Kasus Covid-19 Meningkat di Sumut, Vaksinasi Penguat dan Dosis Kedua Masih Rendah
Kasus Covid-19 terus meluas di Sumut dengan tambahan kasus baru 612 per Jumat (11/2/2022). Di tengah peningkatan kasus, vaksinasi dosis kedua di Sumut masih 59,7 persen dan dosis penguat 2,8 persen.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus Covid-19 terus meluas di Sumatera Utara, dengan tambahan 612 kasus positif baru per Jumat (11/2/2022). Di tengah peningkatan kasus, vaksinasi dosis kedua di Sumut masih 59,7 persen dan dosis penguat hanya 2,8 persen. Padahal, vaksinasi penguat sangat penting di tengah penurunan kekebalan kelompok yang dapat terjadi setelah enam bulan vaksinasi.
”Dengan melengkapi vaksinasi hingga dosis booster (penguat), itu dapat mencegah gejala berat dan kematian akibat Covid-19. Rata-rata yang terkena gejala parah sampai meninggal adalah yang belum divaksinasi,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi seusai bertemu dengan tokoh masyarakat, di Medan, Jumat.
Edy mengatakan, saat ini baru 12 kabupaten/kota yang capaian dosis kedua sudah di atas 70 persen. Daerah itu adalah Kota Medan, Binjai, Gunungsitoli, Pematang Siantar, Sibolga, Dairi, Toba, Karo, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat, Samosir, dan Humbang Hasundutan.
Sementara 21 kabupaten/kota lainnya capaian vaksinasi dosis kedua masih di bawah 70 persen, termasuk Kabupaten Deli Serdang yang mempunyai populasi cukup besar dan berbatasan langsung dengan Kota Medan.
Kini, tempat-tempat publik di Kota Medan masih sangat ramai, seperti pusat perbelanjaan, mal, pasar tradisional, kafe, dan restoran. Protokol kesehatan, seperti memakai masker dan menjaga jarak, pun tidak sepenuhnya bisa dilakukan. Pengawasan protokol kesehatan pun terlihat longgar.
Anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut Restuti Saragih meminta masyarakat yang telah mendapat vaksinasi lengkap hingga dosis penguat agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. ”Jangan ada anggapan di masyarakat kalau sudah divaksinasi boleh melonggarkan protokol kesehatan. Harus tetap menggunakan masker, menjaga jarak, hingga mencuci tangan,” ujar Restuti.
Restuti mengatakan, vaksinasi sangat penting untuk menekan penularan Covid-19 dan menekan kasus dengan gejala berat. Vaksinasi juga mengurangi kasus kematian secara signifikan.
Dengan peningkatan kasus cukup signifikan di Sumut dalam beberapa hari ini, keterisian tempat tidur masih terkendali. Sebagian besar kasus hanya memerlukan isolasi mandiri. Keterisian tempat tidur ruang isolasi Covid-19 di Sumut pun 4,77 persen atau 190 tempat tidur dari 3.982 tempat tidur yang tersedia. Sementara keterisian tempat tidur ICU 2,84 persen atau 10 tempat tidur dari 352 tempat tidur.
Epidemiolog Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Inke Nadia D Lubis, mengatakan, penambahan kasus baru di Sumut masih terus meningkat pesat rata-rata dua kali lipat setiap hari. Jika tren ini terus berlanjut, puncak tambahan kasus baru diperkirakan mulai terjadi pada 19 Februari dengan lebih dari 10.000 kasus baru setiap hari.
”Dua hal yang paling perlu dilakukan saat ini ialah percepatan vaksinasi dosis kedua dan dosis penguat untuk kelompok rentan serta penerapan protokol kesehatan ketat,” kata Inke.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar mengatakan, penerapan protokol kesehatan di sekolah-sekolah kini dilaksanakan dengan sangat ketat mengingat penyebaran kasus Covid-19 yang meningkat pesat. ”Pembelajaran tatap muka (PTM), yang sejak awal tahun sudah dilaksanakan 100 persen, kini dikurangi lagi menjadi maksimal 50 persen,” kata Putra.
Kasus Covid-19 pun sudah ditemukan sedikitnya di enam sekolah di Kota Medan, yakni MAN 1 Medan, MAN 2 Medan, MTs Guppi, SDN 060837 Silalas, SMA Santo Thomas 1, dan SD Asisi. Akibatnya, sekolah itu menutup sementara pembelajaran tatap muka dan mengalihkan menjadi pembelajaran jarak jauh.