Setelah libur Natal pekan lalu, kini wisatawan kembali membanjiri Batu pada libur Tahun Baru 2022. Jumlah wisatawan tahun ini lebih banyak dibandingkan pada Tahun Baru 2021.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Obyek wisata di Batu, Jawa Timur, kembali dibanjiri oleh wisatawan yang memanfaatkan libur Tahun Baru. Bahkan, dibandingkan Tahun Baru 2021 yang menjadi tahun pertama pandemi Covid-19, jumlah wisatawan kali ini lebih banyak.
Pantauan Kompas, Minggu (2/1/2022), lonjakan jumlah wisatawan teramati mulai dari akses masuk ke Kota Batu. Arus kendaraan yang berasal dari Surabaya dan Malang, misalnya, sempat tersendat di beberapa tempat, salah satunya di kawasan simpang tiga Pendem, Kecamatan Junrejo.
”Peningkatan terbesar terjadi hari Sabtu (1/1/2022). Kala itu jumlah kendaraan naik di atas 100 persen. Kalau siang ini tidak begitu signifikan peningkatannya, hanya sekitar 10 persen, masih lancar terkendali,” kata Perwira Pengendali Pos Pendem Inspektur Satu Anton Hendri Subagyo.
Menurut Anton, yang juga Kepala Polsek Junrejo, petugas sempat melakukan rekayasa untuk mengalihkan arus lalu lintas. Kendaraan dari arah Karangploso (Surabaya) dialihkan ke arah Dau. Setelah sampai Dau, kendaraan baru berputar balik menuju Batu.
Anton memperkirakan lonjakan arus balik kendaraan wisatawan ke daerah asal akan terjadi Minggu sore hingga malam. ”Kalau hari ini tidak sampai ada pengalihan arus ataupun contraflow. Sebagian besar adalah kendaraan pribadi,” ujarnya.
Mengenai lonjakan jumlah wisatawan, hal itu dibenarkan oleh Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Group Titik S Arianto. Titik memperkirakan jumlah wisatawan di Jatim Park III mencapai 3.000-4.000 orang dalam sehari, sedangkan di Jatim Park I dan II sebanyak 2.000-an orang.
”Peningkatan terbanyak kemungkinan hari ini karena kemarin mereka masih capek usai menghabiskan malam pergantian tahun. Selain itu, kemarin mereka masih belum yakin apakah berwisata ke Malang diperbolehkan,” ujar Titik yang menilai lonjakan jumlah wisatawan juga terjadi pada libur Natal pekan lalu.
Peningkatan jumlah wisatawan selama Tahun Baru juga terjadi di Taman Rekreasi Selecta. Dihubungi secara terpisah, Direktur Taman Rekreasi Selecta Sujud Hariadi mengatakan, jumlah wisatawan mencapai 7.000 orang dari kapasitas lokasi yang mencapai 10.000 orang.
Untuk menjamin pelaksanaan protokol kesehatan, pihak pengelola menerjunkan satuan tugas internal yang bertugas memantau wisatawan. Mereka yang masuk ke lokasi wisara telah termonitor oleh aplikasi Peduli Lindungi, mengenakan masker, dan diperiksa suhu tubuhnya.
Selain itu, jumlah wisatawan juga masih dibatasi. Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1, obyek wisata di Batu diperbolehkan menerima wisatawan hingga 75 persen dari kapasitas normal.
Sujud yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu mengatakan, tingkat hunian hotel juga meningkat pada libur akhir tahun. Rata-rata tingkat okupansi hotel di Batu mencapai 80 persen di masa pergantian tahun.
Rata-rata tingkat okupansi hotel di Batu mencapai 80 persen di masa pergantian tahun.
”Ada yang okupansinya 70 persen, 80 persen, bahkan 90 persen dari kapasitas yang diperbolehkan selama pandemi. Jika dirata-rata, ya, 80 persen. Sebelumnya, peningkatan okupansi juga terjadi tanggal 18-24 Desember 2021,” katanya.
Selain memajukan jadwal libur, tahun ini ada kecenderungan wisatawan melakukan reservasi langsung. Begitu tiba di tempat tujuan, mereka baru pesan hotel. Hal ini dilakukan karena mereka baru mendapatkan kepastian apakah bisa berwisata atau tidak lantaran kebijakan pemerintah terkait libur akhir tahun.
Menurut Sujud, tingkat okupansi hotel tahun ini jauh lebih bagus dibandingkan momentum yang sama tahun lalu. Pada libur Tahun Baru 2020 dan 2021, tingkat okupansi hotel di Batu tidak sampai 50 persen. Pasalnya, saat itu ada penyekatan dan jam malam di banyak tempat dalam rangka membatasi gerak masyarakat.