Minyak Goreng Operasi Pasar Diduga Dijual Kembali Lebih Mahal di Bandung
Pemkot Bandung mengawasi dugaan modus penjualan kembali minyak goreng hasil operasi pasar dengan harga tinggi. Kondisi itu rentan membuat minyak goreng semakin sulit didapatkan.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Modus penjualan kembali minyak goreng hasil operasi pasar dengan harga tinggi diduga terjadi di Kota Bandung, Jawa Barat. Ulah para spekulan itu rentan membuat minyak goreng semakin sulit didapatkan warga.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah, Kamis (24/2/2022), mengatakan, dirinya mendapat informasi beberapa orang menjual minyak goreng itu secara perorangan, baik daring maupun lapak di mobil pribadi. Harganya bisa mencapai Rp 32.000 per liter, atau jauh lebih mahal dari ketentuan Rp 11.500 per liter.
Untuk mencegah praktik ini terus terjadi, Elly menyebut sudah mendatangi pengelola beberapa marketplace guna memantau stok minyak goreng yang masih tersedia dan harga yang tertera.
Selain itu, ia meminta pengelola toko ritel untuk tidak menjajakan minyak goreng di etalase. Masyarakat diminta membeli minyak goreng melalui kasir agar pembelinya bisa terpantau dengan baik.
Akan tetapi, Elly mengatakan, semuanya tidak akan lantas menghentikan operasi pasar ke pasar tradisional dan toko ritel. Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, stok minyak goreng mencapai 250.000 liter pada Jumat (18/2). Pada Rabu (23/2), Kementerian Perdagangan kembali memberikan alokasi stok 5.400 liter minyak goreng yang akan didistribusikan ke dua toko Kota Bandung.
”Senin pekan ini, kami sudah mendistribusikan sekitar 23.000 liter minyak goreng curah ke Pasar Sederhana, Kosambi, Cicadas, dan Pasar Kiaracondong,” katanya.
Direktur Utama Perusahaan Umum Pasar Juara Herry Hermawan mengatakan, operasi pasar menjadi salah satu strategi mencegah kecurangan penumpukan minyak dari pedagang nakal di Kota Bandung.
”Analisis kami, minyak goreng yang habis di toko-toko itu bukan sama ibu-ibu, melainkan oleh pedagang nakal,” ujarnya.
Ia juga menjamin operasi pasar bakal terus dilakukan. Dalam waktu dekat, lokasinya dilakukan di Pasar Ciwastra, Andir, Astanaanyar, dan Pasar Palasari. ”Mudah-mudahan sampai awal bulan puasa, stok minyak goreng di Kota Bandung sedikit demi sedikit kembali normal,” ujarnya.