Pengelola Wisata di Batu Antisipasi Lonjakan Pengunjung Jelang Libur Nyepi
Pelaku wisata di Batu belum bisa memastikan peningkatan jumlah wisatawan bakal terjadi pada libur Nyepi. Pada libur Isra Miraj, tingkat hunian hotel di kota itu mencapai 50 persen.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·4 menit baca
BATU, KOMPAS — Peningkatan jumlah wisatawan terjadi di Kota Batu, Jawa Timur, pada libur panjang akhir pekan yang bersamaan dengan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Tingkat kunjungan hotel rata-rata mencapai 50 persen. Para pengelola lokasi wisata mengantisipasi kenaikan kunjungan kembali terjadi saat libur Nyepi, Kamis (3/3/2022).
Seperti diketahui, jumlah kunjungan wisatawan ke Batu meningkat pada libur akhir pekan yang menyambung dengan libur Isra Miraj, Senin (28/2/2022). Lonjakan jumlah wisatawan ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah kendaraan dari luar kota yang melintas di beberapa akses masuk ke Batu.
Sepanjang Sabtu hingga Senin kemarin, sejak dari pintu Tol Singosari, sudah terjadi penumpukan kendaraan atau tepatnya dari depan Institut Teknologi Nasional di Karanglo sampai simpang empat Kepuharjo di Karangploso, Kabupaten Malang. Peningkatan kendaraan juga teramati di Jalan Ir Soekarno dari Simpang Tiga Pendem sampai ke Kota Batu.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi, Selasa (1/3/2022), mengatakan, pada libur akhir pekan yang bersamaan dengan Isra Miraj kemarin, tingkat okupansi hotel rata-rata sampai 50 persen. Namun diakui, tidak semua hotel terisi sesuai harapan. Ia menambahkan, sejauh ini belum terlihat pemesanan kamar hotel untuk libur Nyepi.
”Kalau besok (Nyepi) mencapai 50 persen, itu sudah sangat bagus. Sebab, Nyepi libur sehari setelah itu jeda (masuk kerja lagi). Bukan menyambung dengan akhir pekan, atau long weekend. Sehingga wisatawannya tidak benar-benar bisa tinggal lama layaknya libur panjang akhir pekan,” ujarnya.
Meski meningkat, Sujud menilai wisatawan yang datang ke Batu pada libur akhir pekan kemarin masih kalah jumlahnya dibandingkan tempat wisata lain, seperti Yogyakarta ataupun kawasan Puncak di Bogor, Jawa Barat. Banyak wisatawan yang datang ke Batu, tapi langsung pulang atau tidak menginap.
Selain itu, status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Malang Raya yang masih berada di posisi level 3 juga ikut berpengaruh. Pada PPKM level 3, masih ada sejumlah pembatasan, termasuk kuota wisatawan maksimal 50 persen dari kapasitas.
Sujud, yang juga direktur Taman Rekreasi Selecta, mencontohkan, jumlah wisatawan di Taman Wisata Selecta pada Minggu hanya 4.900 orang dari kapasitas maksimal 10.000 orang. Adapun hari Senin hanya sekitar 3.000 wisatawan.
Status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah Malang Raya yang masih berada di posisi level 3 juga ikut berpengaruh. Pada PPKM level 3, masih ada sejumlah pembatasan, termasuk kuota wisatawan maksimal 50 persen dari kapasitas.
”Kami juga memperketat protokol kesehatan. Ada satuan tugas yang berkeliling ke obyek-obyek wisata, ke hotel-hotel, untuk memeriksa protokol kesehatan, terutama saat puncak kunjungan wisatawan. Aplikasi Peduli Lindungi juga masih diterapkan,” katanya.
Dihubungi secara terpisah, Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup Titik S Arianto mengatakan terjadi peningkatan wisatawan pada akhir pekan lalu. Mereka tidak saja mendatangi obyek wisata milik Jatim Park Grup, tetapi juga wisata lain, termasuk kuliner. Dia mencontohkan, jumlah pengunjung wahana Jatim Park 1 rata-rata 1.500 orang per hari.
”Padahal kami sudah menaikkan harga tiket Senin menjadi weekend (lebih mahal) dengan harapan orang berpikir dua kali kalau mau berwisata. Ternyata hal itu tidak berpengaruh,” ucap Titik yang mengaku telah menerapkan protokol kesehatan seturut ketentuan.
Terkait libur Nyepi, Titik mengemukakan, ada kemungkinan akhir pekan mendatang, jumlah wisatawan ke Batu kembali meningkat. Pasalnya obyek wisata unggulan lainnya di Jawa Timur, seperti Gunung Bromo, ditutup selama Nyepi.
Selain itu, kemungkinan ada pekerja dan aparatur sipil negara yang sengaja mengajukan cuti saat Nyepi. Dengan demikian, mereka mendapatkan libur cukup panjang, yakni sejak Kamis hingga Minggu, sehingga bisa dimanfaatkan untuk berwisata.
”Kalau pekan kemarin, kan, benar-benar long weekend sejak Jumat-Senin sehingga wisatawan menghabiskan empat hari itu di lokasi wisata. Kalau yang akhir pekan besok, lusa itu momentumnya berbeda meski ada libur Nyepi tetapi tidak menyambung dengan akhir pekan,” ucapnya.
Sementara itu, pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS), Selasa siang, menyampaikan kebijakan penutupan kegiatan wisata Bromo selama Nyepi 1944 Saka. Penutupan total wisata Bromo dilakukan sejak Kamis pukul 00.00 sampai Jumat (4/3/2022) pukul 05.00.
Penutupan wisata Bromo dilakukan dengan memperhatikan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo Nomor 107/Pem/PHDI-KAB/II/2022 tanggal 24 Februari dan hasil koordinasi dengan sesepuh Tengger.
Pelaksana Tugas Kepala BBTNBTS Novita Kusuma Wardani mengatakan, penutupan jalur masuk dari Probolinggo dilakukan di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura; Pasuruan ditutup di Wonokitri, Kecamatan Tosari; sedangkan Kabupaten Malang dan Lumajang ditutup di Jemplang, Desa Ngadas, Poncokusumo.