Waspadai Lonjakan Arus, Rekayasa dan Pengalihan Truk Disiapkan
Lebih dari 1,6 juta kendaraan meninggalkan Jakarta melalui jalur tol dalam dua pekan terakhir. Kepadatan diprediksi masih berlangsung Jumat (31/12/2021) hingga Minggu (2/1/2022). Langkah antisipasi kepadatan disiapkan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Lonjakan arus kendaraan diprediksi terjadi pada Jumat (31/12/2021) hingga Minggu (2/1/2022). Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Polri pun menyiapkan rekayasa arus hingga pengalihan truk bersumbu tiga. Masyarakat juga diimbau membatasi mobilitas untuk mencegah penyebaran Covid-19, termasuk varian baru Omicron.
”Silakan melakukan perjalanan apabila dianggap penting. Kalau tidak, di rumah saja. Kami akan memperketat protokol kesehatan,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Pengendalian Transportasi pada Masa Libur Tahun Baru, Kamis (30/12/2021), di Markas Polres Kota Cirebon.
Turut hadir dalam rapat itu Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, Direktur Regident Korlantas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Yusri Yunus, Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Komisaris Besar Eddy Djunaedi, dan pejabat setempat. Perwakilan polres di Jabar juga hadir secara daring.
Menurut Menhub Budi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, masyarakat perlu mewaspadai penularan cepat varian baru Omicron saat libur akhir tahun. Oleh karena itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan aparat untuk mencegah lonjakan arus kendaraan di jalan tol hingga mengantisipasi kerumunan di area istirahat tol dan tempat wisata.
Sekitar 177.000 personel Polri diterjunkan untuk menjaga lebih dari 1.850 pos pengamanan dan 700 pos pelayanan. Penempatan aparat difokuskan di wilayah Jawa, termasuk Jabar. Selain mengatur arus lalu lintas dan menjaga keamanan, petugas juga bakal memastikan pelaku perjalanan patuh protokol kesehatan.
Yusri Yunus mengatakan, lebih dari 1,6 juta kendaraan meninggalkan Jakarta melalui jalur tol dalam dua pekan terakhir. Kepadatan diprediksi masih berlangsung Jumat hingga Minggu. ”Yang perlu diantisipasi itu (saat kendaraan) kembali. Jangan sampai mereka balik berbarengan tanggal 2 (Januari 2022),” ungkapnya.
Yang perlu diantisipasi itu (saat kendaraan) kembali. Jangan sampai mereka balik berbarengan tanggal 2 Januari 2022. (Yusri Yunus)
Langkah antisipasi, antara lain, dilakukan dengan pengalihan kendaraan bersumbu tiga dari tol ke jalur arteri. Truk yang kerap berjalan pelan, lanjutnya, bisa mengganggu arus kendaraan. ”Nanti kepolisian punya diskresi. Kalau (kendaraan sumbu tiga) itu menghambat saat arus balik, kami alihkan ke jalan alternatif,” ujarnya.
Adapun jembatan penimbangan beban kendaraan di pantura bakal diperketat untuk mencegah truk dengan beban berlebih melintas. Potensi kemacetan di jalan arteri Jabar, antara lain, berada di jalur Nagreg, Bandung, dan Puncak, Bogor. Jalur arah ke Puncak bakal ditutup menjelang tahun baru.
Titik kepadatan di dalam jalan tol berada di Kilometer 62, yakni pertemuan Tol Cipularang dan Cikopo-Palimanan. Pihaknya bakal memberlakukan sistem lawan arus atau contraflow dan sistem satu arah (one way) sesuai kondisi di lapangan. ”CB (cara bertindak) ini tentatif,” ucapnya.
Eddy menambahkan, koordinasi dengan petugas di Gerbang Tol Palimanan terus dilakukan untuk memantau arus kendaraan. Jika kendaraan sudah mengantre hingga Kilometer 53, pihaknya akan menerapkan sistem lawan arus mulai dari Km 47 ke Km 53, hingga Km 57. ”Apabila masih ada peningkatan, kami perpanjang lagi (sistem lawan arus) sampai Km 61,500,” ujarnya.
Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengingatkan titik rawan kelelahan pengendara tol, sedangkan area istirahat acap kali penuh. ”Perjalanan pulang ke Jakarta ini kritis. Wilayahnya di Majalengka, Subang, sampai Purwakarta. Ini harus diantisipasi,” ujarnya.