Vaksinasi Penguat di Sidoarjo Tunggu Kedatangan Vaksin
Pelaksanaan vaksinasi penguat di Sidoarjo, Jatim, paling cepat baru bisa dimulai pekan depan. Hal itu karena menipisnya stok vaksin. Meski demikian, seluruh fasilitas kesehatan telah disiapkan untuk melayani vaksinasi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Sidoarjo telah menyiapkan fasilitas kesehatan di seluruh puskesmas untuk melayani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Namun, pelaksanaan vaksinasi penguat atau booster ini paling cepat baru bisa direalisasikan mulai pekan depan. Hal itu karena menipisnya stok vaksin.
”Stok vaksin untuk vaksinasi penguat yang tersisa saat ini tinggal sekitar 10 vial. Untuk melayani masyarakat harus menunggu kedatangan vaksin. Harapannya, vaksinasi penguat bisa digelar mulai awal pekan depan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman, Kamis (13/1/2022).
Kabupaten Sidoarjo merupakan satu dari lima daerah di Jawa Timur yang sudah memulai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga pada Rabu (12/1/2022). Empat daerah lain adalah Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Banyuwangi.
Pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi penguat diadakan di Puskesmas Sekardangan. Dinkes Sidoarjo menyediakan vaksin untuk 100 warga berusia lanjut usia atau lansia. Namun, animo masyarakat sangat tinggi sehingga kuota vaksin ditambah menjadi 125 orang.
Syaf mengatakan, vaksinasi penguat diberikan kepada warga yang vaksin primernya atau vaksin dosis pertama dan kedua menggunakan jenis Sinovac. Adapun vaksin penguat yang diberikan adalah jenis Pfizer. Vaksin ini merupakan stok sisa untuk program vaksinasi remaja usia 12-18 tahun.
Menurut Syaf, di gudang obat Dinkes Sidoarjo, stok vaksin Covid-19 yang banyak saat ini adalah jenis Sinovac. Vaksin itu untuk program vaksinasi anak usia 6-11 tahun yang tengah digencarkan dalam upaya mendukung dimulainya kembali pembelajaran tatap muka penuh di sekolah.
”Untuk jenis vaksin yang digunakan sebagai penguat, yakni AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna, stoknya kurang dari 10 vial. Oleh karena itu, vaksinasi penguat ditunda sementara, menunggu pengiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan,” kata Syaf.
Berdasarkan data Dinkes Sidoarjo, terdapat 160.000 warga lansia yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, warga lansia yang sudah menerima penyuntikan vaksin primer dosis pertama sebanyak 107.255 orang atau sekitar 71 persen per 2 Januari 2022. Adapun warga lansia yang sudah menerima dosis kedua sebanyak 82.343 orang atau 54 persen.
Untuk jenis vaksin yang digunakan sebagai penguat, yakni AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna, stoknya kurang dari 10 vial. Oleh karena itu, vaksinasi penguat ditunda sementara, menunggu pengiriman vaksin dari Kementerian Kesehatan
Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga merupakan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap serangan virus korona baru (SARS-CoV-2) yang terus bermutasi. Vaksinasi ini diberikan gratis dengan prioritas warga lansia dan kelompok rentan terpapar Covid-19, seperti warga yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah terus berupaya mengatasi pandemi Covid-19 agar ekonomi nasional segera pulih seperti sebelumnya. Strategi yang diambil oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan capaian vaksinasi di masyarakat dan mengendalikan sebaran Covid-19 terutama varian baru.
”Presiden sudah mencanangkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga. Ada 130 juta dosis vaksin yang disiapkan untuk vaksinasi penguat ini,” ujar Airlangga di sela-sela kunjungan kerjanya di Sidoarjo, Kamis.
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi Covid-19 baik yang primer maupun penguat untuk membangun kekebalan komunal. Masyarakat yang belum menerima vaksin primer diminta segera mendatangi fasilitas layanan vaksinasi di daerahnya masing-masing.
”Bagi yang sudah menerima vaksin dosis pertama dan kedua serta sudah berjarak enam bulan diharapkan segera mengakses layanan terdekat untuk mendapat vaksin penguat,” ujar Khofifah pada acara Kick Off Vaksinasi Penguat Provinsi Jatim di Surabaya, Rabu (12/1/2022).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyonno mengatakan, vaksinasi penguat bagi warga lansia akan dilaksanakan di 38 kabupaten dan kota di Jatim. Vaksinasi penguat bagi masyarakat rentan non-warga lansia digelar di 28 kabupaten dan kota di Jatim karena harus memenuhi syarat capaian vaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dari total populasi dan dosis pertama untuk warga lansia minimal 60 persen.
”Pelaksanaan vaksinasi di daerah akan diatur oleh dinkes masing-masing. Hal itu karena pelaksanaan vaksinasi penguat ini bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi primer dosis pertama dan kedua untuk masyarakat umum, vaksinasi warga lansia, vaksinasi remaja, dan vaksinasi anak-anak,” ujar Erwin.
Syarat mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga adalah sudah menuntaskan vaksinasi primer dosis pertama dan kedua. Selain itu, rentang waktu antara vaksin kedua dan penguat minimal enam bulan. Seperti halnya vaksinasi primer, vaksinasi penguat akan terdata pada aplikasi Peduli Lindungi. Vaksin ini diberikan gratis tanpa membayar.