Alas Kaki untuk Petugas Kebersihan dan Korban Erupsi Gunung Semeru
Bantuan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru terus mengalir dari Surabaya, Jawa Timur, dengan harapan mempercepat pemulihan kehidupan para penyintas bencana tersebut di Lumajang, Jawa Timur.
Oleh
AMBROSIUS HARTO, AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menerima bantuan sepatu, sandal, dan masker nonmedis. Sebagian bantuan alas kaki dan masker akan disalurkan untuk warga terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Bantuan sebanyak 528 pasang sepatu dan 1.472 pasang sandal berasal dari CV Sinar Terang Sejahtera. Bantuan ini untuk petugas kebersihan Pemerintah Kota Surabaya. Bantuan 626 pasang sepatu dan 6.000 kotak masker nonmedis diserahkan oleh PT Rajapaksi Adyaperkasa untuk korban erupsi.
”Kami amat berterima kasih atas bantuan bagi petugas di Surabaya dan warga di Lumajang yang terdampak erupsi,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rabu (15/12/2021).
Di sisi lain, bantuan itu diproduksi di Surabaya atau daerah sekitar. Artinya, produksi alas kaki berkontribusi terhadap aktivitas ekonomi masyarakat dalam jaringan produksi. Masyarakat berperan sebagai pekerja atau pengelola usaha pendukung mata rantai produksi.
Sebagian bantuan yang disalurkan bagi warga terdampak bencana, lanjut Eri, memperlihatkan solidaritas dalam kohesi sosial tetap terpelihara. Solidaritas atau gotong royong mencerminkan karakter utama bangsa Indonesia, termasuk warga Jatim dan Surabaya. Kepedulian terhadap warga lain yang terdampak bencana merupakan hubungan sosial yang baik dalam kehidupan berbangsa.
”Meringankan penderitaan sesama yang terkena bencana merupakan kewajiban,” kata Eri. Untuk itulah, Pemerintah Kota Surabaya masih mengaktifkan pos penggalangan bantuan untuk korban erupsi di Lumajang.
Sejak erupsi terjadi pada Sabtu (4/12/2021), Surabaya telah mengirimkan berbagai bantuan, yakni tenaga, petugas, alat berat, kendaraan operasional, pangan, sandang, uang, dan material ke Lumajang.
Direktur CV Sinar Sejahtera Jackson Suwargo mengatakan, alas kaki yang disumbangkan dikenal dengan merek Jim Joker dan Jackson. Produk ini cukup banyak ditemui di waralaba dalam pusat belanja (department store). Bersama waralaba, yakni Matahari, Ramayana, dan Transmart, CV Sinar Sejahtera mengadakan OktoBERbagi.
Donasi yang disalurkan melalui program OktoBERberbagi mencapai 20.000 pasang, di mana sebagian di antaranya diserahkan melalui Pemerintah Kota Surabaya.
Program ini diinisiasi kedua merek, di mana setiap pembelian sepasang produk, konsumen mendapat tambahan potongan harga dan perusahaan mendonasikan sepasang sepatu atau sandal kepada yang membutuhkan.
”Donasi yang disalurkan melalui program OktoBERberbagi mencapai 20.000 pasang, di mana sebagian di antaranya diserahkan melalui Pemerintah Kota Surabaya,” ujar Jackson.
Dukungan kampus
Terkait dengan dampak erupsi, kampus-kampus di Surabaya masih memberikan dukungan dan bantuan untuk pemulihan warga terdampak di Lumajang. Misalnya, Satuan Mitigasi Crisis Center Universitas Negeri Surabaya untuk proses evakuasi bersama petugas terpadu dan pemulihan warga di pengungsian.
”Dalam recovery salah satunya adalah trauma healing untuk warga,” kata Ketua SMCC Diana Rahmasari. Keberadaan SMCC Unesa berkolaborasi dengan semua unsur di lokasi bencana untuk penanganan dan pemulihan warga terdampak.
Diana mengatakan, sukarelawan dalam SMCC akan bertugas di Balai Desa Penanggal dan Pos Induk Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Satu tim bertugas di Balai Desa Tempeh di Kecamatan Tempeh. Di balai-balai desa diadakan pos kesehatan bersama.
Bantuan serupa, yakni penugasan sukarelawan ke lokasi bencana, juga ditempuh Mahasiswa Tanggap Becana Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Menurut Ketua Magana Unusa Putri Wahyuni, mereka ditugaskan membantu trauma healing untuk kalangan warga terdampak di Kecamatan Pronojiwo yang terputus dengan Kecamatan Candipuro dan Lumajang akibat runtuhnya Jembatan Curah Kobokan (Geladak Perak atau Piket Nol).
Putri mengatakan, trauma healing penting, terutama bagi anak-anak agar jangan sampai depresi dan kehilangan gairah hidup. Trauma mengakibatkan anak-anak sulit istirahat, ketakutan, hilang nafsu makan, dan terus bersedih. ”Anak-anak itulah yang kehilangan orangtua karena erupsi perlu dipulihkan kondisi psikologisnya dengan, misalnya, diajak bermain dan diperiksa kesehatannya,” katanya.