Volume Pengunjung Candi Borobudur Melonjak di Akhir Pekan
Peningkatan kunjungan di Candi Borobudur masih jauh dari batasan maksimal yang ditetapkan dan baru sekitar 10 persen dari capaian di periode yang sama sebelum pandemi. Kondisi ekonomi masyarakat diduga jadi penyebab.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tampak ramai dikunjungi wisatawan, Minggu (26/12/2021).
MAGELANG, KOMPAS — Berbagai kemudahan dan pelonggaran yang diterapkan dalam musim liburan Natal dan Tahun Baru kali ini tidak lantas memicu terjadinya lonjakan kunjungan dalam jumlah besar. Selain karena terdampak oleh aturan larangan bagi aparatur sipil negara untuk bepergian, kondisi ini diduga juga terjadi karena kondisi ekonomi masyarakat yang masih terpuruk akibat pandemi berkepanjangan hingga sekarang.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto mengatakan, ketiadaan lonjakan tersebut, antara lain, terlihat dari data kunjungan pada hari-hari biasa sejak Senin (20/12/2021) hingga Kamis (23/12/2021). Selama empat hari, rata-rata jumlah wisatawan tetap stabil, berkisar 1.000-1.500 orang per hari.
”Kendati sebagian masyarakat sudah memasuki masa liburan, rata-rata jumlah pengunjung selama empat hari tersebut masih sama seperti hari-hari biasa sebelumnya,” ujarnya, Senin (27/12/2021).
Peningkatan kunjungan hanya terjadi di akhir pekan. Jika sebelumnya rata-rata jumlah wisatawan berkisar 3.000-3.500 orang per hari, pada Jumat (24/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021) jumlah wisatawan meningkat, mencapai lebih dari 5.000 orang per hari. Jumlah pengunjung terbanyak terdata pada Sabtu (25/12/2021) yang mencapai 5.900 orang per hari.
Sekalipun sudah terjadi peningkatan, capaian jumlah kunjungan wisatawan di Candi Borobudur belum menggembirakan dan masih jauh di bawah kondisi nornal dan di bawah batasan maksimal yang ditetapkan.
Walakin, peningkatan di akhir pekan itu terbilang belum cukup menggembirakan. Total akumulasi data kunjungan sejak Minggu (19/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021) wisatawan di Candi Borobudur hanya terdata 39.900 orang atau sekitar 10 persen daripada periode yang sama sebelum pandemi.
”Melihat data kunjungan di musim liburan akhir tahun saat ini, kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur saat ini bahkan belum bisa dikatakan berangsur normal,” ujarnya.
Jumlah wisatawan per hari termasuk di akhir pekan tersebut, menurut dia, juga masih jauh di bawah batasan maksimal jumlah pengunjung di Candi Borobudur yang ditetapkan 7.000 orang per hari.
Kendati sebagian masyarakat sudah memasuki masa liburan, rata-rata jumlah pengunjung selama empat tersebut masih sama seperti hari-hari biasa sebelumnya. (Aryono Hendro Malyanto)
Melihat kondisi jalan dan kondisi yang terjadi saat ini, Aryono memprediksi tidak akan terjadi pergerakan ataupun peningkatan kunjungan yang lebih banyak lagi di Tahun Baru.
Masih terpuruk
Belum adanya peningkatan kunjungan pelancong ini, menurut dia, diduga dipicu perekonomian masyarakat yang belum pulih dan masih terpuruk karena pandemi. Kebanyakan wisatawan di Candi Borobudur biasanya adalah karyawan swasta, terutama karyawan pabrik yang acap kali mendapat libur panjang di akhir tahun. Namun, kondisi serupa tidak lagi berulang karena aktivitas di banyak industri ataupun pabrik juga terguncang atau bahkan tutup.
”Libur panjang mungkin tetap didapatkan, tetapi keinginan berwisata mungkin terkendala karena banyak buruh mengalami pengurangan gaji atau bahkan menjadi korban PHK,” ujarnya.
Geliat wisata yang masih jauh dari harapan ini juga dirasakan di destinasi wisata Ketep Pass, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Dalam sepekan terakhir, rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa yang sebelumnya hanya berkisar 200-300 orang per hari, sudah naik menjadi 600-700 orang per hari.
Peningkatan kunjungan juga terjadi pada akhir pekan. Sebelumnya, maksimal hanya mencapai 1.000 orang per hari, sedangkan pada Sabtu (25/12/2021) jumlah wisatawan terdata 1.500 orang, dan pada Minggu (26/12/2021) jumlah pengunjung mencapai 2.500 orang.
Kendati ada peningkatan, jumlah kunjungan tersebut masih jauh di bawah jumlah maksimal pengunjung Ketep Pass yang saat ini dibatasi 75 persen dari kapasitas atau 4.500 orang per hari.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Pengunjung tampak menikmati wisata ladang bunga matahari di Karangploso, Kabupaten Malang, Minggu (26/12/2021).
Direktur Ketep Pass Mul Budi Santoso mengatakan, melihat kondisi tersebut, pariwisata di Kabupaten Magelang belum bisa dikatakan berangsur pulih.
Sementara itu, situasi lalu lintas di Kota Magelang dan sekitarnya juga terpantau lancar. Kendati demikian, peningkatan volume kendaraan terpantau kurang siginifikan, kurang dari 10 persen per hari.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Magelang Candra Wijatmiko Adi mengatakan, pada Sabtu (25/12/2021) jumlah kendaraan yang melintas di Kota Magelang mencapai 171.981 kendaraan, hanya meningkat 5,57 persen atau 9.077 kendaraan dibandingkan pada Jumat (24/12/2021) dengan jumlah kendaraan terdata 162.904 kendaraan. Adapun pada Minggu (26/12/2021) jumlah kendaraan hanya meningkat 2,64 persen atau bertambah 4.537 kendaraan dibandingkan pada Sabtu (25/12/2021).
Dengan melihat kondisi arus lalu lintas yang terbilang lancar tersebut, Candra memprediksi, pada Senin (26/12/2021) akan terjadi penurunan jumlah kendaraan.
”Senin (26/12/2021), jumlah kendaraan yang melintas di Kota Magelang diperkirakan berkurang sekitar 8.000 kendaraan atau susut 4-8 persen dibandingkan hari Minggu,” ujarnya.