Presiden: Bendungan Menjadi Kunci Ketahanan dan Kemandirian Pangan
Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang diresmikan Presiden Joko Widodo diharapkan bisa mengentaskan persoalan kekeringan. Presiden menegaskan bahwa air menjadi kunci dari ketahanan pangan.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN / KRISTI UTAMI
·4 menit baca
BLORA, KOMPAS — Keberadaan bendungan menjadi salah satu kunci utama menuju ketahanan dan kemandirian pangan. Untuk itu, pemerintah bertekad memiliki banyak bendungan untuk memuluskan keinginan itu.
Saat meresmikan Bendungan Randugunting di Blora, Jawa Tengah, Rabu (5/1/2022), Presiden Joko Widodo mengatakan, kunci ketahanan dan kemandirian pangan adalah ketersediaan air. ”Air akan ada kalau kita memiliki waduk sebanyak-banyaknya,” kata Presiden.
Randugunting merupakan bendungan ke-14 yang diresmikan Presiden Jokowi dari 15 bendungan yang telah selesai pada 2021. Pembangunannya di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana. Kontraktor pelaksananya adalah PT Wijaya Karya-PT Andesmont Sakti dengan nilai kontrak Rp 880 miliar dari APBN 2018-2022.
Presiden mengatakan, dengan kapasitas tampung air 14,4 juta meter kubik, Bendungan Randugunting bisa mengairi lebih kurang 650 hektar sawah di Blora, Pati dan Rembang. Bendungan Randugunting juga bisa menjadi kawasan wisata di Blora dan sekitarnya.
Dalam peresmian itu, Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Selain itu, ada Bupati Blora Arief Rohman, Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, Bupati Pati Haryanto, dan Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Bersama mereka, Presiden melepas ikan nila di dermaga bendungan. Dia bahkan menyeberang ke dermaga dua menggunakan perahu naga untuk menanam pohon jati. Di lokasi yang sama, Presiden juga menandatangani prasasti peresmian Embung Kedungsambi di Desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo.
Tanpa kendala
Basuki menjelaskan, pekerjaan fisik Bendungan Randugunting rampung lebih cepat sepuluh bulan dari kontrak yang jatuh pada tahun 2022. Perencanaannya sudah dimulai sejak 1990-an untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan sekitarnya.
Pembangunan bendungan kemudian dikerjakan pada 2018 dan selesai awal 2022 tanpa kendala teknis konstruksi dan pembebasan lahan. ”Kita tahu Blora dan sekitarnya termasuk rawan atau langka air. Nanti bendungan ini bisa memberikan suplai air baku 200 liter per detik dan irigasi 670 hektar. Selain itu, bendungan dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata,” tutur Basuki.
Selain itu, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektar juga akan mereduksi banjir sebesar 75 persen atau 81 meter kubik per detik. Pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektar menjadi 2.285 hektar.
Basuki menambahkan, Bendungan Randugunting juga memiliki potensi sebagai sumber pembangkit listrik tenaga surya dengan sistem solar panel. ”Kita akan coba memasang floating solar panel (solar panel apung) di bendungan,” tambahnya.
Keberadaannya bakal menunjang ketersediaan energi terbarukan nasional. Saat ini, Indonesia telah memiliki 231 bendungan. Jika ditambah 61 bendungan yang akan selesai pada 2024, Indonesia akan memiliki 292 bendungan.
”Jika semua kita pasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang (dari bendungan),” ujar Basuki.
Harapan petani
Presiden juga sempat berdialog bersama perwakilan petani yang akan mendapatkan manfaat dari Bendungan Randugunting. Petani berharap, bendungan bisa menjamin kelancaran suplai air ke lahan pertanian.
”Padi membutuhkan pengairan optimal. Kami berharap, Bendungan Randugunting ini bisa menyuplai air ke DAM Kedung Sapen lalu mengairi daerah kami di Kecamatan Sumber dan Kaliori, Kabupaten Rembang,” kata Sukarji, petani dari Desa Sekarsari, Kecamatan Sumber.
Ke depan, petani juga berharap normalisasi bendungan yang dangkal. Tujuannya, agar petani tidak bergantung hujan untuk mengairi lahan pertaniannya.
”Mohon perhatiannya Bapak Jokowi agar masyarakat lainnya juga dapat menikmati air,” ujar Syakib, petani dari Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber.
Bendung gerak
Bupati Blora Arief Rohman mengatakan, Bendungan Randugunting bakal membawa manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. ”Meski terletak di Blora, manfaatnya dapat dirasakan masyarakat di Pati dan Rembang. Ini bukti pembangunan dilaksanakan atas asas kebermanfaatan yang melebihi batas wilayah,” katanya.
Untuk memaksimalkan kebutuhan warga, Arief menuturkan, pihaknya tengah membangun Bendung Gerak Karangnongko. Bendungan itu diharapkan mampu mengentaskan persoalan kekeringan di Blora bagian selatan.
”Keberadaan bendung gerak ini kembali akan memberikan manfaat bagi beberapa kabupaten. Tidak hanya Blora, warga Bojonegoro, Ngawi, dan Tuban di Jawa Timur juga bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.