Level 4 PPKM Tidak Turun, Kota Magelang Belum Perketat Aktivitas Masyarakat
Untuk kedua kalinya, Kota Magelang kembali berstatus level 4 PPKM. Namun, sejauh ini tidak ditetapkan kebijakan apa pun untuk mengatasi kondisi tersebut.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kembali menyandang status level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, Kota Magelang belum akan memperketat aktivitas warga. Padahal, banyak orang mulai bersikap tidak peduli penularan Covid-19 dan mulai kembali berkerumun.
Dalam perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali hingga 7 Maret 2022, Kota Magelang ditetapkan di level 4. Status yang sama disandang Kota Magelang seminggu lalu.
Hingga Senin (28/2/2022), kasus aktif Covid-19 di Kota Magelang terdata 607 orang. Sebanyak 60 orang di antaranya pasien dari luar Jawa Tengah. Dari total 356 tempat tidur untuk pasien Covid-19 di empat rumah sakit, 224 unit di antaranya terisi.
Sementara itu, 68 orang menjalani isolasi terpadu di Hotel Borobudur dan Hotel Safira hingga Selasa (1/3/2022). Dengan demikian, masih ada 43 kamar kosong yang bisa digunakan untuk isolasi.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan tidak ada upaya memperketat aktivitas masyarakat, baik bepergian maupun berkegiatan di fasilitas umum. Pihaknya berpegangan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 13 Tahun 2022 tentang PPKM Level 4, 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Dalam aturan itu, fasilitas umum dibatasi 25 persen dari total kapasitas.
”Laksanakan protokol kesehatan dan jalani semuanya secara alami,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela pertemuan dengan para pedagang kaki lima di pusat kuliner Tuin Van Java di Alun-alun Magelang, Selasa.
Sejauh ini, pihaknya merasa sudah optimal membangun kekebalan kelompok. Salah satu indikasinya, pelaksanaan vaksinasi hingga 100 persen. Namun, di satu sisi peningkatan kasus tetap sulit dikendalikan. ”Kami tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Kondisi ini sulit dihindari karena penularan Omicron sangat singkat dan meluas ke banyak orang, ujarnya.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Magelang Singgih Indri Pranggana mengatakan masih banyak warga bersikap tidak peduli pada penularan Covid-19 dan mulai kembali berkerumun. ”Sampai sekarang, kerumunan masih tetap sering kami temui di warung-warung angkringan hingga perkampungan,” ujarnya.
Singgih menduga hal ini terjadi karena masyarakat sudah sangat jenuh menghadapi berbagai aturan dan kebijakan terkait pandemi. Ditambah lagi, sebagian orang memilih menata hidup setelah terpuruk.
Menurut Singgih, pihaknya bakal tetap melakukan patroli, berkeliling dan mengawasi aktivitas masyarakat. Namun, dia pun memastikan tidak akan lagi menempuh cara ekstrem untuk membubarkan kerumunan, seperti menyemprotkan air, pada tahun lalu.