Diliputi Kekhawatiran, Animo Lansia Ikuti Vaksinasi di Palembang Rendah
Animo kaum lansia mengikuti vaksinasi di Palembang masih rendah akibat kekhawatiran akan dampak vaksin, terutama mereka yang memiliki penyakit penyerta.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Animo kaum lansia untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di Palembang masih rendah, baik vaksinasi pertama, kedua, maupun vaksinasi ketiga atau penguat. Banyak lansia masih khawatir pada dampak vaksinasi utamanya mereka yang memiliki penyakit penyerta. Pemerintah daerah terus mendorong vaksinasi primer bagi kaum lansia agar kelompok masyarakat lain bisa segera mendapatkan vaksinasi penguat.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Palembang Mirza Susanti, Kamis (13/1/2022), mengatakan, pelaksanaan vaksinasi dosis penguat sudah dilakukan sejak Rabu (12/1/2022), hanya saja animo kaum lansia tidak terlalu tinggi. Hal ini juga dipicu oleh masih rendahnya cakupan vaksinasi primer (dosis satu dan dua) pada kaum lansia di Palembang.
Berdasarkan situs http://corona.sumselprov.go.id, cakupan vaksinasi lansia dosis kedua di Sumatera Selatan baru mencapai 32,64 persen dari total sasaran 597.071 orang. Sementara untuk Palembang, ujar Mirza, capaiannya baru 46,17 persen dari total target sasaran 128.519 orang. ”Animonya masih rendah,” kata Mirza.
Oleh karena itu, pihaknya lebih fokus mengejar vaksinasi dosis primer bagi kaum lansia agar kaum nonlansia bisa segera menjalani vaksinasi penguat. Pemkot Palembang menargetkan satu minggu ke depan, vaksinasi dosis pertama bagi lansia di Palembang sudah mencapai 70 persen dan 60 persen untuk dosis kedua.
Agar hal itu terwujud, ujar Mirza, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terus digencarkan. Dirinya juga berharap masyarakat mengajak anggota keluarganya yang masuk kelompok lansia mengikuti vaksinasi primer.
Setelah mendapatkan vaksinasi primer, kaum lansia yang sudah enam bulan menjalani vaksinasi dosis kedua sudah boleh mengikuti vaksinasi penguat. Untuk dosis ketiga itu, jelas Mirza, kaum lansia yang mendapatkan vaksin Astrazeneca atau Pfizer pada vaksinasi primernya akan menggunakan vaksin Moderna sebagai vaksin penguat. Sedangkan lansia yang mendapatkan vaksin Sinovac pada dosis primer, mendapatkan vaksin AstraZeneca atau Pfizer untuk vaksin penguatnya.
Animonya masih rendah. (Mirza Susanti)
Menurut Mirza, vaksinasi dosis penguat itu sangat penting bagi warga agar dapat terlindung dari risiko tertular Covid-19. Sejauh ini jumlah vaksin masih mencukupi untuk beberapa hari ke depan.
Pantauan Kompas di Puskesmas 5 Ilir Palembang, puluhan kaum lansia datang untuk menjalani vaksinasi dosis penguat. Sebelum divaksin, dilakukan pemeriksaan kesehatan dan wawancara pada para lansia itu.
Jertjis (65) mengatakan sangat menanti-nantikan vaksinasi dosis penguat itu lantaran dirinya banyak menjalankan aktivitas di tempat umum. ”Kelengkapan vaksinasi sangat dibutuhkan untuk persyaratan perjalanan dan aktivitas di tempat-tempat umum yang lain,” ujar Jertjis yang berkerja sebagai wirausaha itu.
Kemauannya tersebut juga didukung sang istrinya yang merupakan seorang tenaga kesehatan. ”Istri saya sudah diberi vaksinasi penguat sebelumnya dan tidak masalah. Itulah yang membuat saya tidak khawatir dengan vaksinasi penguat ini,” katanya.
Koordinator Bidang Imunisasi Puskesmas 5 Ilir Palembang Febi Marissa mengatakan, pihaknya baru menggelar vaksinasi untuk dosis penguat bagi lansia per Kamis (13/1/2022) ini. Pihak puskesmas menyediakan 150 dosis vaksin penguat untuk kaum lansia setiap hari. ”Secara total, saat ini masih tersedia sekitar 2.000 dosis vaksin yang bisa digunakan untuk beberapa hari ke depan,” kata Febi.
Untuk mengajak kaum lansia agar mau divaksin, pihaknya melibatkan kader lintas sektoral untuk melakukan sosialisasi. ”Harapannya, jumlah lansia yang divaksin di Kelurahan 5 Ilir ini dapat meningkat,” katanya.
Selain mendorong vaksinasi untuk lansia, Palembang juga akan mulai menggelar vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. ”Besok, (Jumat, 14/1/2022) akan dilakukan peluncuran vaksinasi untuk anak 6-11 tahun di beberapa puskesmas,” kata Mirza. Untuk di Palembang, ada sekitar 171.200 anak yang menjadi sasaran vaksinasi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumsel Fery Yanuar menuturkan, vaksinasi untuk kaum lansia di Sumsel terus dikejar. Tujuannya agar mereka yang nonlansia juga dapat segera mendapatkan vaksin dosis penguat.
Fery mengakui masih ada ketimpangan pada capaian vaksinasi antara dosis pertama dan kedua bagi lansia. Karena itu, percepatan vaksinasi terus dilakukan. ”Apalagi saat ini ketersediaan vaksin sudah tidak lagi jadi masalah,” katanya.