Wapres Amin Mengagumi Labuan Bajo yang Masih Perlu Terus Dibenahi
Keindahan alam Labuan Bajo, NTT, membuat Wapres Amin terpukau. Namun, keindahan alam itu masih terusik oleh sampah yang terserak. Wapres pun mengingatkan perlunya dukungan penataan di kawasan wisata superprioritas ini.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
Labuan Bajo sebagai destinasi wisata baru superprioritas hadir layaknyamutiaradi Indonesia.Langit biru senada dengan laut berpadu dengan hijaunya alam di pulau-pulau kecil yang tersebar di sekelilingnya.
Keindahan alam ini pada akhirnya dapat dinikmati Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Nyonya Wury pada Selasa (15/3/2022) pagi setelah menjalani serangkaian acara kenegaraan yang padat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Setidaknya lima kegiatan dihadiri Wapres Amin sepanjang Senin (14/3/2022) kemarin, di antaranya menerima kunjungan kehormatan sekretaris jenderal ke-8 PBB dan terakhir memimpin rapat terbatas secara daring tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Kesempatan menikmati keindahan alam Labuan Bajo itu digunakan Wapres Amin bersama Nyonya Wury dengan berjalan kaki mengambil rute dari tempat menginap di kawasan Marina menuju Kampung Air. Suasana pagi yang sejuk ditambah pemandangan tepi pantai memang pas dimanfaatkan untuk berolahraga pagi.
Adapun secara umum, penataan kawasan Marina oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terbagi menjadi lima zona, yakni Zona 1 Bukit Pramuka, Zona 2 Kampung Air, Zona 3 Dermaga, Zona 4 kawasan Pantai Marina (Inaya Bay), dan Zona 5 Kampung Ujung.
Pagi itu, tampak beberapa warga duduk-duduk di plaza yang dibangun Kementerian PUPR. Melihat Wapres Amin berjalan kaki, mereka pun melontarkan sapaan. Bupati Timor Tengah Selatan Egusem Pieter Tahun yang ikut hadir dalam kesempatan itu juga ikut menyapa Wapres Amin. ”Pak Haji, semoga sehat selalu,” ujar salah seorang warga.
Tiba di Kampung Air, terdapat beberapa instalasi seni dari kerajinan tampah, centong batok kelapa, dan kayu dipamerkan. Seni instalasi yang ditampilkan memberi warna di kawasan tersebut. Dari Kampung Air, rombongan juga melintasi beberapa jembatan kayu di tepi pantai. Namun, indahnya alam ini masih terusik oleh pemandangan sampah yang terserak di beberapa titik.
Wapres Amin pun mengingatkan, beberapa hal perlu diperbaiki dalam penataan kawasan wisata ini. ”Saya kira seperti pengolahan sampahnya, airnya, sanitasinya, jadi ada penataan, edukasi masyarakat supaya dia beradaptasi dengan situasi di sini (Labuan Bajo),” ujar Wapres.
Sekitar pukul 09.00, Wapres menyempatkan diri menikmati Labuan Bajo dari KRI Sampari-628. Didampingi Nyonya Wuri, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan para staf khusus, Wapres pun melaut. Komandan Pangkalan Utama TNI AL VII Laksamana Pertama Yudho Warsono, Komandan Pangkalan TNI AL Labuan Bajo Letnan Kolonel Laut (P) Roni, dan Komandan KRI Sampari Letkol (P) Aria Candra Yuda Arifin menyambut Wapres Amin, Nyonya Wuri, dan rombongan.
Saya kira seperti pengolahan sampahnya, airnya, sanitasinya, jadi ada penataan, edukasi masyarakat supaya dia beradaptasi dengan situasi di sini (Labuan Bajo).
Menurut Yudho, KRI Sampari-628 berukuran panjang 60 meter, lebar 8,10 meter, dan berat 460 ton. Kapal ini memiliki sistem pendorong andal yang mampu berlayar dan bermanuver dengan kecepatan 28 knot. ”KRI Sampari-628 merupakan kapal cepat rudal kedua setelah KRI Tombak-629,” ungkapnya.
Mengingat ukuran Sampari yang tidak terlalu luas, rombongan yang mendampingi kunjungan kerja Wapres ke pulau ini harus menggunakan kapal yang berbeda, yaitu KRI Ajak dan Kapal Motor (KM) Baswara Bahari 2. Menurut nakhoda KM Baswara Bahari 2, Duffan, kapal ini baru digunakan dua kali. ”Karena baru tiba di Labuan Bajo, Februari lalu,” ujarnya.
Moda transportasi laut yang dikirim ke Labuan Bajo baru-baru ini adalah dukungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menyukseskan berbagai event G-20 di pulau ini, khususnya di sektor pariwisata.
Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Yustika Erani menambahkan, selain mendengarkan berbagai hal terkait dengan struktur organisasi di KRI Sampari dan berbagai persenjataannya, Wapres juga mendapat penjelasan mengenai destinasi wisata Labuan Bajo dari Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Shana Fatina.
Wapres Amin, Nyonya Wury, dan rombongan pun menyempatkan berfoto bersama sembari menikmati keindahan Labuan Bajo. Perjalanan ini melintasi Pulau Bidadari dan Pulau Kelor.
Menurut Wapres Amin, perpaduan alam yang indah dan fasilitas-fasilitas yang memadai membuat Labuan Bajo menjadi tempat yang sangat ideal.
”Memang ini destinasi prioritas, superprioritas saya kira tepat dan layak pertemuan internasional di sini,” tambah Wapres Amin.