Hingga 18 Januari 2022 tercatat masih ada 100 pekerja migran yang menjalani isolasi di RS Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepri. Pemerintah di Kepri membutuhkan alat SGTF untuk mempercepat deteksi Omicron.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Hingga Selasa (18/1/2022) tercatat masih ada 100 pekerja migran yang harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau. Untuk mempercepat deteksi Covid-19 varian Omicron, pemerintah di Kepri membutuhkan alat SGTF atau S gene target failure.
Kepala Penerangan Komando Resor Militer (Korem) 033 Tanjung Pinang Mayor Reza Fahlevi mengatakan, jumlah pekerja migran yang dirawat di RSKI Covid-19 Pulau Galang menurun 21,74 persen dari satu pekan sebelumnya. Pada awal Januari lalu, pekerja migran yang dirawat di RSKI jumlahnya lebih dari 200 orang.
”Secara umum, kondisi RSKI masih terkendali. Sampai saat ini dipastikan belum ditemukan virus Covid-19 varian Omicron di wilayah Kepri,” kata Reza.
Data teranyar Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Pemulangan Pekerja Migran Indonesia menunjukkan, pada 17 Januari ada 203 pekerja migran yang pulang melalui Batam. Sebanyak 173 orang pulang dari Malaysia dan 30 lainnya dari Singapura. Berdasarkan hasil tes PCR, semua pekerja migran itu dinyatakan negatif Covid-19.
Komandan Korem 033 Tanjung Pinang Brigadir Jenderal Jimmy Ramoz Manalu mengatakan, jajarannya selalu siap membantu pelayanan kepulangan pekerja migran dengan maksimal.”Saya menjamin Satgassus menjalankan tugasnya dengan baik sebagai wujud tanggung jawab kami kepada pemerintah dan masyarakat,” ujar Jimmy yang juga menjabat sebagai Ketua Satgassus Pemulangan Pekerja Migran Indonesia di Wilayah Kepri.
Untuk mengantisipasi masuknya varian Omicron dari luar negeri melalui pekerja migran, pada 8 Januari lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berjanji segera memberikan bantuan alat SGTF yang diperlukan untuk mendeteksi Omicron kepada pemerintah di Kepri. Selama ini, sampel usap para pekerja migran dari Kepri harus dikirim ke Jakarta untuk dianalisis dengan whole genome sequencing(WGS).
Namun, Wakil Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, alat SGTF yang dijanjikan oleh Kemenkes itu belum juga tiba. Padahal, alat itu sangat dibutuhkan oleh pemerintah di Kepri yang setiap hari harus menangani kepulangan ratusan pekerja migran dari Malaysia dan Singapura.
Selain 100 pekerja migran yang dirawat di RSKI Pulau Galang, kini kasus aktif Covid-19 di Kepri tinggal menyisakan dua orang. Selama satu minggu terakhir juga tidak ada temuan kasus baru Covid-19 di Kepri.
Kepri juga merupakan daerah dengan capaian vaksinasi tertinggi secara nasional setelah Jakarta dan Bali. Capaian vaksinasi untuk kelompok usia 18 tahun ke atas dan kelompok usia 12-17 tahun sudah lebih dari 100 persen. Adapun vaksinasi untuk kelompok lansia serta kelompok usia 6-11 tahun ditargetkan selesai pada akhir bulan ini.
Meski demikian, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat berkunjung ke Batam pada 13 Januari lalu mengimbau warga Kepri agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan meskipun sudah menerima vaksin dosis ketiga untuk penguat sekali pun.”Jangan lengah karena angka penularan yang sudah menurun. Di beberapa negara lain, penularan Covid-19 justru sedang meningkat,” katanya.