Ketika Marquez dan Espargaro Menyapa Hangat Publik dan Pebalap Muda Indonesia
Marc Marquez, pebalap andalan Repsol Honda, menyapa ramah publik Indonesia jelang balapan MotoGP di Mandalika. Ia memuji dan memotivasi para pebalap muda Tanah Air agar bisa menembus kejuaraan dunia.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·4 menit baca
Kehebohan terjadi seusai pembawa acara memanggil nama Marc Marquez, pebalap Repsol Honda, pada virtual meet & greet yang digelar PT Astra Honda Motor (AHM) menyambut MotoGP Mandalika, Kamis (17/3/2022).
Ratusan peserta acara itu, yang merupakan anggota komunitas Honda dari sejumlah wilayah di Indonesia, langsung antusias dan membanjiri kolom komentar dengan pesan-pesan mereka.
”Apa kabar Indonesia?” kata Marquez menyapa seraya tersenyum.
Tidak lama berselang, Pol Espargaro, rekan Marquez, juga muncul di layar. Seperti Marquez, Espargaro juga tampak antusias. Ia sangat senang bisa berada di Indonesia, terutama Mandalika.
”Biasanya, sirkuit-sirkuit itu dekat dengan kota. Tetapi, (Sirkuit) Mandalika itu ’liar’. Kami sangat dekat dengan pantai. Rasanya seperti sirkuit di surga,” ujar Espargaro menyapa peserta.
Setali tiga uang, Marquez menilai, Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, yang baru kali pertama dipakai untuk ajang MotoGP, adalah tempat yang spesial. Menurut dia, balapan itu menjadi kesempatan emas baginya untuk tampil di depan publik Indonesia, negara yang dianggapnya telah mencuri hatinya.
Menurut dia, 50 persen pengikutnya di media sosial berasal dari Indonesia. ”Rasanya, kami tidak ada jarak. Merasa begitu dekat sehingga rasanya seperti balapan di rumah sendiri,” kata Marquez yang mengaku ingin kembali ke Indonesia untuk berlibur.
Berkat sambutan hangat publik Tanah Air, Espargaro juga merasa betah. ”Kami seperti orang sini (Indonesia). Rasanya seperti sudah lama tinggal di Indonesia,” ujar Espargaro.
Dalam kesempatan itu, mereka juga turut menyapa para pebalap Indonesia. Setidaknya ada empat pebalap muda Indonesia binaan PT AHM yang akan tampil di Mandalika pada ajang Asia Talent Cup (ATC) 2022. Mereka adalah Veda Ega Pratama (13), Reykat Y Fadillah (13), Aan Riswanto (15), dan M Diandra (13).
Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Berada di sini jadi pelajaran positif dan saya akan berusaha keras untuk mengikuti jejak internasional Marquez ke depan. (Aan Riswanto)
Menurut Marquez, Indonesia tidak pernah kehabisan pebalap berbakat. Ia mencontohkan Mario Suryo Aji, pebalap lainnya binaan AHM, yang kini tampil di Grand Prix (GP) Moto3.
”Kesempatan yang diberikan Astra Honda untuk pebalap muda Indonesia sangatlah penting. Ini menjadi kesempatan yang baik. Nikmati masa-masa ini, ambil kesempatan untuk tampil di ajang yang dilalui dengan baik, dan letakkan ambisi untuk tampil di kejuaraan dunia,” kata Marquez memotivasi mereka.
Espargaro juga menyampaikan hal serupa. Ia berharap suatu saat nanti ada pebalap Indonesia yang tampil di MotoGP, kelas tertinggi dalam balapan GP. Ia meminta para pebalap Indonesia agar menikmati setiap balapan dan mengoptimalkan kesempatan tampil di ajang internasional.
”Suatu hari, ini (balapan) akan menjadi pekerjaan. Tetapi, sekarang, ketika masih muda, nikmati apa yang kamu lakukan. Kalau tidak, kamu hanya akan mengalami kecelakaan, dan itu mengacaukan semuanya,” kata Marquez.
Merasa bangga
Diandra, pebalap asal Yogyakarta, pun merasa bangga. Baginya, bisa berada di satu sirkuit dengan pebalap kelas dunia, seperti Marquez dan Espargaro, seperti mimpi. ”Itu impian yang tidak semua orang bisa wujudkan. Saya akan memberikan yang terbaik,” katanya.
Sebagai pebalap muda, ia bersama teman-temannya akan mengambil banyak pelajaran di setiap seri balapan ATC 2022. Pengetahuan tentang balap pada Astra Honda Racing School dan pengalaman di lintasan akan terus mereka kembangkan. ”Terutama strategi handling motor prototype. Semua akan saya serap untuk mengembangkan kemampuan terbaik,” ujar Reykat.
Tampil di negeri sendiri tentu menjadi tantangan yang cukup berat bagi para pebalap muda Indonesia. Namun, mereka mengaku memiliki tekad untuk menaklukkan semua tantangan itu. ”Tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga fokus dan konsentrasi untuk bisa membalap dengan baik, tidak melakukan kesalahan, dan terus memberikan kemampuan terbaik,” kata Veda, pebalap asal Yogyakarta, yang ikut parade pebalap MotoGP dan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu lalu.
Aan, pebalap muda lainnya, bahkan berambisi mengikuti jejak Marquez. ”Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Berada di sini jadi pelajaran positif, dan saya akan berusaha keras untuk mengikuti jejak internasional Marquez ke depan,” kata Aan, pemuda asal Sulawesi Selatan.
Keinginan menampilkan yang terbaik di Sirkuit Mandalika telah dibuktikan para pebalap muda Indonesia itu. Pada latihan bebas pertama, Jumat (18/3/2022), dua pebalap Indonesia masuk posisi lima besar tercepat, yakni Reykat (keempat) dan Veda (kelima). ”Hasil yang saya raih ini masih bisa ditingkatkan besok. Semoga besok bisa tampil baik dan jadi juara di Mandalika,” ujar Veda yang meraih podium ketiga pada balapan kedua seri pertama di Qatar, beberapa pekan lalu.