Penyelamat Buaya Berkalung Ban Ditawari Jadi Pegawai Honorer di Pemkot Palu
Apresiasi mengalir kepada Tili (35), penyelamat buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulteng. Pemerintah setempat menawarinya status pegawai honorer.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·4 menit baca
PALU, KOMPAS — Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, menawarkan pekerjaan sebagai tenaga honorer untuk penyelamatan satwa kepada Tili (35), penyelamat buaya berkalung ban. Tawaran tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada Tili. Namun, Tili masih mempertimbangkan tawaran tersebut.
”Ini sifatnya tawaran. Keputusannya kembali ke Tili, apakah mau terima atau tidak. Tawaran ini bentuk apresiasi kami terhadap upaya penyelamatan buaya berkalung ban yang dia lakukan,” kata Wali Kota Palu Hadianto Rasyid, di Palu, Jumat (11/2/2022).
Tawaran tersebut sudah disampaikan Hadianto langsung kepada Tili dalam pertemuan pada Kamis (10/2/2022). Pihaknya menunggu keputusan Tili. Hadianto menyatakan, langkah untuk mengangkat Tili menjadi tenaga honorer tak bertentangan dengan aturan yang ada. Pengangkatan pun tetap akan mengikuti prosedur yang berlaku.
Jika tawaran tersebut diterima, Tili akan ditempatkan sebagai tenaga khusus untuk penyelamatan satwa di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu. Dinas itu selama ini juga turut menyelamatkan satwa, baik yang dipelihara maupun satwa liar di Kota Palu. Keahlian Tili dinilai bisa memperkuat kinerja dinas.
Tili yang kelahiran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, berhasil menjerat seekor buaya muara (Crocodylus porosus) yang selama enam tahun terakhir terlilit ban motor di leher. Ia menangkap buaya tersebut pada Senin (7/2/2022) malam di pinggir Sungai Palu, dekat Jembatan II, Kelurahan Tatura Selatan, Kecamatan Palu Selatan.
Penangkapan dilakukan dengan berbagai jenis jerat dari nilon tanpa melukai buaya. Ia menjerat buaya tersebut dengan umpan berupa ayam dan bebek. Setelah buaya bisa ditangkap, bersama warga yang berkerumun saat kejadian, Tili memotong ban yang melingkari leher buaya. Buaya lalu dilepaskan ke sungai.
Tili memulai upaya menyelamatkan buaya itu sejak pertengahan Januari 2022. Ia yang baru lima bulan tinggal di Kabupaten Sigi, Sulteng, mendapatkan informasi perihal buaya berkalung ban tersebut. Dengan keterampilan menjerat hewan yang ia miliki, Tili bertekad menyelamatkan buaya itu. Ia dibantu temannya, Laoding (72) dan Nurdin (62).
Sebelum Tili, dua ahli satwa liar dari Australia dan Amerika Serikat pada awal 2020 pernah mencoba menyelamatkan buaya itu, tetapi tak berhasil. Sebelum kedua ahli itu, selebritas satwa Indonesia, Panji, juga datang untuk menyelamatkan sang buaya. Ia pun tak berhasil menangkap buaya yang memiliki panjang 5,2 meter dan lebar 93 sentimeter itu.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu Sudaryano Lamangkona menyatakan, Tili bisa bergabung dengan tim penyelamat hewan (animal rescue). Tim sudah terbentuk dan sejauh ini sudah banyak menyelamatkan hewan atau satwa.
Terkait tawaran menjadi pegawai honorer tersebut, Tili menyatakan masih perlu pertimbangan. Ia memiliki usaha peternakan atau penangkaran burung. Ia khawatir usahanya itu bisa terbengkalai dengan tugasnya sebagai pegawai honorer.
Ini bentuk apresiasi kami kepada Tili atas aksi heroiknya menyelamatkan buaya berkalung ban.
Ia mengakui Wali Kota Palu menugasinya untuk penyelamatan satwa, baik yang dipelihara warga maupun yang masih liar di habitatnya, yang memang membutuhkan penyelamatan. ”Pak Wali Kota juga menugasi saya, jika nantinya saya ambil pekerjaan itu, untuk mengontrol buaya-buaya di Sungai Palu,” ujarnya.
Sungai Palu merupakan salah satu habibat favorit buaya muara. Ada puluhan buaya muara yang menjelajahi Sungai Palu dan Teluk Palu. Buaya muara berstatus dilindungi.
Apresiasi mengalir
Atas aksi heroiknya menyelamatkan buaya berkalung ban, Tili memanen banyak apresiasi. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu sebelumnya juga sudah memberikan piagam penghargaan kepada Tili. Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang bertanggung jawab atas keberadaan satwa liar dilindungi juga berencana memberikan penghargaan kepada pria kelahiran 12 Maret 1987 itu.
Sejumlah korporasi juga memberikan apresiasi kepada Tili. Pada Jumat (11/2/2022), PT Panasonic Gobel Indonesia Area Palu memberikan penghargaan kepada Tili dan dua temannya masing-masing mesin pompa air dan kipas angin.
”Ini bentuk apresiasi kami kepada Tili atas aksi heroiknya menyelamatkan buaya berkalung ban. Buaya berkalung ban sudah menjadi keprihatinan bersama selama ini sehingga ketika ada yang berhasil menyelamatkannya kita perlu memberikan apresiasi,” ujar Sales Representative Indoor Air Quality Solution Division PT Panasonic Gobel Indonesia Area Palu Valentino Jeraman.