Diterjang Badai, KM Sumber Daya Hilang di Perairan Pulau Berhala
Kapal hilang kontak dan kecelakaan akibat longsor di lokasi tambang batubara terjadi seiring memburuknya cuaca di Jambi. Hujan deras dan badai masih terjadi di Jambi pada pekan kedua Maret ini.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Kapal Motor Sumber Daya, pengangkut kelapa tujuan Nipah-Batam, hilang kontak diduga akibat diterjang badai di perairan Pulau Berhala, perbatasan Jambi dan Kepulauan Riau. Hingga Jumat (11/3/2022), tim Badan Pencarian dan Penyelamatan Provinsi Jambi masih mencari kapten dan anak buah kapal itu.
Data Kantor SAR Provinsi Jambi menyebutkan, kapal naas itu ditumpangi tiga orang. Kapal mengangkut buah kelapa seberat 62 ton untuk dibawa ke Batam pada Kamis (10/3). Kamis malam, awak kapal mengabarkan kepada pemilik kapal bahwa perjalanan mereka terganggu badai.
”Setelah komunikasi terakhir itu, pemilik kapal kehilangan kontak dan melaporkan pada kami,” kata Kepala Kantor SAR Provinsi Jambi Abdul Malik, Jumat.
Untuk mengusut kejadian ini, Luthfi dari Humas Basarnas Jambi mengatakan, pihaknya memberangkatkan Kapal Negara SAR 414 menuju perkiraan lokasi kejadian. Estimasinya perjalanan sekitar 5 jam.
”Upaya pencarian dilakukan bersama tim Kepolisian Air dan Udara Polda Jambi, TNI Angkatan Laut, persatuan nelayan, agen kapal, dan pengelola Pelabuhan Nipah Panjang,” katanya.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Provinsi Jambi, dua hari terakhir, sebagian besar wilayah Jambi diguyur hujan disertai angin kencang dan petir. Selain di wilayah pesisir timur, kondisi serupa juga terjadi di wilayah barat Jambi, mulai dari Kabupaten Sarolangun, Merangin, hingga Kabupaten Kerinci.
Sementara itu, hujan deras juga turut memicu longsor di lokasi tambang batubara di Kabupaten Bungo pada Kamis sore. Kepala Polres Bungo Ajun Komisaris Besar Guntur Saputro mengatakan, longsor menimbun empat pekerja tambang PT Kuansing Inti Makmur (KIM). Dua orang di antaranya tewas, sedangkan dua orang selamat meski mengalami luka-luka.
Guntur mengatakan, satu dari dua orang terluka mengalami patah kaki. Seluruh korban kini dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Hanafie, Muara Bungo.
”Kami akan menyelidiki penyebab kejadian ini bersama inspektur tambang dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral Jambi,” katanya.