Satu kasus Omicron, yang merupakan pelaku perjalanan, ditemukan di Cilacap. Sebanyak 50 tempat tidur isolasi terpusat disiapkan guna mengantisipasi lonjakan kasus.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Satu orang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebanyak 12 kontak erat terhadap warga yang merupakan pendatang ini telah diperiksa dengan hasil negatif. Pemerintah setempat menyiapkan 50 tempat tidur isolasi terpusat di Balai Diklat Kabupaten Cilacap sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19.
”Khusus untuk varian Omicron ini akan kami geser ke isoter (isolasi terpusat) karena ini sangat riskan pengawasannya saat isolasi mandiri. Pasien tidak boleh sama sekali bersinggungan dengan saudara ataupun masyarakat lain karena tingkat penyebarannya cukup cepat,” kata Wakil Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Cilacap Ajun Komisaris Besar Eko Widiantoro yang juga Kepala Kepolisian Resor Cilacap, di Cilacap, Jawa Tengah, Senin (24/1/2022).
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyebutkan, pada Jumat (21/1/2022), pemerintah kabupaten telah menerima hasil WGS (whole genome sequencing) berupa varian Omicron satu orang atas inisial ZS berjenis kelamin laki-laki, usia 51 tahun, asal Pematang Siantar, Sumatera Utara. ”Pada 4 Januari 2022, Bapak ZS melakukan perjalanan dari Stasiun Gambir, Jakarta, naik kereta api untuk menemui salah satu koleganya. Sesampainya di salah satu stasiun di Cilacap, Bapak ZS naik ojek konvensional ke penginapan,” kata Tatto.
Kemudian, pada 5 Januari 2022, yang bersangkutan melakukan tes usap PCR di Rumah Sakit Pertamina Cilacap sebagai syarat penerbangan ke Medan melalui bandara di Yogyakarta. Sebelum hasil keluar, dia sudah melakukan perjalanan ke Yogyakarta dijemput saudaranya.
”Hasil PCR positif, selanjutnya isolasi mandiri di Godean, Sleman, tempat saudaranya. Kondisinya baik. Tanpa gejala dan tanda-tanda lain. Kami mengimbau masyarakat Cilacap jangan lengah, tetap waspada, disiplin menerapkan protokol kesehatan,” tutur Tatto.
Tatto menegaskan, sebagai antisipasi penularan Covid-19 di daerahnya, terutama terkait hajatan, pihaknya menerbitkan surat edaran bahwa kegiatan masyarakat tersebut harus dilaksanakan dengan protokol kesehatan serta membatasi jumlah tamu 50 persen dari kapasitas ruangan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi menyampaikan, saat ini Cilacap masuk dalam level 2. Adapun peningkatan kasus Covid-19 di Cilacap dalam dua minggu terakhir karena adanya peningkatan pelaku perjalanan dari luar daerah dan luar negeri. ”Kita tahu dua kasus terakhir adalah pelaku perjalanan dari Korea Selatan. Ternyata mereka positif dan setelah tracing, ada 15 orang di sekitarnya, lalu ditemukan lagi 2 orang positif,” papar Pramesti.
Pramesti menyebutkan, pelacakan dan pengetesan digiatkan untuk mengidentifikasi serta menekan potensi adanya transmisi lokal. ”Memang saat ini ada peningkatan kasus. Salah satunya dari meningkatnya pelaku perjalanan ke Cilacap,” kata Pramesti.
Terkait varian virus yang memaparnya, dinas kesehatan masih mengirimkan sampel untuk pengetesan WGS dan masih menunggu hasilnya. ”Untuk pemeriksaan WGS nanti kita tunggu hasilnya, mudah-mudahan bukan Omicron,” katanya.