Wulan Kapitu, Kaldera Tengger Bersih dari Kendaraan Bermotor
Selama masa libur pergantian tahun 2021-2022 yang bersamaan dengan akhir pekan, obyek wisata Gunung Bromo akan bebas dari kendaraan bermotor.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Obyek wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, selama masa libur pergantian tahun 2021-2022 yang bersamaan dengan akhir pekan akan bebas dari kendaraan bermotor.
Kaldera Bromo bersih dari kendaraan bermotor selama 24 jam, terhitung sejak Minggu (2/1/2022) pukul 18.00 hingga Senin (3/1/2022) pukul 18.00.
Penutupan kaldera Tengger dari kendaraan bermotor, kecuali dalam kondisi darurat, ini dilakukan dalam rangka menghormati adat dan budaya masyarakat Tengger yang tengah memasuki Wulan Kapitu atau Bulan Ketujuh kaleder adat setempat.
Wulan Kapitu merupakan bulan yang disucikan dan dihormati oleh masyarakat Tengger yang berdiam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Selama Wulan Kapitu, masyarakat Tengger biasanya melaksanakan puasa mutih (tidak memakan makanan olahan) selama sebulan.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar (BB) TNBTS Novita Kusuma Wardani, Rabu (29/12/2021), mengatakan, kebijakan tersebut memperhatikan surat dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo Nomor 097/Pem/PHDI-KAB/XII/2021 tanggal 14 Desember perihal Pemberitahuan Wulan Kapitu.
Kendaraan dari arah Pasuruan, menurut Novita, dibatasi hanya sampai Pakis Bincil, dari Lumajang dan Malang hanya sampai Jemplang, dan kendaraan dari Probolinggo hanya sampai Cemoro Lawang.
Selain 2-3 Januari, penutupan kaldera Tengger juga dilakukan di akhir Wulan Kapitu, yakni 1-2 Februari 2022, dengan durasi waktu yang sama sejak pukul 18.00.
Kepala Subbagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas BB TNBTS Sarif Hidayat menambahkan, yang dilarang hanya kendaraan bermotor. Pengunjung tetap boleh berwisata. ”Tidak ditutup, hanya bebas kendaraan bermotor. Artinya, masih bisa dikunjungi, tetapi tidak boleh menggunakan kendaraan bermotor,” ucapnya.
Menurut Sarif, animo masyarakat untuk berwisata ke Gunung Bromo cukup besar, termasuk ketika masa pergantian tahun. Sejauh ini, jumlah wisatawan yang sudah booking untuk 30 Desember-2 Januari 2022 sebanyak 654 wisatawan lokal dan 2 wisatawan mancanegara.
Tidak ditutup, hanya bebas kendaraan bermotor
”Saat libur Natal kemarin pengunjungnya juga ramai untuk tanggal 25-26 Desember meski mereka juga mendengar informasi kondisi Semeru masih Siaga level III. Semeru yang biasanya menjadi tujuan pendaki merayakan Tahun Baru saat ini masih kami tutup,” katanya.
Menurut Sarif, tidak ada perubahan signifikan menyangkut persiapan libur akhir tahun terkait protokol kesehatan, akses masuk menggunakan booking online, dan aplikasi Peduli Lindungi.
Selain itu, kota juga masih dibatasi 25 persen dari kapasitas daya tampung, meliputi Bukit Cinta 31 orang per hari, Penanjakan 222 orang, Mentigen 55 orang, Savana Teletubbies 319 orang, dan Bukit Kedaluh 107 orang.
Namun, pihak BBTNBTS meningkatkan penjagaan di masing-masing pintu masuk kawasan, baik selama libur Natal maupun Tahun Baru. Selain melibatkan TNI/Polri, penjagaan juga didukung oleh elemen masyarakat yang menjadi mitra BB TNBTS.
Akses ke Bromo melalui empat pintu, yakni Kabupaten Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang. ”Terkait penjagaan, kita antisipasi saja karena ini masih dalam situasi pandemi. Selain itu, juga aktivitas Semeru masih siaga,” ucapnya.
Sementara itu, bukan hanya Semeru yang masih ditutup selama masa pergantian tahun. Gunung lain yang masih berada di perbatasan Kabupaten Malang dengan Pasuruan, yakni Arjuno-Welirang, juga masih ditutup.
Sejak ditutup akibat PPKM beberapa bulan lalu, Gunung Arjuno-Welirang belum dibuka kembali. Seperti Semeru, Arjuno-Welirang juga kerap menjadi tujuan pendaki saat pergantian tahun.
”Sejak PPKM pertama, kami tutup sampai sekarang. Belum tahu kapan dibuka kembali,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Hutan Raya R Soerjo, Ahmad Wahyudi, saat dihubungi secara terpisah.
Menurut Iswahyudi, alasan cuaca sekaligus pemulihan ekosistem menjadi penyebab pendakian Arjuno-Welirang masih belum dibuka. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, puncak musim hujan di kawasan Arjuno-Welirang berlangsung Januari-Februari.