Masuk PPKM Level 4, Pembelajaran di Kota Tegal Kembali Daring
Kota Tegal, Jawa Tengah, yang masuk dalam PPKM level 4 kembali menerapkan pembelajaran daring. Sementara Kota Semarang yang menerapkan PPKM level 3 membatasi kegiatan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Seiring dengan masuknya Kota Tegal, Jawa Tengah, ke level 4 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat, pemerintah setempat menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka mulai Rabu (23/2/2022). Proses pembelajaran kembali dilakukan jarak jauh secara dalam jaringan hingga kondisi penularan Covid-19 di wilayah itu membaik.
Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2022, Kota Tegal bersama Kota Magelang masuk dalam PPKM level 4. Kedua wilayah itu diinstruksikan mengetatkan pembatasan kegiatan masyarakat sesuai dengan yang diatur dalam PPKM level 4, setidaknya hingga Senin (28/2/2022).
Penerapan PPKM level 4 berdampak pada sektor pendidikan. Pembelajaran yang sebelumnya dapat dilakukan dengan tatap muka terbatas harus beralih seluruhnya menjadi pembelajaran jarak jauh secara daring selama PPKM level 4.
”Seluruh sekolah dari jenjang TK, SD, dan SMP mulai kembali ke pembelajaran daring hari ini. Sampai kapan? Sampai Kota Tegal kembali ke level 3, 2 atau 1 lagi,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi saat dihubungi, Rabu.
Fahmi mengakui, ada sejumlah kluster penularan Covid-19 di lingkungan sekolah. Kendati demikian, Fahmi tak merinci jumlah kluster sekolah ataupun jumlah warga sekolah yang positif Covid-19.
”Ada beberapa temuan kasus di sejumlah SD, itu tiap kelas ada yang positif. Lalu di tingkat SMP juga ditemukan adanya siswa atau guru yang positif Covid-19,” ujarnya.
Fahmi mengimbau, guru dan siswa yang menjalani pembelajaran daring tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Para kepala sekolah juga diminta mengevaluasi penerapan protokol kesehatan di wilayah kerjanya dan memastikan sarana penunjang penerapan protokol kesehatan di sekolah sesuai dengan standar. Dengan demikian, saat nanti Kota Tegal bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka, semuanya sudah siap.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari menyebut, Kota Tegal masuk ke PPKM level 4 karena jumlah kasus harian di wilayahnya terus bertambah. Selain itu, persentase kasus positif di wilayahnya juga tergolong sangat tinggi.
”Rata-rata kasus harian di Kota Tegal dalam sepekan terakhir lebih dari 100 kasus. Kasus harian tertinggi terjadi pada Sabtu (19/2/2022) dengan 181 kasus. Kalau persentase kasus positif Kota Tegal mencapai 26 persen, lebih tinggi dari standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sebesar 5 persen,” katanya.
Sementara itu, tingkat kematian pasien Covid-19 di Kota Tegal juga termasuk tinggi, yakni 4,9 persen dari seluruh kasus Covid-19 yang ada sebanyak 6.439 orang. Sepanjang 2022, jumlah kematian pasien positif Covid-19 sebanyak 10 orang. Mayoritas yang meninggal merupakan kelompok lansia, orang dengan penyakit penyerta, dan orang yang belum divaksin.
Kalau persentase kasus positif Kota Tegal mencapai 26 persen, lebih tinggi dari standar Organisasi Kesehatan Dunia yang sebesar 5 persen.
Hingga Rabu siang, jumlah kasus positif aktif di Kota Tegal sebanyak 1.116 orang. Jumlah itu bertambah 93 orang dibandingkan dengan jumlah kasus sehari sebelumnya.
Level 3
Kota Semarang yang sebelumnya menerapkan PPKM level 2 masuk dalam PPKM level 3 sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2022. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bertekad akan mengetatkan pembatasan kegiatan masyarakat untuk menekan penularan Covid-19 di wilayahnya.
”Kegiatan kami batasi sampai pukul 21.00, kecuali tempat hiburan, restoran, dan pedagang kaki lima yang kami beri keringan beroperasi hingga pukul 22.00. Tempat usaha, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan kami batasi kapasitasnya menjadi 60 persen dari sebelumnya 75 persen,” tutur Hendrar.
Hendrar menambahkan, pihaknya akan mengawasi penerapan aturan PPKM level 4 di wilayahnya bersama dengan TNI, polisi, camat dan lurah. Pelaku usaha yang melanggar akan diberi sanksi berupa penyegelan hingga pencabutan izin usaha.
Hingga Selasa petang, jumlah kasus Covid-19 aktif di Kota Semarang sebanyak 746 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 587 merupakan warga Kota Semarang dan 159 orang merupakan warga dari luar Kota Semarang.
Kendati jumlah kasus positif di wilayahnya tinggi, Hendrar menyebut, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di rumah sakit tergolong aman. Dari 1.200 unit tempat tidur yang disiapkan, sebanyak 39 persen di antaranya terisi. Jika sewaktu-waktu ada lonjakan kasus dirawat, Hendrar menyatakan pihaknya siap menambah jumlah tempat tidur menjadi 2.200 unit.
Menyikapi adanya sejumlah daerah yang masuk level 3 dan 4, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta masyarakat tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Pihaknya akan terus mengevaluasi persiapan dalam menghadapi peningkatan kasus.
”Satuan tugas Jogo Tonggo harus aktif, terutama untuk menyosialisasikan protokol kesehatan. Kerumunan dikurangi, bukan dilarang, supaya ekonomi tetap berjalan. Ibadah juga tetap berjalan, tetapi dibatasi,” kata Ganjar.
Ganjar memastikan tempat isolasi terpusat di kabupaten/kota sudah disiagakan. Seluruh rumah sakit juga sudah diimbau bersiap mengaktifkan kembali tempat tidur isolasi yang sebelumnya sudah dialihkan ke tempat tidur pasien umum karena jumlah penularan Covid-19 melandai.