Lampung Mulai Vaksinasi ”Booster” untuk Warga Lansia
Sejumlah daerah di Indonesia mulai menggalakkan program vaksinasi penguat di tengah merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron. Di Lampung, layanan ini mulai diberikan pada warga lanjut usia di puskesmas.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
LAMPUNG SELATAN, KOMPAS - Sejumlah pusat layanan kesehatan masyarakat di Provinsi Lampung mulai memberikan vaksin Covid-19 penguat untuk warga. Petugas memprioritaskan pemberian vaksin untuk warga lanjut usia yang telah mendapatkan vaksin lengkap enam bulan sebelumnya.
Salah satu puskesmas yang telah memberikan layanan vaksinasi ”booster” adalah Puskesmas Tanjung Sari, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Di puskesmas tersebut, petugas menyiapkan 100 dosis vaksin tambahan jenis Pfizer untuk program vaksinasi ”booster”.
”Kami menggunakan stok vaksin yang ada untuk kegiatan vaksinasi booster sambil menunggu distribusi vaksin tahap berikutnya,” kata Kepala Puskesmas Tanjung Sari Evi Marlina di Lampung Selatan, Selasa (12/1/2022).
Ia mengatakan, minat masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi penguat itu cukup tinggi. Meski pihaknya belum melakukan sosialisasi besar-besaran, banyak masyarakat yang datang ke puskesmas untuk menanyakan jadwal vaksinasi penguat.
Kami menggunakan stok vaksin yang ada untuk kegiatan vaksinasi booster sambil menunggu distribusi vaksin tahap berikutnya.
Menurut dia, layanan vaksinasi penguat ini diprioritaskan bagi warga lanjut usia yang telah mendapatkan vaksin lengkap enam bulan sebelumnya. Mereka akan didata agar bisa mengikuti vaksinasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Evi menambahkan, pihaknya belum bisa mengadakan kegiatan vaksinasi penguat secara massal karena masih menunggu distribusi vaksin. Saat ini, pencatatan warga yang telah mendapat vaksin penguat juga masih dilakukan secara manual. Sistem pendataan nasional untuk vaksin penguat tersebut masih disiapkan oleh pusat.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menuturkan, kegiatan vaksinasi penguat di Lampung sudah dimulai sejak 5 Januari 2022. Sejumlah daerah yang telah memberikan vaksin dosis ketiga adalah Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, dan Lampung Selatan.
Meski begitu, pendataan warga yang telah mendapat vaksin penguat masih dilakukan secara manual. Petugas di daerah belum bisa memasukkan data secara nasional melalui sistem daring.
Sanimah (57), warga Desa Bumisari, Kecamatan Natar, menuturkan, dia berharap bisa mendapatkan vaksin penguat dari pemerintah. Sebagai pedagang di pasar tradisional, ia mengaku membutuhkan vaksin penguat karena berinteraksi dengan orang banyak setiap hari. ”Saya mau segera divaksin supaya lebih sehat,” ujarnya.
Secara keseluruhan, hingga saat ini, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Lampung mencapai 79,73 persen. Dari total 6,64 juta orang yang menjadi sasaran vaksinasi, sudah ada 5,29 juta orang yang telah divaksin dosis I.
Sementara itu, cakupan vaksinasi dosis kedua mencapai 48,66 persen. Tercatat ada 3,22 juta warga yang telah mendapatkan vaksin dosis kedua.
Reihana menuturkan, pemerintah daerah berharap kegiatan vaksin penguat ini bisa meningkatkan kembali minat warga untuk melakukan vaksinasi lengkap. Apalagi, saat ini, masih banyak warga di Lampung yang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Reihana mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan pelacakan kasus Covid-19 untuk mengantisipasi penularan Covid-19 varian Omicron di Lampung. Satgas Covid-19 di daerah juga diminta melakukan patroli rutin untuk memantau kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya memakai masker.
Ia mengatakan, disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah kunci utama untuk mencegah penularan virus. Ia juga meminta warga yang belum mendapat vaksin lengkap untuk datang ke pusat layanan kesehatan terdekat untuk disuntik vaksin. Dengan begitu, situasi pandemi Cobid-19 di Lampung diharapkan semakin membaik.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Lampung, situasi pandemi Covid-19 di 15 kabupaten/kota di Lampung melandai. Tiga hari terakhir, tidak ada kasus baru Covid-19 yang terdeteksi di Lampung. Tingkat hunian rumah sakit untuk pasien Covid-19 juga di bawah 10 persen.