Pemkot Kupang Ancam Tunda Bantuan bagi Warga yang Belum Vaksinasi
Pemkot Kupang mengancam akan menunda penyaluran bantuan bagi warga yang belum divaksinasi Covid-19. Di sisi lain, warga menilai langkah itu tidak manusiawi.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, meminta masyarakat segera mengikuti program vaksinasi demi menekan laju penularan Covid-19 setelah merebaknya varian Omicron yang kian mengkhawatirkan. Pemerintah bahkan mengancam akan menunda pemberian bantuan kepada masyarakat yang belum mengikuti vaksinasi.
Menurut data yang dihimpun Satuan Tugas Covid-19 Kota Kupang pada Rabu (9/2/2022), hingga Selasa (8/2/2022), jumlah warga Kota Kupang yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 326.298 orang atau 97,80 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua mencapai 238.186 atau 71,39 persen. Adapun total warga yang harus divaksinasi sebanyak 333.628 orang.
Melihat pencapaian vaksinasi itu, Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man meminta warga yang belum divaksinasi agar segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk menerima vaksinasi. Jika tidak, pemerintah akan menunda pemberian bantuan sosial dan berbagai hak lainnya kepada mereka.
”Semua yang mau terima bansos (bantuan sosial), termasuk (bantuan untuk korban bencana badai) Seroja, kalau tidak menunjukkan sertifikat vaksin dua kali, ditunda (penyalurannya). Bukan dibatalkan, melainkan ditunda,” katanya.
Opsi penundaan itu, lanjutnya, terpaksa diambil untuk mendorong masyarakat segera mengikuti vaksinasi agar tercipta kekebalan kelompok. Belum ada kepastian kapan keputusan penundaan itu mulai diterapkan. ”Tolong media sosialisasikan ini. Kami akan lakukan ini,” katanya menegaskan.
Menurut dia, selain penerapan protokol kesehatan, vaksinasi diperlukan untuk mengendalikan laju penularan Covid-19 yang kembali menanjak. Varian baru Omicron paling dikhawatirkan karena dapat menular dengan sangat cepat. Di Kota Kupang sudah ditemukan satu kasus Omicron dan pasien itu sudah sembuh.
Penularan Covid-19 yang sempat melandai selama beberapa pekan kini mulai naik. Hingga Selasa (8/2/2022), kasus Covid-19 bertambah enam orang menjadi total akumulasi 15.721 kasus dengan pasien yang masih dirawat 35 orang. Adapun total kasus kematian akibat Covid-19 sebanyak 387 orang.
Untuk mempercepat program vaksinasi, Kepala Staf Kodim 1604/Kupang Letnan Kolonel (Inf) Sugeng Prihatin menyarankan Pemkot Kupang melakukan pendekatan dengan masyarakat. Selain sosialisasi, acara vaksinasi dikemas dengan lebih menarik seperti memberikan bantuan bagi keluarga yang tidak mampu.
Hal tersebut, lanjutnya, sudah diuji coba oleh personel Kodim di beberapa tempat di Kabupaten Kupang, dan hasilnya efektif. Menurut dia, semakin banyak warga yang sudah menerima vaksinasi akan semakin memudahkan petugas mengajak warga lain terlibat.
Arka Kolo (34), warga Kota Kupang, menyatakan tidak setuju terhadap kebijakan penundaan penyaluran bantuan bagi warga yang belum divaksinasi. Pemerintah Kota Kupang terkesan menggunakan cara kasar untuk menekan warganya. Pasalnya tidak setiap orang boleh divaksin.
”Istri saya tidak bisa terima vaksin karena punya riwayat penyakit. Terus gara-gara itu, bantuan untuk kami yang sudah miskin ini ditunda. Ini tidak berperikemanusiaan,” kata tukang ojek itu. Ia mengaku sudah menerima vaksinasi dua kali.