Hujan deras disertai angin kencang membuat sejumlah pohon di Kota Malang tumbang serta menimpa bangunan dan kendaraan. Bahkan, terjadi hujan es di daerah Sawojajar, Kota Malang.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hujan disertai angin kencang menyebabkan sejumlah pohon tumbang di Kota Malang, Jawa Timur. Selain menghalangi jalan, batang pohon juga menimpa sejumlah bangunan dan kendaraan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Kamis (23/12/2021) sekitar pukul 13.00, hujan angin menyebabkan sejumlah pohon tumbang menimpa bagian rumah dan kendaraan. Beberapa ruas jalan di Kota Malang dialihkan. Di Sawojajar, Kota Malang, warga menemukan butiran es saat hujan.
Lokasi pohon tumbang, antara lain, di Jalan Dr Cipto, Jalan Kaliurang Barat, Jalan BS Riadi, Jalan Danau Kerinci, dan Pandanwangi. Di Jalan Parangtritis, sebuah mobil tertimpa pohon yang akarnya lapuk.
”Saya tadi sedang makan bakso, kemudian turun hujan deras disertai angin kencang dan tiba-tiba mobil sudah tertimpa pohon. Untung tidak ada orang di dalam mobil sehingga tidak ada korban,” kata Gunarto Wijaya, pemilik kendaraan yang tertimpa pohon.
Gunarto berharap pemerintah lebih memperhatikan kondisi kotanya, misalnya kondisi pohon atau jalan yang berbahaya bagi warganya agar kejadian seperti ini tidak berulang.
Adapun di Sawoajajar, tampak turun hujan angin dengan disertai kepingan es kecil. Hujan es itu menarik perhatian masyarakat untuk memvideokannya.
”Di Sawojajar, hujan disertai es, tetapi di tempat lain katanya hujan angin dan menyebabkan pohon tumbang,” kata Dery Menel Pradana, yang saat itu memvideokan peristiwa tersebut.
Peristiwa pohon tumbang akibat angin kencang dan timbulnya hujan es tersebut dinyatakan akibat cuaca ekstrem. ”Hingga kini sudah ada laporan sembilan pohon tumbang. Namun, teman-teman di lapangan masih terus menyebar untuk mendata. Yang bisa dilakukan saat ini adalah memotong pohon dan dahan yang tumbag untuk memperlancar arus lalu lintas,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Malang Heru Priantono.
Menurut Heru, pohon tumbang tersebut disebabkan angin kencang akibat cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi hingga Februari 2022. ”Menurut BMKG, puncak cuaca ekstrem hujan dan angin kencang akan terjadi pada Januari-Februari 2022. Untuk itu masyarakat diimbau selalu berhati-hati. Saat ini masyarakat diimbau mengurangi keluar rumah dalam kondisi cuaca ekstrem seperti ini. Jangan berteduh atau parkir mobil di bawah pohon karena bisa berbahaya akibat potensi pohon tumbang,” kata Heru.
Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangploso Malang Anung Suprayitno dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa hujan es atau hail disebabkan adanya awan cumulonimbus (Cb) yang terbentuk akibat pemanasan terik pada siang hari. Awan Cb pada tahap matang mengalami pendinginan (kondensasi) ekstrem sehingga berpotensi turun masih dalam bentuk partikel es.
”Hujan es hanya berasal dari awan Cb, tetapi tidak setiap awan Cb menimbulkan hujan es atau hail. Fenomena hujan es bersifat sangat lokal (kisaran 5-10 km) dalam waktu yang singkat serta memiliki kemungkinan kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama,” kata Anung.
Masih menurut Anung, terjadinya cuaca ekstrem adalah hal lumrah pada masa pergantian musim hingga musim hujan. Oleh karena itu, menurut dia, masyarakat diharapkan tetap waspada terhadap cuaca ekstrem beserta potensi dampak yang ditimbulkan, terutama di area yang rawan bencana hidrometeorologi. ”Selalu pantau perkembangan informasi cuaca terkini melalui aplikasi InfoBMKG, website, atau media sosial BMKG,” katanya.