logo Kompas.id
NusantaraCegah Kekerasan Seksual di...
Iklan

Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren dengan Keadilan Jender

Pelaku kekerasan seksual di lingkungan pendidikan acap kali menggunakan dalih ketaatan murid terhadap gurunya. Pemahaman keadilan jender dapat memutus hal tersebut.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5JEfXEQ3h27YQ9a1iTxOnEaeANU=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2Fd7ffd922-8183-46a3-92e9-60be59ffe0da_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Para santri bersiap menjalani tes usap tenggorokan (swab) di Covid-19 Center, Stadion Watubelah, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). Sebanyak 150 santri menjalani tes usap sebelum kembali ke Pondok Pesantren Tanggir, Tuban, Jawa Timur, akhir pekan ini. Hasil tes usap negatif Covid-19 merupakan salah satu syarat kembali ke pesantren. Pemkab Cirebon pun menyiapkan 2.000 tes usap dan 15.000 tes cepat gratis untuk santri.

CIREBON, KOMPAS — Pelaku kekerasan seksual di lingkungan satuan pendidikan berbasis agama kerap menggunakan dalih ketaatan murid kepada gurunya, meskipun perbuatan tersebut salah. Pemahaman terkait keadilan jender dinilai bisa mencegah kasus kekerasan seksual yang terus berulang.

Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Jambu Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jabar, Nyai Awanilah Amva menilai, pelaku kekerasan seksual di lingkungan pendidikan acap kali menggunakan dalih ketaatan murid terhadap gurunya. Misanya, kalau santri tidak menuruti permintaan gurunya dianggap tak taat.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000