21 Siswa Reaktif Tes Antigen, PTM SMA Al Irsyad Purwokerto Dihentikan Sementera
Pembelajaran tatap muka di SMA Al Irsyad Purwokerto distop sementara karena ditemukan puluhan kasus reaktif pada tes cepat antigen.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka di SMA Islam Teladan Al Irsyad Purwokerto terpaksa dihentikan sementara akibat 21 siswa dan 3 guru reaktif tes cepat antigen. Untuk sementara pembelajaran ditiadakan dua hari sambil menunggu hasil tes usap PCR. Jika ditemukan positif PCR, pembelajaran tatap muka akan ditunda selama 14 hari ke depan.
”Ini baru swab antigen. Kalau antigen, kan, belum bisa dipastikan 100 persen, tapi sebagai antisipasi, PTM sudah kami off-kan. Kalau misalnya ada yang positif, mudah-mudahan tidak, kami akan mengikuti aturan untuk off selama 14 hari,” kata Kepala SMA IT Al Irsyad Purwokerto Faizal Munif di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (28/1/2022).
Faizal mengatakan, adanya kemungkinan Covid-19 di sekolahnya terdeteksi ketika tes usap antigen dilakukan di sekolah itu untuk menindaklanjuti 10 siswa yang sakit. Tes antigen beberapa kali dilakukan. Dari 10 sampel awal, hasilnya negatif, tapi ketika sampel diperluas atau ditambah, ditemukan kasus reaktif. ”Dari sampel 44 orang, ada 21 siswa yang reaktif dan 3 guru yang reaktif,” tuturnya.
Kepala Puskesmas Purwokerto Timur 1 Yufana Dewanti mengatakan, sebagian besar mereka yang reaktif antigen sudah menjalani vaksinasi dosis kedua. Beberapa anak mengalami gejala batuk dan pilek. ”Saat ini mereka menjalani isolasi mandiri dengan protokol kesehatan ketat. Kalau hasil PCR positif, akan menjalani isolasi terpusat di Balai Diklat Baturraden,” kata Yufana.
Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Banyumas Suwondo Geni menyampaikan, pihaknya bersama tim Satgas Kecamatan Purwokerto Timur memantau rutin sekolah-sekolah dan mengecek pula seberapa ketat penerapan protokol kesehatannya.
”Standar operasional prosedur pertemuan tatap muka harus dilaksanakan. Sebelum masuk harus cuci tangan, ukur suhu. Saat di kelas harus jaga jarak dan AC di ruangan dimatikan, jendela dibuka. Tapi kelihatannya kemarin karena ada kelonggaran,” papar Suwondo.
Suwondo menyampaikan, kasus ini harus menjadi pembelajaran bahwa pelaksanaan yang ketat juga berpotensi kebobolan. Sekolah lainnya diharapkan kembali memperhatikan penerapan protokol kesehatan agar kasus serupa tak terjadi di sekolah lain.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah X Jawa Tengah Agus Triyanto mengatakan, dari 235 SMK, SMA, dan SLB yang berada di wilayahnya, yaitu Banyumas dan Cilacap, baru ditemukan kasus reaktif antigen di SMA Al Irsyad ini. ”Kami akan terus pantau ke sekolah-sekolah bagaimana protokol kesehatan ini benar-benar ditaati atau tidak. Kalau ada satu yang kena, ya, harus ditutup dulu dan pembelajaran lewat PJJ (pembelajaran jarak jauh),” kata Agus.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, kondisi Covid-19 di Banyumas kian meningkat sepanjang Januari 2022 ini. Pada 19 Januari ditemukan 1 orang positif Covid-19, pada 20 Januari ada 2 orang positif Covid-19, kemudian pada 21 Januari terdapat 5 orang positif Covid-19. Pada 22, 23, dan 24 Januari masing-masing terdapat 1 kasus aktif. Namun, pada 25 Januari terdapat 5 orang positif Covid-19 dan 26 Januari terdapat 12 orang positif Covid-19. Oleh karena itu, Husein mengajak warganya untuk kembali disiplin protokol kesehatan mengingat adanya ancaman varian Omicron yang lebih cepat menyebar.