Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menjajaki kerja sama dengan maskapai Susi Air agar melayani rute penerbangan di wilayah Krui, Pesisir Barat. Layanan itu mempermudah aksesibilitas ke wilayah itu.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, menjajaki kerja sama dengan maskapai Susi Air untuk melayani rute penerbangan ke wilayah Krui, Pesisir Barat. Kerja sama itu dilakukan agar konektivitas melalui jalur udara dari dan menuju Pesisir Barat lebih lancar.
Kepala Satuan Pelayanan Bandara Taufiq Keimas M Subandi menuturkan, penerbangan dengan rute Bandar Lampung-Krui dan sebaliknya itu rencananya akan mulai beroperasi pada Rabu (12/1/2022). Penerbangan akan menggunakan pesawat Susi Air jenis Cessna Grand Caravan 208 dengan kapasitas 12 orang.
”Pesawat akan beroperasi setiap dua kali dalam sepekan, yakni setiap Rabu dan Sabtu,” kata Subandi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (7/1/2022).
Menurut dia, beroperasinya layanan penerbangan itu memberikan alternatif transportasi udara menuju Pesisir Barat. Dengan jalur udara, waktu tempuh dari Bandar Lampung ke Pesisir Barat hanya butuh 35 menit hingga 1 jam.
Selama ini, transportasi dari Bandar Lampung menuju Pesisir Barat ditempuh dengan jalur darat selama 6-7 jam melalui jalan lintas barat Sumatera. Saat musim hujan, akses jalan lintas barat Sumatera juga rentan terputus karena banjir dan longsor.
Pesawat akan beroperasi setiap dua kali dalam sepekan, yakni setiap Rabu dan Sabtu.
Menurut Subandi, panjang landasan pacu Bandara Muhammad Taufiq Keimas di Krui sebenarnya memungkinkan pesawat jenis ATR mendarat. Panjang landasan pacu bandara tersebut 1.300 meter dan lebar 23 meter.
Untuk mengoptimalkan bandara, pemerintah daerah juga mengusulkan perluasan landasan pacu menjadi 1.800 meter dengan lebar 30 meter. Dengan begitu, diharapkan pesawat jenis Boeing juga dapat melayani penerbangan di wilayah Krui.
Pemerintah juga menyediakan layanan bus gratis untuk akses dari Bandara Taufiq Keimas menuju Krui bagi penumpang. Layanan ini diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan dan kepuasan penumpang pesawat.
Selama ini, akses transportasi udara menuju kabupaten itu memang mengalami pasang surut. Pada 2017, maskapai Xpress Air pernah melayani rute penerbangan Bandar Lampung-Pesisir Barat menggunakan pesawat jenis ATR. Namun, penerbangan terpaksa terhenti karena pandemi Covid-19.
Sebelumnya, maskapai Susi Air juga pernah melayani rute Bandar Lampung-Pesisir Barat pada 2016. Namun, layanan penerbangan itu terhenti karena kontrak habis.
Eko Nainggolan selaku perwakilan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pesisir Barat mengatakan, beroperasinya kembali maskapai Susi Air ini diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap sektor pariwisata.
Selama pandemi, katanya, tidak ada satu pun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke kabupaten itu. Kendati begitu, kunjungan wisatawan domestik ke Pesisir Barat meningkat.
Sepanjang 2021, pihaknya mencatat jumlah kunjungan wisatawan sekitar 70.000 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan sebelum tahun 2014 yang jumlahnya hanya sekitar 10.000 per tahun.
Kunjungan wisatawan domestik yang semakin banyak membuat usaha jasa wisata menggeliat. Saat ini, banyak bermunculan jasa penginapan, kuliner, hingga selancar di sekitar tempat wisata bahari di Pesisir Barat, seperti Pantai Mandiri dan Labuhan Jukung.
Selama ini, Pesisir Barat memang menawarkan potensi wisata pantai dengan ombak besar yang cocok untuk selancar. Tahun ini, pemerintah kabupaten berencana mengadakan kompetisi selancar internasional pada Juni 2021. Dua tahun terakhir, kegiatan itu batal digelar itu karena situasi pandemi Covid-19.
Ia menambahkan, pemkab juga menyiapkan festival lainnya untuk meningkatkan kunjungan wisata. Kendati begitu, pemerintah akan tetap memperhatikan situasi pandemi Covid-19.