Polda Kalbar Pastikan Kesiapan Pengamanan Natal dan Tahun Baru
Kepolisian Daerah Kalimantan Barat memastikan kesiapan daerah jelang Natal-Tahun Baru. Selain harus berjalan khidmat, perayaan Natal juga mesti menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kepolisian Daerah Kalimantan Barat beserta pemangku kebijakan lainnya memastikan kesiapan pengamanan Natal dan Tahun Baru. Selain memastikan berjalan aman, perayaan juga harus menjaga protokol kesehatan.
Sebagai upaya memastikan kesiapan pemangku kebijakan di kabupaten/kota, Rabu (15/12/2021), digelar pertemuan lintas sektoral di Pontianak. Pertemuan tersebut dihadiri juga oleh bupati/wali kota se-Kalbar.
Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Inspektur Jenderal Sigid Tri Hardjanto, Rabu, menuturkan, dalam pertemuan tersebut, dirinya mengingatkan, Natal dan Tahun Baru harus berjalan dengan aman dan yang penting harus sehat. Semua pemangku kepentingan di Kalbar siap mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru.
”Dalam pertemuan ini melihat sejauh mana kesiapan daerah-daerah menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Kapolda Kalbar.
Hal yang paling pokok adalah kontrol dari petugas di lapangan.
Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, selain tetap khidmat, dalam momen Natal nanti juga harus tetap memperhatikan protokol kesehatan. Masyarakat jangan sampai lengah dengan protokol kesehatan.
Gubernur Kalbar juga dalam kesempatan itu mengutarakan kewaspadaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar terhadap wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Sejak Maret hingga kini setidaknya sudah ada sekitar 34.000 pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang dari Malaysia. Sebagian ada yang sempat terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh karena itu, Pemprov menyiagakan mobile PCR di Aruk, Kabupaten Sambas, salah satu pintu perbatasan Indonesia-Malaysia. Mobile PCR tersebut bantuan dari Kementerian Dalam Negeri untuk Kabupaten Sambas yang pada Selasa (14/12/2021) sudah diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Sambas.
Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus, Pr yang hadir pula dalam kegiatan tersebut menuturkan, dalam Misa Malam Natal di Katedral Santo Yosef Pontianak tahun ini, karena jumlah umat yang hadir hanya 50 persen dari total kapasitas, jadwal Misa yang biasanya dua kali dilaksanakan menjadi tiga kali. ”Hal yang paling pokok adalah kontrol dari petugas di lapangan,” ujarnya.
Uskup Agung Pontianak juga telah mengarahkan setiap gereja memiliki panitia yang memastikan pelaksanaan protokol kesehatan. Ketika Misa pertama selesai, ada waktu sekitar dua jam untuk persiapan sebelum jadwal Misa selanjutnya berlangsung, demikian juga selanjutnya. Dengan demikian, petugas masih bisa menyemprot ruangan dengan cairan disinfektan dan membuka jendela.
Suasana jelang Natal di Kota Pontianak, ibu kota Kalbar, mulai terasa. Sejumlah gereja mulai memasang pohon Natal beserta lampu hias. Sejumlah lokasi, seperti hotel dan bebetapa pusat perbelanjaan, suasana Natal juga mulai terasa.