Penularan Covid-19 di Denpasar, Bali, meningkat. Pelibatan warga akan dilakukan dalam pemberlakuan PPKM mikro.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Kota Denpasar, Bali, segera mengaktifkan kembali satuan tugas pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat mikro di desa, kelurahan, ataupun banjar. Tujuannya, mencegah lonjakan kasus Covid-19.
”Dukungan masyarakat penting. Pencegahan dan pengendalian pandemi Covid-19 ini harus dikerjakan masif oleh semua pihak,” kata Sekretaris Daerah Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Selasa (8/2/2022).
Saat ini, kata Alit, penambahan kasus terjadi di Bali, termasuk Denpasar. Kondisi ini juga yang menyebabkan Denpasar berstatus PPKM level 3. Pada Sabtu (5/2/2022), kasus harian Covid-19 di Bali mencapai 2.038 kasus. Pada Selasa (8/2/2022), penambahannya mencapai 2.425 kasus.
”Kota Denpasar sudah memberhentikan sementara pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya ke pembelajaran secara daring. Kami juga sudah menutup sementara lapangan umum untuk publik,” kata Wiradana.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster menilai peningkatan kasus harian Covid-19 di Bali dipengaruhi mobilitas atau pergerakan orang yang meningkat selama akhir 2021 sampai awal 2022. Penularannya diduga dipengaruhi penularan varian Omicron.
”Karena perkembangannya yang sangat cepat dan percepatannya yang luar biasa,” kata Koster, Selasa (8/2/2022).
Koster menambahkan, penilaiannya itu masih didasari kecenderungan penyebaran dan penularan serta gejala-gejalanya. Namun, hal itu belum berdasarkan hasil laboratorium yang memastikan jenis varian Covid-19 di Bali.
Koster juga menyatakan sudah melibatkan wali kota dan para bupati di Bali bersama pihak Polda Bali dan Kodam IX/Udayana untuk memitigasi masalah ini. Tempat isolasi terpusat dan tempat perawatan di rumah sakit juga sudah disiapkan.
Koster menambahkan, Bali juga terus menjalankan vaksinasi Covid-19. Pencapaian program vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun mencapai 105 persen untuk vaksinasi dosis kesatu dan sekitar 93 persen untuk vaksinasi dosis kedua.
Sementara itu, dalam siaran pers PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), atau ITDC, pihak ITDC sejak Senin (7/2/2022) mengadakan pemberian vaksinasi penguat bagi kalangan pekerja pariwisata di kawasan The Nusa Dua, Kabupaten Badung.
Lebih dari 7.000 orang diperkirakan menjadi sasaran vaksinasi. Mereka adalah karyawan hotel dan fasilitas kawasan, pegawai ITDC, serta petugas keamanan dan kebersihan kawasan The Nusa Dua.
Pemberian vaksinasi penguat bagi pekerja pariwisata di kawasan The Nusa Dua itu juga bertujuan memperkuat kekebalan kelompok serangkaian persiapan menyambut penyelenggaraan KTT G-20 di Bali.