Polresta Denpasar Gelar Operasi Pasar Bersama Bulog dan Pemkot Denpasar
Polresta Denpasar bersama Bulog Kanwil Bali dan Pemkot Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022), menggelar operasi pasar di area Pasar Badung, Kota Denpasar. Operasi pasar digelar untuk mengantisipasi gejolak harga bahan pokok.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kepolisian Resor Kota Denpasar bersama Perum Bulog Kantor Wilayah Bali dan Pemerintah Kota Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022), menggelar operasi pasar di area Pasar Badung, Kota Denpasar. Selain menyediakan minyak goreng dengan harga yang lebih murah, kegiatan operasi pasar itu juga menyediakan beberapa bahan kebutuhan pokok lain, misalnya gula pasir dan beras, dengan harga terjangkau.
Bulog Kanwil Denpasar menyediakan beberapa bahan kebutuhan pokok, di antaranya minyak goreng, beras, gula pasir, serta daging kerbau, dan menjualnya dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga eceran di pasar.
Satu liter minyak goreng dalam kemasan dijual Bulog seharga Rp 19.500. Adapun harga minyak goreng dalam kemasan yang dijual di pasar berada di kisaran Rp 20.000 sampai Rp 22.000 per liter.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar Komisaris Mikael Hutabarat mengatakan, kegiatan operasi pasar tersebut digelar untuk mengantisipasi gejolak harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat dan sekaligus mengantisipasi terjadinya penyelewengan ataupun pelanggaran. Operasi pasar bertujuan mengendalikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok, misalnya, minyak goreng, gula pasir, dan beras yang sedang mengalami kenaikan harga.
Bulog Kanwil Bali mendukung operasi pasar dan menyediakan beberapa bahan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga eceran di pasar. Gula pasir dalam kemasan dari Bulog dijual dengan harga Rp 12.500 per kilogram, beras premium kemasan lima kg seharga Rp 58.000 per kemasan, beras merah organik seharga Rp 22.000 per kg, dan minyak goreng Rp 19.500 per liter.
Pelaksanaan operasi pasar di area Pasar Badung mendapatkan tanggapan yang berbeda-beda dari masyarakat yang berada di pasar itu. Ada yang menilai selisih harga antara bahan kebutuhan pokok yang dijual Bulog dalam operasi pasar dan harga barang yang dijual di pasar sangat tipis. Misalnya, harga minyak goreng yang dijual dalam operasi pasar hanya berselisih Rp 500 per kemasan satu liter dibandingkan dengan harga minyak goreng yang dijual di pasar.
Sementara itu, Ni Putu Mayanti (50) mengaku cukup terbantu dengan digelarnya operasi pasar. Mayanti membeli dua liter minyak goreng yang dijual Bulog dalam kegiatan operasi pasar di area Pasar Badung. ”Meskipun selisihnya hanya Rp 500 per bungkus, harga ini lebih murah daripada yang dijual di pasar,” kata Mayanti.
Lebih murah
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menyatakan, operasi pasar menjadi upaya pemerintah membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, selain sebagai langkah mengendalikan harga-harga barang.
Meskipun selisihnya hanya Rp 500 per bungkus, harga ini lebih murah daripada yang dijual di pasar. (Mayanti)
Menurut Utari, harga sejumlah barang kebutuhan pokok terpantau mengalami fluktuasi dan cenderung naik. Minyak goreng mengalami kenaikan harga di pasar karena harga dasar dari produsen juga naik. ”Pasokannya masih terjaga dan stabil serta rutin memonitor harga dan ketersediaan barang di pasar,” kata Utari di area Pasar Badung, Jumat (14/1/2022).
Bulog, menurut Manajer Bisnis Perum Bulog Kanwil Bali Muhammad Husin, mendukung kegiatan operasi pasar yang diadakan pemerintah dengan menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, terutama bahan kebutuhan pokok.
Sebelumnya, Bulog Kanwil Bali juga bekerja sama dengan Polda Bali dan Dinas Perindag Provinsi Bali menggelar operasi pasar di Pasar Kreneng, Kota Denpasar, Kamis (13/1/2022). ”Kami siap jika diminta mendukung operasi pasar untuk mengantisipasi kebutuhan pokok yang mengalami gejolak,” kata Husin.
Mikael menambahkan, Polri memiliki Satuan Tugas (Satgas) Pangan yang juga bertugas memantau dan menjaga stabilitas pangan serta menyelidiki dan menindak kartel serta mafia pangan.
Satgas Pangan Polresta Denpasar, menurut Mikael, berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lain, termasuk Dinas Perindag dan Bulog, dalam mengawasi ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok di masyarakat.
”Sejauh ini, kami belum menemukan adanya pelanggaran. Kami bersama Bulog dan pemerintah bersama-sama memonitoring seluruh pasar di Kota Denpasar,” kata Mikael.