Kapal Pesiar Habis Bahan Bakar, Empat Warga Kanada Diselamatkan Nelayan Lingga
Empat warga Kanada diselamatkan nelayan tradisional di Kepulauan Riau. Kapal pesiar mereka kehabisan bahan bakar dan mengalami kerusakan mesin di perairan Lingga. Mereka dalam perjalanan dari Malaysia ke Jakarta.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Empat warga negara Kanada diselamatkan nelayan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, setelah kapal pesiar atau yacht yang mereka tumpangi kehabisan bahan bakar dan mengalami kerusakan mesin di perairan Lingga. Mereka sedang dalam perjalanan dari Pelabuhan Dickson, Malaysia, menuju Jakarta.
Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Tanjung Pinang Slamet Riyadi, Rabu (2/2/2022), mengatakan, empat warga Kanada itu diselamatkan oleh Jamaluddin, seorang nelayan tradisional dari Pulau Lalang, Lingga, pada 1 Februari. Kini, mereka telah dirawat tim pencarian dan pertolongan ke Markas Komando Pangkalan TNI AL di Pulau Singkep, Lingga.
Empat penumpang kapal tersebut merupakan satu keluarga. Mereka adalah Gruening Jeremy (39), Tasha Adina (37), Gruening Tefarah (9), dan Gruening Jada (6).
Kapal pesiar berbadan fiber dengan nama Gintana yang berukuran panjang 17 meter itu ditenagai mesin dengan layar. Saat melintas di perairan Lingga, kapal itu kehabisan bahan bakar dan mesinnya terendam air.
”Mesinnya hidup, tetapi tidak bertenaga. Tadi mereka sudah dijemput oleh tim pencarian dan pertolongan gabungan menggunakan perahu karet untuk dibawa ke Markas Komando Pangkalan TNI AL di Singkep,” kata Slamet lewat pernyataan tertulis.
Secara terpisah, Komandan Pangkalan TNI AL Lingga Letnan Kolonel Didik Hermawan mengatakan, empat warga Kanada itu tengah ditangani petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Mereka dalam kondisi sehat dan untuk sementara akan ditampung di Markas Komando Pangkalan TNI AL Lingga.
Menurut Didik, empat warga Kanada itu diketahui berangkat dari Pelabuhan Dickson, Malaysia. Menurut rencana, mereka akan berlibur ke Bali, tetapi singgah dulu untuk mengisi perbekalan di Jakarta.
Saya menyarankan mereka untuk kembali ke Malaysia. Gelombang sedang tinggi Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih baik mereka tunda dulu rencana perjalanan ini. (Didik Hermawan)
Ia menambahkan, kerusakan kapal pesiar warga Kanada itu tidak parah. Kapal itu bisa segera kembali berlayar setelah mengisi ulang bahan bakar dan mengeringkan ruang mesin.
”Namun, saya menyarankan mereka untuk kembali ke Malaysia. Gelombang sedang tinggi. Daripada terjadi hal yang tidak diinginkan, lebih baik mereka tunda dulu rencana perjalanan ini,” ujar Didik saat dihubungi melalui telepon dari Batam.