Lampung Pakai Stok Vaksin di Daerah untuk ”Booster”
Sejumlah pusat layanan kesehatan di Lampung mulai menggalakkan vaksinasi ”booster” untuk warga lanjut usia. Petugas menggunakan stok vaksin yang tersedia di daerah untuk mencegah agar vaksin tidak kedaluwarsa.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menggunakan stok vaksin yang tersedia di daerah untuk program vaksinasi penguat atau booster. Langkah ini diambil agar stok vaksin yang sudah ada tidak kedaluwarsa. Selain itu, pemerintah daerah belum menerima distribusi vaksin khusus untuk program vaksinasi dosis ketiga.
”Dinas Kesehatan Lampung memiliki stok vaksin jenis Pfizer sekitar 3.000 dosis dan vaksin Moderna 100 dosis. Kami berupaya mengejar cakupan vaksinasi agar tidak ada vaksin yang kedaluwarsa,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana saat meninjau pelaksanaan vaksinasi booster di Auditorium Dinas Kesehatan Lampung, Jumat (14/1/2022).
Untuk tahap awal, pemerintah memprioritaskan layanan vaksin penguat untuk masyarakat lanjut usia. Petugas yang bekerja di sejumlah pusat layanan masyarakat juga menjadi salah satu sasaran vaksinasi penguat itu. Syaratnya, mereka harus telah mendapatkan vaksinasi lengkap enam bulan lalu.
Reihana mengatakan, pemerintah kabupaten/kota juga sudah bisa melaksanakan penyuntikan vaksin dosis ketiga kepada masyarakat. Percepatan vaksinasi penguat ini merupakan salah satu upaya mencegah lonjakan kasus Covid-19 di tengah merebaknya penularan Covid-19 varian Omicron.
Kegiatan vaksin penguat ini bisa meningkatkan kembali minat warga untuk melakukan vaksinasi lengkap. Apalagi, saat ini masih banyak warga di Lampung yang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Secara keseluruhan, hingga saat ini, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Lampung mencapai 81,31 persen. Dari total 6,64 juta orang yang menjadi sasaran vaksinasi, sudah ada 5,4 juta orang yang telah divaksin dosis pertama.
Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis kedua mencapai 49,14 persen. Tercatat ada 3,22 juta warga yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Reihana mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan pelacakan kasus Covid-19 untuk mengantisipasi penularan Covid-19 varian Omicron di Lampung. Satgas Covid-19 di daerah juga diminta melakukan patroli rutin untuk memantau kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya memakai masker.
Ia menegaskan, disiplin menerapkan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama untuk mencegah penularan virus. Ia juga meminta warga yang belum mendapat vaksin lengkap untuk datang ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk disuntik vaksin. Dengan begitu, situasi pandemi Cobid-19 di Lampung diharapkan semakin membaik.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Lampung, situasi pandemi Covid-19 di 15 kabupaten/kota di Lampung melandai. Saat ini, 15 kabupaten/kota di Lampung berstatus zona kuning Covid-19.
Yulianti (52), warga Bandar Lampung, menuturkan, dia langsung mendaftar sebagai peserta vaksinasi saat mengetahui ada layanan vaksinasi penguat di Bandar Lampung. Sebagai pegawai di kantor pemerintah daerah, ia merasa membutuhkan vaksin penguat karena berinteraksi dengan orang banyak setiap hari. ”Saya langsung mendaftar sebagai peserta vaksinasi agar lebih aman,” ujarnya.