Topeng Guy Fawkes Ijun Tak Sampai ke Presiden
Ijun membuka plastik hitam. Dia mengeluarkan sebuah topeng berkelir putih, berdagu lancip, dengan bibir tersenyum. Ada aksen hitam yang membentuk kumis, alis, dan jenggot pada topeng. Itu adalah topeng Guy Fawkes.
Di atas skateboard, tubuh Ijun meluncur di antara kerumunan. Satu tangannya menggenggam plastik hitam, lengan lainnya mengayun untuk memberi dorongan, mengatur laju papan. Pemuda 21 tahun itu tak ingin kehilangan kesempatan memberi kenang-kenangan kepada sosok penting yang segera tiba, Presiden Joko Widodo.
Waktu yang ditunggu tiba. Sekitar pukul 13.15 Wita, Ijun mengendap-endap di antara orang-orang yang berdempetan. Dari celah-celah kaki warga, Ijun melihat Presiden Jokowi menyapa Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud yang sudah menunggu. Presiden kemudian menyerahkan sejumlah bantuan kepada para pedagang.
Di momen itu, untuk pertama kalinya, Presiden begitu dekat dengan Ijun, tak sampai 5 meter. Dengan dahi yang sudah berkeringat, Ijun pun hendak maju menghampiri Presiden yang sedang berkunjung ke Pasar Sepinggan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022) itu.
"Kata Paspampres, tidak boleh bergerak dari tempat. Saya menurut. Setelah Presiden masuk ke gang pasar, saya langsung ke arah pintu keluar pasar," katanya.
Saat mendengar kabar Presiden akan berkunjung, kebetulan topeng karya Ijun yang sudah selesai dibuat hanya topeng Guy Fawkes tersebut.
Di gang keluar pasar, mobil Mercedes-Benz S600 Guard (V222) produksi 2019 yang membawa Presiden sudah menunggu. Lagi-lagi Ijun tak bisa mendekat, sekalipun ke mobil pelat merah bertuliskan 'Indonesia' itu. Paspampres sudah berjaga agar warga menjaga jarak.
Maklum, sama seperti kunjungan Presiden ke tempat lain, para pedagang pasar dan warga sekitar sudah berkerumun. Bahkan, sampai berdesakan di tangga-tangga bangunan pasar, sekadar untuk menyapa atau merekam kegiatan kunjungan langka Presiden itu.
Sesaat kemudian, Presiden berjalan menuju mobil kepresidenan. Di sela-sela kerumunan, Ijun melihat Presiden masih membagikan bantuan. Ada yang berupa bantuan langsung tunai dan sembako, ada pula kaus hitam yang dibagikan secara acak kepada warga. Beberapa pedagang pasar yang mengenal Ijun berteriak kepada Presiden.
"Pak, ini ada yang mau kasih kenang-kenangan ke Bapak," kata mereka.
Namun, suara itu tidak terdengar lantaran ratusan warga lain turut bersorak memanggil nama Presiden Jokowi. Rombongan kepresidenan kemudian pergi dengan pengawalan setelah sekitar 15 menit berkunjung dan menyapa warga.
Baca juga: Presiden Jokowi: NU Potensi Bangsa yang Berkontribusi bagi RI dan Dunia
Saat kerumunan mulai terurai, beberapa warga bertanya kepada Ijun yang masih menggenggam plastik hitam di atas papan luncur. Ada yang bertanya, apa gerangan yang ingin Ijun beri ke orang nomor satu di Indonesia itu.
Ijun membuka plastik hitam. Dia keluarkan sebuah topeng berkelir putih, berdagu lancip, dengan bibir tersenyum. Ada aksen hitam yang membentuk kumis, alis, dan jenggot pada topeng. Itu adalah topeng Guy Fawkes yang populer karena novel grafis V for Vendetta (DC Comics) karya Alan Moore & David Llyod. Dengan judul yang sama, filmnya tayang pada 2006.
"Jarang ketemu Presiden, kan. Entah siapa saja, seperti artis atau Presiden, kalau ketemu, aku pingin kasih hadiah yang memang aku bikin sendiri," kata pemuda bernama lengkap Junaidi itu.
Topeng itu memang Ijun buat sendiri. Penyandang tuna daksa itu membentuk bubur kertas ke dalam cetakan topeng, menghaluskannya, hingga mewarnainya. Saat mendengar kabar Presiden akan berkunjung, kebetulan topeng karya Ijun yang sudah selesai dibuat hanya topeng Guy Fawkes tersebut.
Ijun sedikit kecewa karena belum sempat memberi hadiah untuk orang terpenting di negeri ini. Sambil mengobrol di teras rumah kontrakan orangtuanya, Ijun berharap terus bisa berkarya dan hidup mandiri. Laku memberi karya kepada orang kesohor itu hanya untuk memotivasinya.
"Karena tadi ndak bisa kasih ke Presiden, nanti mau dipajang saja atau dijual kalau ada tawaran harga yang cocok," katanya terkekeh.
Lawatan Presiden Jokowi ke pasar itu adalah rangkaian kegiatan setelah menghadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Gedung Dome Balikpapan. Kegiatan itu dihadiri pula oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin, sejumlah menteri, tokoh politik, tokoh agama, dan pejabat.
Baca juga: Pesan Abdul Gafur Mas’ud, Bupati Penajam Paser Utara Tajir yang Terjerat OTT KPK
Anak kreatif
Sejak 2017, ketika masih siswa SMA, Ijun sudah mulai belajar membuat topeng. Langkah-langkah dan teknik membuat topeng ia pelajari dari Youtube. Ia kemudian mengumpulkan cetakan topeng. Selain Guy Fawkes, Ijun punya cetakan topeng yang digunakan The Jabbawockeez, grup tari hiphop Amerika, pemenang musim pertama America's Best Dance Crew tahun 2008.
Dari sana, Ijun bisa menjual karyanya dengan dititipkan ke pedagang di Pasar Sepinggan. Beberapa kenalannya juga kerap memesan topeng untuk pertunjukan tari modern. Topeng ia jual sesuai tingkat kerapihan dan kerumitan, berkisar Rp 15.000-Rp 70.000.
Nurmilawati (37), ibu Ijun, sudah melihat kemandirian dan kreativitas anaknya itu sejak kecil. Ijun tak ingin diperlakukan istimewa dengan kondisi fisiknya yang berbeda dari orang kebanyakan. Ijun biasa memasak dan melakukan kegiatan sendiri di rumah.
"Waktu kecil, kalau dibelikan mainan, dia rakit-rakit sendiri. Ngapa-ngapain juga sendiri sampai sekarang," kata Nur yang sehari-hari berjualan nasi kuning di Pasar Sepinggan.
Memaknai topeng
Setelah membuat topeng sendiri dan menjualnya, Ijun juga mencari tahu asal usul topeng yang ia buat. Khusus untuk mengenal topeng Guy Fawkes, Ijun menonton film V for Vendetta.
Film garapan sutradara James McTeigue itu bercerita tentang pemerintahan Inggris berlatar tahun 2028. Tontonan fiksi itu bercerita tentang pemerintahan yang otoriter dan amat membatasi kebebasan serta aspirasi warga.
Tokoh V bergerak seorang diri dengan caranya sendiri untuk melawan. Sosoknya muncul dengan mengenakan jubah hitam dan topeng Guy Fawkes. Ia bahkan membajak saluran televisi dan membuat pernyataan yang ditonton banyak orang, termasuk pemerintah. Dari sana, perlawanan terhadap tiran muncul.
Di dunia nyata, topeng Guy Fawkes kemudian kerap digunakan oleh demonstran di banyak negara. Misalnya, pada 2015 topeng itu digunakan demonstran di Malaysia yang menuntut Perdana Menteri Najib Razak agar turun dari jabatannya.
Di Amerika Serikat, topeng itu menutup wajah para pengunjuk rasa sebagai simbol protes saat pendudukan Wall Street pada 2008. Topeng putih itu juga menghiasi sejumlah aksi massa di Hong Kong.
Salah satu kutipan film yang sering digunakan dalam poster pengunjuk rasa adalah "People should not be afraid of their Governments. Governments should be afraid of their people".
Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Harus Menjadi Milik Publik
Ijun tak banyak tahu bahwa topeng Guy Fawkes kerap digunakan sebagai simbol perlawanan terhadap tiran. Namun, dari film yang ia tonton, ia bisa mengambil sebuah nilai. Itu ia jadikan semangat dalam menjalani kehidupan sebagai tunadaksa.
"Ijun pengin dikenal orang karena karya, bukan melihat Ijun siapa dan bagaimana kondisinya," katanya.
Ia juga terkesan dengan tokoh V yang misterius. Beberapa adegan dan perkataan V juga baginya sangat ikonik. Saat ditanya bagian mana yang Ijun paling suka, ia agak lupa.
Setelah ditunjukkan beberapa kutipan tokoh V yang dirangkum di laman screenrant.com, pemuda itu memilih sebuah kutipan. Itu dikatakan V setelah diberondong tembakan oleh sekelompok orang, tetapi dia masih hidup: "Di balik topeng ini bukan sekadar daging. Di balik topeng ini ada ide. Dan, ide itu kebal peluru".