Jelang Tahun Baru, Sumsel Klaim Telah Capai Kekebalan Komunal
Sumatera Selatan telah mencapai kekebalan komunal karena cakupan vaksinasinya menyentuh angka 75,2 persen dari total sasaran sejumlah 6,3 juta orang. Meski begitu, warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Sumatera Selatan telah mencapai kekebalan komunal karena cakupan vaksinasinya menyentuh angka 75,2 persen dari total sasaran sejumlah 6,3 juta orang. Hanya, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan mengingat risiko penularan tetap ada.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy, Kamis (30/12/2021), di Palembang, mengatakan, jika diambil rata-rata, cakupan vaksinasi di Sumsel sudah mencapai 75,2 persen. Dari 17 kabupaten/kota di Sumsel, hanya dua yang belum mencapai 70 persen, yakni Ogan Ilir (69,69 persen) dan Banyuasin (67,72 persen).
Dua daerah ini belum mencapai 70 persen lantaran topografi wilayahnya yang luas. ”Keduanya memiliki wilayah yang cukup luas dan beberapa di antaranya adalah wilayah perairan,” kata Lesty. Adapun dua daerah dengan cakupan vaksinasi tertinggi adalah Prabumulih (87,19 persen) dan Palembang (82,90 persen).
Sudah tercapainya kekebalan komunal di Sumsel tidak lepas dari pasokan vaksin yang cukup besar dibandingkan pada pertengahan tahun 2021. Saat itu, Sumsel hanya menerima 300.000 dosis vaksin per bulan. Namun, sejak sebulan lalu, kiriman vaksin mencapai 700.000 dosis per bulan.
Hanya, memang untuk vaksinasi dosis kedua masih sangat timpang karena masih 42,44 persen. ”Namun, untuk penyuntikan dosis kedua disesuaikan dengan jeda waktu vaksinasi pertama dan juga ketersediaan vaksin,” lanjutnya.
Hal yang menjadi perhatian adalah vaksinasi terhadap kaum lanjut usia (lansia) juga telah menunjukkan tren positif. Ada delapan daerah dengan cakupan vaksinasi untuk lansia sudah lebih dari 60 persen.
Namun, untuk penyuntikan dosis kedua disesuaikan dengan jeda waktu vaksinasi pertama dan juga ketersediaan vaksin.
Kedelapan daerah itu adalah Pagar Alam (60,97 persen), Prabumulih (62,56 persen), Musi Rawas (63,89 persen), Ogan Komering Ilir ( 62,22 persen), Lahat (72,30 persen), Musi Rawas Utara (76,31 persen), Ogan Komering Ulu Selatan (78,92 persen), dan Empat Lawang (99,70 persen).
Dengan begitu, kedelapan daerah tersebut sudah bisa memvaksinasi anak usia 6-11 tahun. ”Namun, vaksinasi akan disesuaikan dengan jumlah vaksin yang tersedia,” katanya.
Walau mayoritas daerah sudah mencapai 70 persen, lanjut Lesty, percepatan vaksinasi harus tetap tetap dilakukan mengingat risiko penularan virus penyebab Covid-19 varian baru Omicron sangat kuat. ”Dengan divaksin, tingkat kesakitan dan kematian akan lebih rendah dibandingkan mereka yang belum divaksin,” katanya.
Tetap waspada
Mendekati malam pergantian tahun, ujar Lesty, masyarakat Sumsel diminta waspada dan menjauhi kerumunan guna mengurangi risiko penularan. Sampai kini belum ada kasus Omicron di Sumsel walau Sumsel tergolong daerah yang rutin mengirimkan sampel untuk whole genome sequencing. ”Saya harap jangan sampai Omicron masuk ke Sumsel,” katanya.
Gubenur Sumsel Herman Deru berharap masyarakat dapat menjaga diri agar tidak tertular virus varian baru. Karena itu, pada malam pergantian tahun, dia berharap warga Sumsel dapat menjauhi kerumunan. ”Kalau mau sehat, silakan jauhi kerumunan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Polrestabes Palembang Komisaris Besar Irvan Prawira Satyaputra menegaskan larangan kegiatan yang dapat memicu kerumunan. Untuk merealisasikan hal tesebut, Alun-alun Kota Palembang dan Jembatan Ampera di Palembang akan ditutup.
Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kerumunan yang dikhawatirkan memicu penularan Covid-19 di Palembang. Bagi pelanggar akan dikenakan sanksi beragam, mulai dari sanksi administrasi, tindak pidana ringan, hingga pidana.