Dukung IKN, Ridwan Kamil Serahkan Air dan Tanah Jabar kepada Presiden
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil secara simbolis menyerahkan air dan tanah dari 27 kabupaten/kota di Jabar untuk pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara. Air dan tanah itu berasal dari kearifan lokal masyarakat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan air dan tanah dari 27 kabupaten/kota di Jabar kepada Presiden Joko Widodo di Titik Nol Ibu Kota Negara Nusantara, Senin (14/3/2022). Air dan tanah tersebut menjadi simbol dukungan Jabar untuk pembangunan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
”Tentu (air dan tanah) dipilih menurut kearifan lokalnya. Sumbernya bermacam-macam. Ada yang dari masjid agung, air gunung, dan sebagainya,” ucap Emil, sapaan Kamil, dalam laman resmi Pemprov Jabar. Di Karawang, misalnya, air dan tanah diambil dari Masjid Agung Syekh Quro. Air juga berasal dari Mata Air Cimahi, Sumur Bandung, hingga Sumur Tujuh di Bekasi.
Air dan tanah yang dimasukkan dalam kendi itu juga diambil dari Patilasan Nyi Ratu Rambut Kasih di Majalengka, Tanah Situs Dayeuhluhur, Mata Air Keramat Ciasihan Cikajayaan Cikaweudukan (Sumedang), serta Tanah dan Air Mbah Jaga Lautan (Pangandaran). Dari Kota Bogor, bahan itu diambil dari Tanah Air Kejayaan dan Kesuburan Kampung Keramat.
Tanah dan air itu juga berasal dari Goa Kutamaneuh (Sukabumi), Makam Eyang Dalam Suryadiningrat Aria Nudatar Sagara Herang (Kota Sukabumi), Cai Kahuripan Jalatunda Tamansari (Bogor), Patilasan Sunan Kalijaga (Kota Depok), dan Situs Sumur Cibinong (Kota Bekasi). Di Kota Banjar, bahan itu diambil dari Air Kahuripan dan Tanah Keramat Pulomajet.
Sejumput tanah dan air untuk IKN juga diperoleh dari Situs Kabuyutan Karangkamulyan (Ciamis), Situs Nangka Beurit (Garut), Makam Cikaramat Cijambe (Bandung), Air dan Tanah Karomah (Tasikmalaya), dan Makam Eyang Jiwaraga (Kota Tasikmalaya). Di Cianjur dan Purwakarta, bahan diambil dari Patilasan Tempa Siram Dalem Cigundul dan Syekh Yusuf.
Tanah dan air itu juga dari Tanah Keramat Embah Dalem Jagat Sakti (Bandung Barat), Situs Nangka Beurit (Subang), daerah Sunan Gunung Jati (Cirebon), area Pangeran Surya Negara (Kota Cirebon), Pasarean Pangeran Arya Adipati Ewangga (Kuningan), serta kawasan Raden Bagus Arya Wiralodra (Indramayu). Seluruh tanah dan air itu dari 27 kabupaten/kota di Jabar.
Sebelumnya, 27 jenis tanah dan air dari Jabar itu telah disatukan di Gedung Sate, Bandung. ”Tentu saja ini hanya simbolis. Yang terpenting adalah perjalanan membangun bangsanya, yang mewakili semua kemuliaan tanah dan air di Jawa Barat,” ucap Emil yang dalam kesempatan itu turut menanam pohon rasamala (Altingia excelsa) di IKN.
Yang terpenting adalah perjalanan membangun bangsanya, yang mewakili semua kemuliaan tanah dan air di Jawa Barat
Menurut Emil, perpindahan ibu kota negara kali ini merupakan peristiwa bersejarah dan jalan menuju kota dunia. Untuk itu, seluruh pihak perlu mendukung pembangunan IKN Nusantara. ”(Kami) berharap ini jadi kebanggan. Kami doakan prosesnya lancar. Yang terdengar hal-hal positif dan membanggakan, bukan sebaliknya,” katanya dalam Youtube Sekretariat Presiden.
Kini, tanah dan air dari Jabar telah menyatu bersama air dan tanah 33 provinsi lainnya di IKN Nusantara. ”Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun IKN ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, swasta, dan seluruh masyarakat akan sangat membantu,” kata Presiden Jokowi.