Ditegur Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait segera melakukan percepatan vaksinasi. Hingga akhir 2021, Sumsel menargetkan cakupan vaksinasi hingga 70 persen.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Sumsel bakal segera melakukan percepatan vaksinasi setelah ditegur Presiden Joko Widodo. Cakupan vaksinasi di Sumsel kini masih 61,28 persen untuk dosis pertama dan 36,70 persen bagi dosis kedua.
Hal ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dalam Rangka Percepatan Vaksinasi dan Kesiapan Pengamanan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Senin (13/12/2021). Hadir dalam pertemuan itu Gubernur Sumsel Herman Deru, Kepala Polda Sumsel Inspektur Jenderal Toni Harmanto, Panglima Kodam II Sriwijaya Mayor Jenderal Agus Suhardi, dan sejumlah bupati/wali kota di Sumsel.
Toni Harmanto mengatakan, dalam Apel Kepala Kesatuan Wilayah 2021 di Bali, Jumat (3/12/2021), Presiden meminta para kapolda fokus mempercepat vaksinasi jelang akhir tahun. Setidaknya, ada 15 provinsi yang capaian vaksinasinya masih di bawah 60 persen, salah satunya Sumsel.
”Kita ditantang mencapai target 70 persen sampai akhir tahun,” tegas Toni.
Toni mengatakan, baru tiga daerah di Sumsel yang cakupan vaksinasinya di atas 70 persen. Daerah itu adalah Prabumulih (81,85 persen), Palembang (78,38 persen), dan Musi Banyuasin (71,21 persen).
Sementara tiga daerah dengan jumlah vaksinasi terendah adalah Lahat (54,19 persen), Empat Lawang (41,28 persen), dan Ogan Komering Ulu Selatan (37,47 persen). Toni berharap semua pihak bersinergi mencari inovasi tepat guna mempercepat vaksinasi.
Toni mengatakan, vaksinasi massal menjadi program yang harus terus dilakukan. Hasilnya mendongkrak cakupan vaksinasi di Sumsel hingga 30 persen. Toni mengalkulasi, saat ini, Sumsel sudah menerima 7,73 juta dosis vaksin. Dari jumlah itu, 6,19 juta dosis di antaranya sudah disalurkan ke masyarakat.
”Tersisa 1,54 juta dosis vaksin yang harus dikelola sehingga dapat meningkatkan vaksinasi,” katanya.
Dalam jangka waktu 18 hari sebelum pergantian tahun, Toni telah menghitung target vaksinasi setiap daerah di Sumsel. Untuk OKU Selatan, misalnya, harus menuntaskan vaksinasi 32,53 persen atau 5.361 warga per hari.
Bupati OKU Selatan Popo Ali Martopo menjelaskan, ada beberapa kendala yang dialaminya, seperti kondisi geografis, input data, dan penolakan warga. ”Penolakan dipicu ada tenaga kesehatan mengalami gejala stroke ringan setelah vaksinasi ketiga. Masih diteliti, apakah penyakit itu muncul akibat vaksinasi atau tidak. Kondisi tenaga kesehatan itu sudah membaik,” kata Popo.
Herman Deru mengatakan bakal melakukan berbagai cara agar target vaksinasi 70 persen di Sumsel tercapai. Salah satu strateginya menambah jumlah vaksinator hingga 5.000 orang dan menyalurkan vaksin untuk dosis pertama.
Percepatan vaksinasi, kata Herman, harus menjadi perhatian semua pihak. Tingginya mobilitas warga saat liburan Natal dan Tahun baru berpotensi memicu lonjakan kasus baru.
”Karena itu untuk program vaksinasi, kita harus lepas kopling dan tekan gas sekencang mungkin,” ujar Herman.