Tak Ada Penyekatan di Jateng, Pergerakan Orang Tetap Dipantau
Operasi Lilin Candi di Jateng akan memastikan kelancaraan lalu lintas serta pengamanan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru. Meski tak ada pemeriksaan kendaraan, pergerakan orang akan terus dipantau.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Tengah menyiapkan 379 pos pengamanan dan pelayanan terpadu selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Meski tidak ada penyekatan dan pemeriksaan kendaraan, pengawasan pergerakan orang tetap dilakukan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengatakan, Operasi Lilin Candi akan berlangsung 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Selain memastikan kelancaran lalu lintas terkait perpindahan orang dan barang, operasi juga difokuskan mengamankan ibadah Natal dan perayaan Tahun Baru.
Operasional 379 pos pengamanan dan pelayanan terpadu tersebut juga melibatkan pemangku kepentingan lain, seperti TNI serta aparat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Pos tersebut terbagi di jalur pantai utara (pantura), tengah, selatan, dan selatan-selatan serta ruas tol di Jateng.
”Kami tidak melakukan penyekatan dan pemeriksaan, tetapi pengawasan bagi masyarakat yang datang dan pergi dari Jateng,” ujar Luthfi pada bincang ”Sinergitas Pemerintah, TNI, dan Polri Jelang Nataru”, di Semarang, yang disiarkan pada kanal Youtube Kodam IV/Diponegoro, Rabu (22/12/2021).
Adapun para pemudik akan terdeteksi atau dicatat di masing-masing pos pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro atau di tingkat desa/kelurahan. Total ada 8.600 desa/kelurahan di Jateng, yang berarti ada 8.600 pos PPKM mikro. Pos-pos itu dikomandani kepala desa/lurah, babinsa, dan bhabinkamtibmas.
Luthfi mengimbau kepada pemudik untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, bahkan menjadikannya sebagai gaya hidup. Hal tersebut penting untuk menghindari penularan Covid-19. ”Juga (menjaga) keamanan dan ketertiban,” ucapnya.
Terkait pengamanan pada perayaan Natal, pihaknya mengimbau para pengurus gereja tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dan pembatasan kehadiran umat atau jemaat sesuai ketentuan yang berlaku. Hal itu penting untuk mengamankan masyarakat, gereja, dan personel yang terlibat.
Sementara itu, Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto mengemukakan, pihaknya akan mendukung pengamanan di titik-titik pos selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Ada sekitar 4.800 babinsa yang turut terlibat dalam pengamanan.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengemukakan, apa yang dilakukan daerah harus menyesuaikan pusat. Dengan adanya potensi pemudik sebanyak 4,8 juta orang ke Jateng selama masa Natal dan Tahun Baru, sejumlah titik pengawasan telah diatur polisi, yang juga didukung TNI beserta pemda.
Ia memahami, sudah banyak warga yang mengeluhkan aturan masker dan jaga jarak. ”Namun, jangan bosan. Tahan. Sebab, biasanya setiap libur panjang, grafik (kasus) naik. Maka, kita jaga. Nataru di rumah masing-masing saja. Itu cukup bisa membantu agar tidak naik,” kata Ganjar.
Apalagi, varian Omicron sudah terdeteksi di Indonesia dan jumlahnya terus bertambah. Adapun di Jateng belum ditemukan pasien dengan varian itu. ”Alhamdulillah dari perangkat yang kita miliki, sampai hari ini di Jawa Tengah belum ditemukan. Tetapi, kita mesti waspada,” lanjutnya.