Libur Panjang, Ganjil Genap Kendaraan Diterapkan di Kota Cirebon
Selama Sabtu hingga Senin (26-28/2/2022), kendaraan yang masuk ke Kota Cirebon, Jawa Barat, harus sesuai aturan ganjil genap. Regulasi ini untuk mengurangi mobilitas warga selama PPKM level 4.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon dan Kepolisian Resor Cirebon Kota kembali menerapkan sistem ganjil genap kendaraan selama libur panjang Sabtu-Senin (26-28/2/2022). Regulasi itu diharapkan membatasi mobilitas warga di tengah lonjakan kasus Covid-19 dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 4 di Cirebon, Jawa Barat.
Ganjil genap kendaraan berlaku pada pagi hingga malam hari. Metode ini mengharuskan kendaraan bernomor pelat ganjil melintas di ruas jalan tertentu untuk tanggal ganjil. Begitu pula dengan kendaraan nomor genap sesuai tanggal genap. Penentuan ganjil genap merujuk pada angka terakhir nomor polisi kendaraan.
Pemantauan ganjil genap kendaraan dilakukan di empat pintu masuk Cirebon, yakni Kedawung, Krucuk, Penggung, dan Kalijaga. ”Kami memberlakukan ganjil genap untuk seluruh kendaraan, termasuk yang wilayah aglomerasi Cirebon atau pelat E,” ungkap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cirebon Kota Ajun Komisaris Triyono Raharja saat mengecek pos Kedawung, Sabtu.
Kebijakan ini berbeda dengan aturan sebelumnya. Dalam dua akhir pekan lalu, ganjil genap hanya menyasar kendaraan dari luar Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) atau bernomor polisi selain E. Kini, kendaraan berpelat E juga harus mematuhi ganjil genap.
Kendaraan yang tidak sesuai sistem ganjil genap akan diputarbalikkan. Meski demikian, aturan itu tidak berlaku untuk kendaraan TNI-Polri, kendaraan dinas pemerintah, ambulans, pemadam kebakaran, angkutan umum, logistik, transportasi daring, hingga diskresi kepolisian. ”Kami harap masyarakat memahami ini karena kami akan memeriksa kendaraan,” ungkapnya.
Mengurangi
Menurut Triyono, sistem ganjil genap cukup efektif mengurangi mobilitas kendaraan. Dalam satu hari saja, katanya, lebih dari 500 kendaraan diputarbalikkan. Jalan Tuparev yang menghubungkan jalur pantura dan Kota Cirebon, misalnya, tidak lagi dilanda kemacetan. ”Jadi, pengurangan kendaraan ke kota sangat drastis,” katanya.
Triyono menilai, pemeriksaan kartu vaksin untuk warga luar Cirebon di empat pintu masuk kota pada Senin-Jumat lalu juga berdampak pada penurunan arus kendaraan. Berbagai upaya pembatasan mobilitas warga itu bakal berlangsung hingga Senin (28/2/2022) dan dapat diperpanjang jika Kota Cirebon masih berstatus PPKM level 4 atau potensi penularan Covid-19 tinggi.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Cirebon Eti Herawati mengatakan, daerahnya masuk PPKM level 4 karena tingginya mobilitas warga yang berujung pada lonjakan kasus Covid-19. ”Saya yakin, karena kita daerah pelintasan dan daerah penyangga, banyak pendatang dan kunjungan ke Kota Cirebon. Kami akan memperketat pengawasan protokol kesehatan,” ujarnya.
Kami harap masyarakat memahami ini karena kami akan memeriksa kendaraan. (Triyono Raharja)
Saat ini tercatat 829 warga Cirebon yang menjalani isolasi karena positif Covid-19. Padahal, bulan lalu, nyaris tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi virus korona baru. Adapun total kasus positif dalam dua tahun terakhir mencapai 13.973 orang. Sebanyak 538 orang di antaranya meninggal dan 12.606 orang sembuh.