Natal dan Tahun Baru, Taman hingga Alun-alun di Kota Malang Kembali Ditutup
Sejumlah larangan ditetapkan di Kota Malang, Jawa Timur, selama masa Natal dan Tahun Baru. Tujuannya, mencegah penularan baru Covid-19.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Malang bakal menutup taman dan alun-alun selama perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 demi mencegah penularan Covid-19. Pesta pergantian tahun di hotel, kafe, dan ruang terbuka lainnya juga dilarang digelar.
Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota Malang Nomor 71 tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Penutupan dilakukan 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.
Kini, ada belasan taman kota dan alun-alun yang kerap digunakan warga berwisata di Kota Malang. Beberapa di antaranya seperti Alun-alun Merdeka, Alun-alun Tugu, Taman Slamet, Kebun Bibit Mojolangu, dan kawasan sepanjang Jalan Ijen. Tanpa tiket masuk, warga memanfaatkannya sebagai tempat favorit berkumpul kerabat dan olahraga.
Saat pembatasan kegiatan masyarakat, taman dan alun-alun kota tersebut sempat ditutup. Kawasan itu baru dibuka lagi saat Kota Malang berstatus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 1 beberapa waktu lalu.
Selain itu, Wali Kota Malang Sutiaji, Selasa (21/12/2021), mengatakan, pesta pergantian tahun, baik di ruang terbuka, hotel, maupun kafe, juga akan dilarang. Seperti taman dan alun-alun, kegiatan massal di kawasan itu rentan memicu kerumunan.
Kali ini, Pemkot Malang memilih tidak menyekat lalu lintas manusia. Namun, bakal ada tes acak Covid-19 di pusat keramaian ataupun selama pemantauan. Warga yang terpapar bakal segera diisolasi. ”PKL pun nanti ditata dan pembelinya diminta tetap menjaga jarak,” kata Sutiaji.
Untuk memuluskan pengawasan, Sutiaji bakal mengoptimalkan peran banyak pihak mengawasi perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Kinerja Satgas Covid-19 di kecamatan, kelurahan, serta RT/RW akan ditingkatkan mencegah penularan baru.
Vaksinasi juga akan terus dilakukan. Salah satu fokusnya, vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Kini, lebih kurang 75.000 anak di Kota Malang dalam proses pemberian vaksin pertama.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif mengatakan, dari 865.000 sasaran, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 99,89 persen, dosis kedua 90 persen, dan dosis ketiga 110 persen sudah dilakukan. Sementara vaksinasi bagi lansia mencapai 68 persen. Dia berharap capaian itu mampu mewujudkan kekebalan kelompok untuk meminimalkan penularan.
Dalam sepekan terakhir, ada penambahan dua kasus Covid-19 baru. Data Dinkes Kota Malang menyebutkan, total ada 15.648 kasus penularan. Angka kematiannya tercatat tujuh persen dan tingkat kesembuhan 93 persen.