Percepatan Vaksinasi di Kalsel Terhambat Berkurangnya Animo Warga
Mengantisipasi berkurangnya animo masyarakat itu, Kepala Polda Kalsel Inspektur Jenderal Rikwanto menekankan kepada para kepala polres untuk segera menghabiskan stok vaksin di sisa waktu menjelang tahun 2022.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Cakupan vaksinasi dosis pertama di Kalimantan Selatan belum mencapai 60 persen sampai dengan Selasa (21/12/2021). Percepatan vaksinasi Covid-19 terkendala akibat mulai berkurangnya animo masyarakat mengikuti vaksinasi seiring melandainya kasus serta sulitnya menggelar vaksinasi massal di daerah-daerah pelosok Kalsel.
Dari jumlah target sasaran sebanyak 3,16 juta orang, cakupan vaksinasi dosis pertama di Kalsel baru mencapai 59,75 persen, sementara cakupan vaksinasi dosis kedua sebesar 37,18 persen. Padahal, Presiden Joko Widodo menargetkan cakupan vaksinasi dosis pertama di daerah bisa mencapai 70 persen sampai dengan akhir tahun 2021.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, progres vaksinasi di Kalsel saat ini hanya 1,5 sampai 2 persen per hari. Dalam waktu pendek yang tersisa ini, tetap akan diupayakan agar capaian vaksinasi di Kalsel bisa terus ditingkatkan, terutama di kabupaten-kabupaten yang cakupannya masih di bawah 70 persen.
”Animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi saat ini memang agak menurun. Bisa jadi itu karena transmisi penularan Covid-19 yang relatif melandai,” katanya.
Saya sudah tekankan kepada para kepala polres untuk segera menghabiskan stok vaksin yang masih ada di sisa waktu menjelang tahun 2022.
Hingga Selasa (21/12/2021), kasus aktif Covid-19 di Kalsel tercatat 10 kasus atau hanya 0,01 persen dari total kasus positif sebanyak 69.945 kasus. Selain itu, ada 4 kasus suspek atau diduga Covid-19, sementara angka kesembuhan sebesar 96,57 persen dan angka kematian 3,42 persen.
Muslim menyebutkan, kendala lain dalam percepatan vaksinasi adalah aksesibilitas. Sasaran vaksinasi saat ini sudah berada di pelosok-pelosok Kalsel, tidak lagi terkonsentrasi di kota. Kondisi itu menyulitkan untuk menggelar vaksinasi massal seperti yang dilakukan di kota-kota.
”Kami tetap berupaya menggaungkan vaksinasi dan menyasar masyarakat di desa-desa. Masyarakat juga diingatkan tetap waspada dan jangan sampai lengah dengan tren kasus yang melandai. Salah satu ikhtiar bersama menghadapi Covid-19 adalah memantapkan vaksinasi,” tuturnya.
Kepala Kepolisian Daerah Kalsel Inspektur Jenderal Rikwanto dalam konferensi pers akhir tahun 2021 di Banjarbaru mengatakan, jajaran Polda Kalsel turut membantu percepatan vaksinasi Covid-19 agar target cakupan sebesar 70 persen tercapai di Kalsel pada akhir tahun ini.
”Saya sudah tekankan kepada para kepala polres untuk segera menghabiskan stok vaksin yang masih ada di sisa waktu menjelang tahun 2022. Dengan upaya bersama pemda, TNI, dan Polri mudah-mudahan di akhir 2021 bisa menyentuh angka 70 persen seperti target Bapak Presiden,” katanya.
Jajaran Polda Kalsel telah turut memvaksin hampir 500.000 warga Kalsel penerima vaksin dosis pertama ataupun dosis kedua. Rinciannya, sebanyak 307.443 penerima vaksin dosis pertama dan 191.248 penerima vaksin dosis kedua.
Menurut Rikwanto, kendala dalam percepatan vaksinasi di Kalsel saat ini terutama berasal dari pandangan sebagian masyarakat yang masih merasa belum perlu vaksin untuk kekebalan melawan Covid-19 ataupun berpikiran dirinya sehat dan baik-baik saja selama ini.
”Bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda), kami terus mengalakkan vaksinasi. Kami juga melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat untuk membantu kelancaran vaksinasi,” ujarnya.