Kalsel Gencarkan Vaksinasi Massal di Penghujung Tahun Ini
Kalsel menggencarkan vaksinasi massal dan ”mobile” di penghujung tahun 2021 demi mengejar cakupan vaksinasi pertama sebesar 70 persen. Penambahan cakupan vaksinasi ditargetkan minimal 1 persen per hari.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalsel menggencarkan vaksinasi massal dan mobile di penghujung tahun ini demi mengejar cakupan vaksinasi pertama sebesar 70 persen. Dalam lima hari terakhir, penambahan cakupan vaksinasi ditargetkan minimal hingga 1 persen per hari.
Hingga Senin (27/12/2021), cakupan vaksinasi pertama di Kalsel baru sebesar 65,34 persen dari jumlah target sasaran sebanyak 3,16 juta orang. Dari 13 kabupaten/kota, hanya empat kabupaten/kota yang cakupannya di atas 70 persen, yaitu Banjarmasin (74,81 persen), Banjarbaru (76,64 persen), Tanah Bumbu (73,91 persen), dan Balangan (77,98 persen).
Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, pihaknya masih berjuang mengejar cakupan vaksinasi pertama sebesar 70 persen sampai akhir tahun 2021. Untuk percepatan vaksinasi dilakukan vaksinasi massal di sejumlah sentra vaksinasi dan vaksinasi secara mobile.
”Saat ini, semua unsur dikerahkan. Para kepala satuan kerja perangkat daerah di lingkup provinsi sebagaimana diinstruksikan gubernur harus bergerak membawa warga ke sentra-sentra vaksinasi,” kata Muslim di Banjarmasin, Senin (27/12/2021).
Beberapa sentra vaksinasi yang disiapkan, antara lain, Kantor Dinkes Kalsel, Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Banjarmasin 1, Gedung Balai Pelatihan Kesehatan Kalsel, Q Mall Banjarbaru, dan Kantor Samsat Martapura.
Untuk vaksinasi mobile, Pemprov Kalsel menurunkan empat unit minibus yang sudah dimodifikasi menjadi mobil vaksinator. Mobil tersebut beserta tim vaksinator bergerak ke daerah-daerah yang jauh dari sentra vaksinasi.
”Kami upayakan penambahan cakupan vaksinasi bisa mencapai 1-1,4 persen per hari. Dengan begitu, cakupannya bisa mencapai 70 persen pada 31 Desember 2021,” ujarnya.
Menurut Muslim, pemprov terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalsel yang masih memiliki stok vaksin dan sasaran masing-masing untuk mempercepat vaksinasi. ”Untuk menarik warga supaya mau divaksin, petugas membagikan paket barang kebutuhan pokok serta memberikan hadiah (doorprize) di beberapa sentra vaksinasi,” katanya.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kalsel Nurliani Dardie mengatakan, pihaknya turut membantu percepatan vaksinasi dengan sistem jemput bola. Mereka mendatangi desa-desa di Kabupaten Banjar, misalnya, untuk melaksanakan vaksinasi massal.
”Kami menyiapkan hiburan (musik organ tunggal) dan berbagai doorprize untuk warga yang datang mengikuti vaksinasi,” katanya.
Menurut Nurliani, antusiasme warga mengikuti vaksinasi cukup tinggi. Hal itu terlihat pada vaksinasi di Desa Tambak Padi dan Desa Jambu Raya, Kecamatan Beruntung Baru, Banjar. ”Mereka datang bukan karena ada doorprize, tetapi memang mau divaksin,” ujarnya.
Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal Rikwanto menyatakan turut membantu percepatan vaksinasi di Kalsel. ”Saya sudah tekankan kepada para kepala polres untuk segera menghabiskan stok vaksin. Dengan upaya bersama, mudah-mudahan di akhir 2021 bisa menyentuh angka 70 persen seperti target Bapak Presiden,” katanya.