Hari libur Natal tahun ini dimanfaatkan warga untuk mengunjungi tempat wisata. Pemilik tempat wisata bersyukur dengan longgarnya aturan pembatasan sosial sehingga tempat wisata mengalami kenaikan jumlah pengunjung.
Oleh
TIM KOMPAS
·5 menit baca
BATU, KOMPAS — Masa libur hari raya Natal 2021, yang bertepatan dengan akhir pekan, dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi destinasi tamasya populer. Pengelola tempat wisata mencatat peningkatan pengunjung dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Ribuan orang memanfaatkan momentum libur Natal dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kota Batu, Jawa Timur. Meski kondisinya belum seramai libur hari raya sebelum masa pandemi Covid-19, kemacetan panjang tak terelakkan di akses masuk ke kota berhawa sejuk itu selama dua hari akhir pekan kemarin.
Pada Sabtu (25/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021) pagi, arus kendaraan mengalir deras, baik dari arah Tol Pandaan-Malang maupun jalur arteri Surabaya-Malang.
Kedua jalur itu menyatu di simpang empat Karanglo di Singosari, Kabupaten Malang. Hal itu menyebabkan kemacetan di ruas jalan tersebut.
Semua kendaraan itu menuju sejumlah wisata di Kota Baru, salah satunya Jatim Park.
Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup Titik S Arianto mengungkapkan, pihaknya menerima kunjungan lebih dari 4.000 orang di Jatim Park III pada masa liburan Natal 2021. Sementara itu, wahana lain yang dikelola oleh Jatim Park Grup, yaitu Batu Secret Zoo, dikunjungi sekitar 1.500 pengunjung.
”Wisatawannya banyak, meningkat dari hari-hari sebelumnya. Kebetulan libur Natal kali ini bersamaan dengan akhir pekan,” ujar Titik, Minggu (26/12/2021), di Batu.
Titik mencontohkan, untuk wahana Taman Dinosaurus atau Dino Park, yang merupakan salah satu wahana di Jatim Park III, diprediksi volume kunjungan mencapai lebih dari 1.500 orang.
Akibat meningkatnya pengunjung, ujar Titik, Jatim Park Group memberlakukan aturan pembatasan maksimal 75 persen pengunjung di semua obyek wisata agar penerapan protokol kesehatan bisa berjalan baik. Para pengunjung pun harus mengantre untuk memasuki wahana wisata. Hal itu tidak terjadi pada hari-hari sebelumnya.
”Pekan kemarin sebenarnya sudah mulai ramai, tetapi sekarang lebih ramai lagi,” ucapnya.
Wisatawannya banyak, meningkat dari hari-hari sebelumnya. Kebetulan libur Natal kali ini bersamaan dengan akhir pekan.
Ketep Pass
Tidak hanya di Batu, obyek wisata di Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah, juga mengalami peningkatan pengunjung.
Direktur Ketep Pass Mul Budi Santoso mengatakan, dalam seminggu terakhir, rata-rata jumlah pengunjung mencapai 600 hingga 700 orang per hari. Jumlah itu meningkat dua kali lipat dibandingkan sebelum masa libur akhir tahun kali ini, yakni 200-300 orang per hari.
Jumlah pengunjung mengalami peningkatan drastis pada dua akhir pekan lalu. Pada Sabtu (25/12/2021), jumlah wisatawan di Ketep Pass, salah satu obyek wisata favorit di Magelang, terdata 1.500 orang, kemudian pada Minggu (26/12/2021) jumlah pengunjung berada di kisaran 2.500 orang.
Adapun Ketep Pass memiliki kapasitas maksimal hingga 4.500 orang per hari.
Di luar itu, tingkat kunjungan ke destinasi wisata Ketep Pass juga belum bisa berlangsung optimal karena masih ada wisatawan yang ditolak atau urung berkunjung karena belum menerima vaksinasi. Jumlah pengunjung yang membatalkan kunjungan tersebut mencapai sekitar 300 orang per hari.
Kondisi ini, menurut Mul, menandakan bahwa gairah dan minat masyarakat untuk berwisata belum kembali pulih seperti situasi normal sebelum pandemi.
”Di tengah pandemi, dunia pariwisata kita saat ini belum terbilang pulih,” kata Mul.
Kondisi serupa terjadi di destinasi wisata di Taman Kyai Langgeng di Kota Magelang.
Dua minggu lalu, sebelum musim liburan Natal dan Tahun Baru, jumlah pengunjung di Taman Kyai Langgeng pada hari biasa hanya 400 hingga 700 orang per hari. Peningkatan pengunjung langsung terjadi dalam seminggu terakhir dengan rata-rata jumlah wisatawan mencapai 2.000 orang per hari.
Pada akhir pekan kemarin di masa hari raya Natal, jumlah pengunjung diprediksi melebihi 2.000 orang, bahkan diprediksi bisa menembus angka 5.000 orang per hari.
Direktur Utama Taman Kyai Langgeng Arif Taat Ujiyanto mengatakan, pihaknya cukup bersyukur karena batalnya aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 memberi hikmah bagi pihaknya.
”Dengan kondisi Kota Magelang berstatus PPKM level 1, kami cukup senang karena musim liburan Natal dan Tahun Baru ini memberikan dampak peningkatan jumlah kunjungan,” ujarnya.
Batasan maksimal jumlah pengunjung di Taman Kyai Langgeng bisa mencapai 8.000 orang per hari. Namun, dalam seminggu terakhir, jumlah wisatawan terbanyak, yang terjadi pada Minggu (26/12/2021), hanya terdata sebanyak 3.927 orang.
Kuliner
Di Kota Surakarta, Jawa Tengah, wisatawan domestik memadati sejumlah destinasi kuliner. Kondisi itu salah satunya terlihat di Soto Triwindu. Wisatawan berasal dari beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Surabaya. Asal wisatawan tampak dari pelat mobil yang parkir mengular di sepanjang jalan menuju warung soto tersebut.
”Lumayan terjadi kenaikan. Kami melayani dari buka tadi dan tidak berhenti terus menyajikan soto kepada pelanggan yang datang,” kata Murwani, generasi ketiga pemilik Soto Triwindu.
Destinasi kuliner lainnya yang tak luput dari serbuan wisatawan ialah Sate Kambing Pak Manto. Terjadi peningkatan penjualan sebesar 30 persen dari hari-hari biasa. Peningkatan tersebut dirasakan sejak sehari sebelum hari Natal, yakni 24 Desember 2021. Diperkirakan, kunjungan akan terus meningkat menjelang pergantian tahun.
”Peningkatan kunjungan cukup konsisten. Dibandingkan dengan tahun lalu, kondisi penjualan tahun ini jauh lebih baik. Kemungkinan puncak kunjungannya pada 31 Desember 2021. Dari pengalaman-pengalaman tahun sebelumnya seperti itu,” kata Desi Paulina, pemilik Sate Kambing Pak Manto, Minggu sore.
Lumayan terjadi kenaikan. Kami melayani dari buka tadi dan tidak berhenti terus menyajikan soto kepada pelanggan yang datang.
Dawet Telasih Bu Dermi yang berlokasi di Pasar Gede, Kota Surakarta, juga menjadi salah satu destinasi sasaran wisatawan kala berkunjung ke kota tersebut. Ruth Tulus Subekti, pemilik Dawet Telasih Bu Dermi, mengaku, peningkatan kunjungan sudah terjadi sejak satu pekan sebelum Natal. (WER/EGI/NCA/NDU)