Sebulan Berlangsung, Vaksinasi di Sulut Jangkau 89.090 Anak Usia 6-11 Tahun
Sebanyak 89.090 anak usia 6-11 tahun di 15 kota dan kabupaten di Sulawesi Utara telah menerima vaksin Covid-19.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sebanyak 89.090 anak usia 6-11 tahun di 15 kota dan kabupaten di Sulawesi Utara telah menerima vaksin Covid-19 sejak program inokulasi terhadap kelompok usia tersebut dimulai sebulan lalu. Diharapkan anak dapat terhindar dari bahaya Covid-19 seiring pelaksanaan pembelajaran tatap muka.
Hingga Selasa (18/1/2022), data Satuan Tugas Covid-19 Sulut menunjukkan setidaknya 37 persen dari sasaran vaksinasi sebanyak 237.681 anak usia 6-11 tahun di Sulut telah mendapatkan suntikan vaksin pertama. Daerah dengan capaian tertinggi adalah Tomohon yang telah menjangkau 68,6 persen dari target sebanyak 8.598 anak.
Ketika vaksinasi anak dimulai pada 15 Desember 2021, hanya enam kabupaten/kota yang boleh melaksanakannya. Hal ini karena sembilan kabupaten lainnya belum memenuhi dua syarat, yaitu telah memberikan vaksin dosis pertama kepada 70 persen keseluruhan dari target dan 60 persen dari target warga lanjut usia (lansia). Namun, syarat itu tak lagi diberlakukan.
”Upaya memberi perlindungan bagi masyarakat lewat vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun saat ini telah dapat dilaksanakan di semua kabupaten/kota tanpa melihat cakupan total dosis satu ataupun cakupan vaksinasi lansia,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulut dr Steaven Dandel.
Karena itu, banyak kabupaten yang baru mulai memvaksin anak-anak yang mayoritas siswa kelas I hingga IV sekolah dasar (SD) sejak Kamis (13/1/2022) pekan lalu. Kabupaten kepulauan, seperti Sangihe dan Sitaro, baru menjangkau 0,1 persen dari target. Adapun di Talaud belum ada anak dalam kelompok usia tersebut yang divaksinasi hingga Selasa pagi.
Pada saat yang sama, setidaknya lima kabupaten/kota telah mulai memberikan dosis kedua, yaitu Minahasa, Minahasa Utara, Bitung, Manado, dan Tomohon. Di Manado, setidaknya 1.301 anak telah tuntas divaksinasi, sementara dosis pertama telah menjangkau 24.026 orang.
Steaven mengatakan, vaksin yang digunakan untuk anak-anak hanya Sinovac. Semua cadangan vaksin Sinovac pun kini dialokasikan hanya untuk anak umur 6-11 tahun serta untuk melengkapi vaksinasi dosis kedua bagi anak usia 12 tahun ke atas. Hal ini sesuai dengan instruksi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.
Kendati Sinovac tak lagi diberikan bagi orang dewasa, Steaven menjamin stok vaksin Covid-19 di Sulut, yang kini sekitar 200.000 dosis, cukup untuk dosis pertama, kedua, serta penguat (booster) yang mulai diberikan kepada masyarakat pekan lalu. Sebagian masyarakat baru menerima dosis kedua pada September dan Oktober 2021 sehingga belum membutuhkan suntikan dosis ketiga.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bitung dr Piter Lumingkewas mengatakan, sekitar 12.600 anak usia 6-11 tahun di Bitung, 57 persen dari target, telah menerima vaksin dosis pertama. Vaksinasi anak di sana bahkan dimulai sehari sebelum peluncuran serentak oleh Pemprov Sulut pada Desember 2021.
”Kami berkomunikasi dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dalam pelaksanaannya. Jadwal vaksinasi dibuat oleh tiap-tiap sekolah dan kami tinggal menyesuaikan untuk datang ke sana,” ujar Piter yang percaya diri tim vaksinator bisa menjangkau 4.500 orang setiap hari.
Di Kotamobagu, vaksinasi dosis pertama secara umum telah mencapai 82,4 persen, sementara dosis kedua 47,7 persen. Adapun vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun telah menjangkau 35,2 persen dari target. Kepolisian Resor Kotamobagu yang dikepalai Ajun Komisaris Besar Irham Halid pun bertekad mendongkrak jangkauan ini.
”Kami terus fokus bekerja. Vaksinasi (dosis kedua) belum sampai 70 persen. Kami harap masyarakat turut serta menyukseskan vaksinasi nasional, termasuk di kalangan anak-anak dan guru. Kita berkolaborasi bersama,” kata Irham.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw juga mengimbau anak-anak untuk segera divaksin, baik yang berusia 6-11 tahun maupun 12-17 tahun. Sebab, semua SMA di Sulut yang dibawahkan pemprov sudah memulai sekolah tatap muka secara penuh, tidak lagi hibrida. ”Vaksinasi adalah tugas kita semua dan harus kita jalankan,”ujarnya.