Komitmen Ramah Sepeda Tidak Cukup Dilakukan dengan Pembukaan Jalur Sepeda
Komitmen ramah sepeda tidak sekadar diwujudkan dengan membuka jalur sepeda. Hal itu harus dibuktikan dengan beragam kegiatan berbasis sepeda lainnya yang berdampak kepada masyarakat.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Setiap daerah yang berkomitmen sebagai daerah ramah sepeda diharapkan tidak sekadar membuktikannya dengan membuka jalur-jalur khusus pesepeda. Dalam hal ini, pemerintah daerah harus bergerak lebih luas, membuktikannya lebih jauh, antara lain dengan mengembangkannya menjadi paket wisata sepeda.
”Komitmen ramah sepeda harus dilakukan dengan mendorong tumbuhnya lebih banyak komunitas-komunitas pesepeda serta membuat paket-paket wisata sepeda dengan melibatkan warga. Intinya, komitmen ramah sepeda tersebut harus berdampak pada kehidupan masyarakat setempat,” ujar Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Akmal Malik saat ditemui dalam kunjungannya ke Kota Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (29/2/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Akmal memberikan penghargaan Bike To Work Award 2021 kepada Pemerintah Kota Magelang, Kota Magelang ditetapkan sebagai kota ramah sepeda kategori kota kecil/sedang predikat gold.
Paket wisata sepeda menjadi salah satu upaya yang benar-benar bisa berdampak luas kepada masyarakat. Wisata ini nantinya bisa memperpanjang lama tinggal wisatawan di Kota Magelang. Di satu sisi, paket wisata sepeda juga bisa menggerakkan warga untuk membuka usaha baru, yaitu usaha persewaan sepeda.
Setelah paket wisata dibuat, pemerintah daerah, seperti Pemerintah Kota Magelang, diharapkan juga mau bergerak membuat acara-acara tertentu dengan mengundang pemerintah dari sejumlah daerah lain, di mana dalam rangkaian acara tersebut, para tamu juga diajak berwisata dengan bersepeda.
Wali Kota Magelang M Nur Aziz mengatakan, ke depan, pihaknya akan menggarap lebih serius pengembangan wisata sepeda di Kota Magelang. Selain dengan menggelar lebih banyak acara berbasis sepeda, Pemerintah Kota Magelang juga akan berupaya mendorong masyarakat untuk membuka usaha penyewaan sepeda.
”Untuk mendorong tumbuhnya usaha persewaan sepeda, kami pun nantinya akan membantu memberikan dana stimulan bagi para pelaku usahanya,” ujarnya.
Aziz mengatakan, pihaknya juga berencana menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang untuk membuka paket wisata sepeda dengan rute-rute baru menyusuri kawasan melintas Kota dan Kabupaten Magelang.
Bagus Priyana dari Komunitas Magelang Kota Toea mengatakan, Kota Magelang memiliki banyak tempat, destinasi, yang bisa dikembangkan sebagai jalur yang menarik untuk dilintasi para pesepeda dan layak dijadikan bagian rute dari paket wisata sepeda.
”Kota Magelang bahkan bisa membuat paket wisata sepeda tematik, bisa wisata sepeda alam dengan menyusuri obyek wisata alam, atau mungkin bisa menjadi paket wisata budaya, dengan rute menyusuri bangunan-bangunan kuno yang ada di Kota Magelang,” ujarnya. Komunitas Magelang Kota Toea adalah komunitas pencinta dan pelestari bangunan tua di Magelang.
Ketika nantinya ada paket wisata sepeda bertema budaya dengan tujuan menyusuri lokasi bangunan-bangunan tua di Kota Magelang, Bagus mengatakan, pihaknya pun siap mendukungnya dengan membantu menyediakan sepeda-sepeda kuno yang bisa dipakai berkeliling. ”Untuk menguatkan unsur sejarah dan budayanya, mungkin ada wisatawan yang sengaja ingin datang melihat bangunan-bangunan kuno, dengan sepeda yang juga kuno,” ujarnya.
Komunitas Magelang Kota Toea memiliki 10 sepeda kuno yang bisa dipinjamkan kepada wisatawan. Jika kemudian ada permintaan lebih dari jumlah sepeda yang tersedia, Bagus memastikan, pihaknya bisa membantu mencari sepeda kuno, dari para kolektor, pencinta dan pemilik sepeda kuno lainnya di Kabupaten Magelang.