472.800 Lansia di DIY Jadi Sasaran Vaksinasi Penguat hingga Akhir Januari
Sekitar 472.800 warga lanjut usia di Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi sasaran prioritas untuk mendapatkan vaksin penguat. Penyuntikan vaksin penguat untuk para lansia itu ditargetkan selesai pada akhir Januari 2022.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 dosis ketiga mulai dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar 472.800 warga lanjut usia di DIY menjadi sasaran prioritas untuk mendapatkan vaksin booster atau penguat. Penyuntikan vaksin penguat untuk para lansia itu ditargetkan selesai pada akhir Januari 2022.
Pada Kamis (13/1/2022), Pemda DIY menggelar kick off atau peluncuran vaksinasi penguat di Gedung Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, DIY. Salah satu sasaran vaksinasi penguat dalam acara tersebut adalah warga lansia.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menjelaskan, vaksinasi penguat di Gedung Jogja Expo Center itu akan digelar selama tiga hari, yakni pada 13-15 Januari 2022. Total sasaran vaksinasi penguat selama tiga hari itu adalah 5.000 orang. ”Jadi, dalam satu hari, diharapkan bisa lebih dari 1.500 orang yang menjalani vaksinasi,” ujarnya.
Pembajun memaparkan, vaksinasi penguat itu diprioritaskan untuk warga lansia dan orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Vaksin yang digunakan dalam acara itu adalah Pfizer dan AstraZeneca. Dua jenis vaksin itu bisa digunakan sebagai vaksin penguat untuk orang yang menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua dengan vaksin Sinovac.
Sementara itu, mereka yang menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua dengan AstraZeneca akan mendapatkan vaksin penguat jenis Moderna. ”Tiga hari ini kita kejar yang vaksin pertama dan keduanya Sinovac karena yang Sinovac jauh lebih banyak. Yang vaksin pertama dan keduanya Astra Zeneca, insya Allah minggu depan kita lakukan karena memakai vaksin Moderna,” kata Pembajun.
Menurut Pembajun, jumlah lansia yang menjadi sasaran vaksinasi penguat di DIY sebanyak 472.800 orang. Dia menyebut, vaksinasi penguat untuk para lansia itu tidak hanya dilaksanakan oleh Pemda DIY, tetapi juga pemerintah kabupaten/kota di DIY. ”Kalau lansia, kita harapkan secepatnya mendapatkan vaksin booster ini. Mungkin sampai akhir bulan kalau bisa,” tuturnya.
Pembajun menambahkan, Pemda DIY juga terus berupaya melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua bagi para lansia yang belum mengikuti vaksinasi. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, hingga Rabu (12/1/2022), jumlah lansia di DIY yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama sebanyak 82,20 persen. Sementara itu, jumlah lansia di DIY yang telah menjalani vaksinasi dosis kedua mencapai 72,14 persen.
”Jadi, di samping vaksin booster untuk yang sudah vaksinasi dua dosis, kita tetap mengejar yang belum divaksin. Kita kan masih punya pekerjaan rumah untuk memvaksin yang belum divaksin,” kata Pembajun.
Aparatur sipil negara
Pembajun menyatakan, selain lansia dan orang dengan komorbid, vaksinasi penguat yang digelar di Jogja Expo Center pada 13-15 Januari itu juga diikuti para aparatur sipil negara (ASN). Dia menyebut, para ASN ikut diundang menjadi peserta vaksinasi penguat untuk menghabiskan stok vaksin AstraZeneca yang mendekati kedaluwarsa.
Menurut Pembajun, ada sekitar 30.000 dosis vaksin AstraZeneca di DIY yang akan kedaluwarsa pada 21 Januari mendatang. Vaksin tersebut harus segera disuntikkan agar tidak terbuang sia-sia sehingga akhirnya para ASN ikut diundang menjadi peserta vaksinasi penguat. Para ASN itu dipilih karena mereka lebih mudah digerakkan untuk mengikuti vaksinasi.
Ada sekitar 30.000 dosis vaksin AstraZeneca di DIY yang akan kedaluwarsa pada 21 Januari mendatang. (Pembajun Setyaningastutie)
”AstraZeneca kita itu mau selesai (kedaluwarsa) tanggal 21 Januari. Itu kalau enggak dikebut, enggak akan nyandak (habis). Kita enggak mau lagi ada vaksin yang kedaluwarsa di DIY. Kenapa ASN? Karena lebih mudah menggerakkan mereka,” ungkap Pembajun.
Menurut Pembajun, sebagian besar ASN yang menjadi sasaran vaksinasi dosis penguat pada tahap awal itu adalah guru dan tenaga kependidikan. Namun, ada juga sebagian ASN di luar guru dan tenaga kependidikan yang menjadi peserta vaksinasi penguat.
Wakil Gubernur DIY Paku Alam X mengatakan, meski para ASN ikut serta menerima vaksin pelengkap tahap awal, para lansia dan orang dengan komorbid tetap menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga.
”Hari ini kita kick off (peluncuran) vaksinasi booster untuk lansia. Kita juga menyertakan teman-teman ASN (aparatur sipil negara) untuk mendapatkan booster, tapi prioritas tetap lansia dan orang yang punya komorbid (penyakit penyerta),” ungkap Paku Alam X.
Salah seorang ASN yang mengikuti vaksinasi penguat di Gedung Jogja Expo Center adalah Hermawan Adi (27). Menurut Hermawan, dirinya memang diminta atasan untuk mengikuti vaksinasi penguat.
”Untuk vaksinasi kali ini, kami memang diminta kantor. Kita kan harus mengikuti anjuran pemerintah untuk vaksinasi tahap ketiga. Sebagai pegawai, kita harus menjadi contoh bagi masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang dilaksanakan pemerintah,” ujar pria yang bekerja sebagai ASN di Pemda DIY itu.
Sementara itu, sejumlah abdi dalem Keraton Yogyakarta yang telah lansia juga mengikuti vaksinasi penguat di Gedung Jogja Expo Center. Salah seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta, Sajinem (68), mengatakan, dirinya diminta mengikuti vaksinasi penguat oleh pihak keraton.
”Ini diperintah vaksin oleh keraton, saya hanya sendiko dawuh (patuh). Kerjaan saya tinggal dulu untuk ikut vaksin,” kata Sajinem.