Pakar Peringatkan, Omicron Bisa Picu Lonjakan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit
Covid-19 galur Omicron terus meningkat di Amerika Serikat dan Eropa. Walau kurang berbahaya ketimbang galur sebelumnya, Omicron menimbulkan risiko bagi orang lanjut usia yang belum divaksinasi.
Oleh
Mh Samsul Hadi/Benny D Koestanto/Pascal S Bin Saju
·6 menit baca
WASHINGTON, MINGGU – Pakar penyakit menular di Amerika Serikat, Anthony Fauci, memperingatkan ancaman lonjakan pasien di rumah sakit-rumah sakit di Amerika Serikat akibat terus bertambahnya kasus-kasus Covid-19 di negara itu. Diakui, berdasarkan data-data awal, infeksi yang ditimbulkan oleh varian baru Covid-19, Omicron, kurang parah dibandingkan varian-varian sebelumnya.
"Satu-satunya kesulitan adalah, jika Anda mendapati begitu banyak kasus, sekalipun rata-rata pasien yang dibawa ke rumah sakit akibat Omicron lebih rendah daripada akibat Delta, masih ada ancaman bahwa Anda akan mengalami lonjakan pasien di rumah sakit yang mungkin dapat menekan layanan kesehatan," kata Fauci dalam wawancara dengan CNN, Minggu (2/1/2022).
Diperkirakan, kasus penularan varian Omicron di AS mencapai 58,6 persen dari yang bersirkulasi di negara itu per 25 Desember 2021. Data itu ditunjukkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
"Dapat dipastikan, bakal muncul lebih banyak kasus karena (varian) ini adalah virus yang jauh lebih menular daripada Delta," ujar Fauci.
Meski demikian, lanjut Fauci, "(Tingkat keparahan akibat infeksi Omicron) mungkin lebih rendah, berdasarkan data yang kami kumpulkan dari Afrika Selatan, Inggris, dan bahkan juga dari data-data awal di sini di Amerika Serikat."
Fauci menambahkan, CDC akan segera mengklarifikasi apakah orang yang terinfeksi Covid-19 harus menjalani tes Covid-19 dengan hasil negatif untuk bisa keluar dari isolasi atau karantina. Pekan lalu, muncul kebingungan di kalangan publik AS setelah panduan CDC menyatakan orang boleh keluar dari karantina setelah lima hari tanpa memperlihatkan gejala.
CDC telah merekomendasikan pengurangan durasi karantina bagi penderita Covid-19 tanpa gejala, dari 10 hari menjadi 5 hari. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa orang tidak perlu menjalani tes untuk mengkonfirmasi bahwa seseorang sudah tidak lagi menularkan Covid-19 sebelum bekerja lagi atau bersosialisasi. Kebijakan itu membuat sebagian ahli bertanya-tanya.
Berdasarkan perhitungan kantor berita Reuters, otoritas kesehatan AS mencatat sedikitnya 346.869 kasus baru Covid-19 di negaranya, Sabtu (1/1/2022). Adapun angka kematian akibat Covid-19 juga meningkat sedikitnya 377 kasus menjadi 828.562 kasus.
Lonjakan di Eropa
Di Eropa, penularan Covid-19 galur Omicron juga terus meningkat di sejumlah negara, membuat kawasan itu kembali menjadi pusat penyebaran. Jumlah kasus terkonfirmasi di benua itu pada awal tahun 2022 telah menembus 100 juta kasus jika dihitung sejak awal pandemi. Dalam sepekan terakhir, tercatat ada tambahan 5 juta kasus baru.
Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, Minggu (2/12/2021) di Berlin atau Minggu petang WIB, mengatakan, kasus penularan harian telah meningkat dalam dua hari ini setelah terus menurun pada Desember lalu. Jumlah tempat tidur yang ditempati di bangsal-bangsal unit perawatan intensif kembali meningkat, tanpa menyebut data kuantitatif.
Lauterbach menyatakan optimistis, Omicron kurang berbahaya ketimbang galur sebelumnya, namun menimbulkan risiko bagi orang lanjut usia yang belum menerima vaksinasi. “Vaksinasi pertama secara drastis mengurangi risiko kematian sesudah hanya 14 hari. Saya mengimbau orang-orang untuk segera divaksinasi!” katanya kepada surat kabar Bild.
Hari Minggu, Jerman melaporkan 12.515 kasus penularan baru, dengan kasus tujuh hari terakhir per 100.000 orang naik menjadi 222,7 dari 220,3 di hari sebelumnya. Sedangkan kasus kematian baru 46 orang, sehingga jumlah kematian akibat pandemi ini sejak awal menjadi 112.155 kasus.
Galur Omicron juga menyebar dengan cepat di Belanda, Jerman, Inggris, dan beberapa negara lain di Benua Eropa. Pemerintah Belanda telah menerapkan penguncian atau karantina sejak 19 Desember 2021 hingga berlangsung pada 14 Januari 2022. Ada kemungkinan, penguncian wilayah itu akan terus diperpanjang jika kasus penularan baru tidak juga berkurang.
Perancis mencatat lebih dari 1 juta kasus baru dalam sepekan ini. Jumlah itu setara dengan 10 persen dari semua kasus positif yang diumumkan sejak awal pandemi di negara itu. Semua negara dengan rasio infeksi tertinggi per 100.000 penduduk di dunia juga berada di Eropa. Setelah Jerman, Denmark mencetak skor terburuk dengan 2.045 kasus, Siprus 1.969 kasus dan Irlandia 1.964 kasus.
Merujuk data yang dikompilasi AFP, Sabtu (1/1/2022), jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Eropa tercatat sejumlah sepertiga dari semua kasus sejak pandemi diumumkan di akhir 2019. Wilayah Eropa telah mencatat 100.074.753 kasus selama dua tahun terakhir. Kasus tersebar di 52 negara dan wilayah dari pesisir Atlantik hingga Azerbaijan dan Rusia.
Eropa tengah berjuang keras melawan peningkatan kasus yang dipicu galur Omicron yang sangat menular. Lebih dari 4,9 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan selama sepekan terakhir saja di ”Benua Biru”. Sebagai gambaran lonjakan, sebanyak 17 dari 52 negara atau wilayah di Eropa mencatat rekor terbaru dari sisi jumlah kasus dibandingkan dengan sebelumnya.
Walau terjadi lonjakan kasus infeksi baru, jumlah kematian akibat Covid-19 di Eropa tercatat menurun. Eropa mencatat rata-rata 3.413 kasus kematian per hari akibat virus SARS-CoV-2 selama seminggu terakhir. Jika dibandingkan dengan sepekan sebelumnya, kematian turun 7 persen. Tingkat kematian rata-rata harian tertinggi terjadi pada Januari 2020, yakni 5.735 kasus per hari.
Tingkat vaksinasi Covid-19 warga Eropa tertinggi dibandingkan dengan benua lain. Warga Eropa yang telah menerima vaksinasi penuh mencapai 61 persen dari semua populasi. Warga yang mendapat satu kali vaksin mencapai 65 persen. Sementara tingkat vaksinasi dua dosis secara global adalah 49 persen dan vaksinasi satu dosis adalah 58 persen.
Dalam menghadapi lonjakan kasus baru di Eropa, setiap pemerintah di negara itu mengambil kebijakan sendiri. Jika Belanda melakukan penguncian selama tiga pekan hingga 14 Januari, Inggris dan Perancis tidak memberlakukan kebijakan untuk membatasi kegiatan warganya.
Para pengampu kepentingan di sektor publik diminta menguji rencana darurat atas skenario terburuk, yakni saat 25 persen pegawai tak bisa bekerja seperti biasa. Perancis memotong masa isolasi dari 10 menjadi hanya 7 hari.
Di Inggris, pemerintah berencana memperbanyak ventilasi di sekolah karena anak-anak tetap belajar di tengah protokol kesehatan yang ketat. Adapun Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales telah menerapkan aturan baru pembatasan sosial sejak hari Natal.
Untuk meningkatkan perlindungan terhadap galur Omicron, setiap orang berusia 18 tahun ke atas di Belanda diundang untuk menerima suntikan vaksin penguat (booster). Situs berita Pemerintah Belanda menyatakan, suntikan vaksin penguat itu menawarkan perlindungan terbaik terhadap varian ini.
Pada 7 Januari 2022, setiap orang berusia 18 tahun atau lebih harus membuat janji temu daring untuk menerima vaksin booster mereka. Pada paruh kedua Januari, setiap orang berusia 18 tahun atau lebih yang divaksinasi atau terinfeksi virus Covid-19 lebih dari tiga bulan lalu memiliki kesempatan untuk menerima suntikan booster.
Sementara itu, perjalanan udara terus terganggu parah di Amerika Serikat pada Sabtu (1/1/2022) waktu setempat atau Minggu pagi WIB. Selain karena cuaca buruk yang terjadi di beberapa bagian negara itu, lonjakan kasus penularan Covid-19 yang dipicu oleh galur Omicron membuat penerbangan ditunda.
Menurut situs seb pelacakan FlightAware, ada 2.723 penerbangan yang dibatalkan lebih dari setengah dari 4.698 penerbangan yang dibatalkan di seluruh dunia. Selain itu, 5.993 penerbangan domestik di AS juga ditunda, dari total 11,043 penerbangan di seluruh dunia untuk hari itu. (AFP/REUTERS)