Tiga Sampel di Kendari Diduga Omicron, Peringatan HPN Tetap Berlangsung
Kasus Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara, terus melonjak. Meski begitu, peringatan Hari Pers Nasional yang diagendakan di kota itu tetap berlangsung dengan sejumlah penyesuaian.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·4 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seperti daerah lain di Indonesia, kasus Covid-19 di Kendari, Sulawesi Tenggara, juga terus melonjak. Bahkan, tiga sampel yang diuji di laboratorium diduga kuat merupakan varian Omicron. Meski kasus melonjak, peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang diagendakan di Kendari tetap berlangsung meski dengan sejumlah penyesuaian.
Total kasus Covid-19 di Kendari hingga Sabtu (5/2/2022) mencapai 26 kasus, atau bertambah enam kasus dari sehari sebelumnya. Jumlah ini terus meningkat dalam dua pekan terakhir, yang sebelumnya wilayah ini tidak ada kasus warga yang terjangkit Covid-19.
Kepala RSUD Kendari dr Sukirman mengatakan, hingga Sabtu siang, ada enam pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit Kendari. Semua pasien mengalami gejala ringan, yaitu demam dan sesak.
”Belum ada yang gejalanya berat. Tapi, untuk varian, memang sebagian besar menunjukkan gejala varian Omicron,” katanya.
Sebanyak tiga sampel pasien telah dikirim ke laboratorium di Makassar untuk diuji. Berdasarkan hasil sementara, tiga sampel itu kemungkinan besar merupakan varian Omicron. ”Tapi, kami belum dapat hasil resminya karena akan dikirim ke Jakarta dulu, nanti dikirimkan lagi ke kami. Untuk sementara, memang kemungkinan besar Omicron,” ujarnya.
Sejauh ini, Sukirman melanjutkan, persiapan menghadapi lonjakan kasus telah dilakukan. Sebanyak 100 kamar perawatan dipersiapkan. Para petugas dan logistik juga telah dimaksimalkan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.
Sebuah ruangan khusus juga telah dibangun sejak akhir 2021. Gedung berkapasitas 40 orang ini untuk merawat pasien Covid-19. ”Kalau untuk persiapan, kami tidak ada kendala. Apalagi, dua tahun terakhir kami memiliki pengalaman (merawat) di atas 100 pasien. Semoga tidak melonjak parah kembali,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari drg Rahminingrum menyampaikan, beberapa hari terakhir kasus baru Covid-19 kembali ditemukan di Kendari. Hal itu terjadi karena aktivitas masyarakat yang semakin tinggi, tetapi protokol kesehatan semakin kendur. Tidak hanya itu, arus keluar-masuk masyarakat juga terus meningkat. Penelusuran kasus dilakukan untuk mengetahui penyebaran di masyarakat.
Meski begitu, Rahminingrum mengakui belum memiliki program khusus untuk mengantisipasi gelombang ketiga pandemi Covid-19. Saat ini, fokus pada upaya vaksinasi, mulai dari anak hingga warga lansia. ”Kami berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi. Kami berencana melakukan tes acak antigen di sekolah-sekolah. Untuk di pintu masuk (bandara/pelabuhan), belum ada rencana,” ucapnya.
Epidemiolog Universitas Halu Oleo, Ramadhan Tosepu, berpendapat, dengan peningkatan kasus yang terjadi, dikhawatirkan varian Omicron telah masuk di wilayah ini. Sebab, arus masuk masyarakat dari Kendari begitu tinggi, tetapi tidak diiringi dengan penegakan protokol kesehatan.
Hal ini merupakan peringatan akan menyebarnya varian baru Covid-19. Setelah menyebar di Jakarta dan Makassar, varian Omicron hampir dipastikan ikut menyebar ke Kendari seiring dengan kedatangan masyarakat. Terlebih lagi, wilayah ini mulai rutin dijadikan tempat kegiatan berskala regional hingga nasional. Orang akan datang dari berbagai penjuru Nusantara, yang kemungkinan besar membawa masuk varian Omicron.
Jangan sampai kasus tinggi baru kemudian panik.
”Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah waspada dan segera mengambil tindakan penanganan dini. Tes PCR bagi pendatang, di bandara atau hotel, harus dilakukan. Daerah ini pernah memiliki pengalaman kejadian yang tidak sedikit, dengan kasus kematian yang tinggi. Jangan sampai kasus tinggi baru kemudian panik,” ucap Ramadhan.
Selain itu, penelusuran kasus masif dengan tes acak di tempat umum juga bisa menjadi langkah antisipasi penyebaran. Hal ini penting dilakukan untuk menjaga masyarakat dari penyebaran virus, sebelum dan sesudah acara yang menghadirkan banyak orang.
Di Kendari akan berlangsung peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang dihadiri banyak orang dari berbagai penjuru Indonesia. Puluhan kegiatan akan berlangsung, mulai dari seminar, pameran, dan sejumlah agenda lainnya.
Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas, yang juga Ketua Panitia Lokal HPN 2022, menyampaikan, persiapan sejauh ini telah mencapai 85 persen. Rangkaian acara mulai berlangsung dan akan mencapai puncak pada Selasa (9/2/2022).
”Berdasarkan hasil rapat terakhir, Presiden Joko Widodo yang awalnya akan hadir langsung, akan membuka kegiatan ini secara virtual saja. Hal ini karena kasus Covid-19 yang meningkat beberapa waktu terakhir,” ucapnya.
Terkait antisipasi Covid-19, panitia HPN telah membuat protokol untuk tes antigen terhadap semua peserta. Semua orang yang hadir di acara wajib melakukan tes antigen agar menghindari penyebaran kasus di lokasi acara.
”Kami juga sudah menyiapkan tempat-tempat isolasi dan mengantisipasi jika terjadi suatu kasus. Yang jelas, acara akan tetap berlangsung, tapi dengan berbagai perubahan agar tidak terjadi penyebaran Covid-19,” kata Endang.