Jalan Tol Serang-Rangkasbitung, Harapan Baru Pengungkit Ekonomi Banten
Presiden Joko Widodo meresmikan ruas Tol Serang-Rangkasbitung yang merupakan seksi I dari Jalan Tol Serang-Panimbang. Dua seksi lainnya masih dalam pengerjaan dan ditargetkan rampung pada akhir 2023.
Oleh
Fransiskus Wisnu Wardhana Dhany/Nina Susilo
·3 menit baca
RANGKASBITUNG, KOMPAS — Pembangunan infrastruktur dinilai sebagai landasan untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Kemudahan dan keterhubungan antardaerah diharapkan bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Berkali-kali saya sampaikan infrastruktur adalah fondasi bagi negara kita untuk bersaing dengan negara-negara lain. Artinya, yang kita kejar adalah daya saing kita,” tutur Presiden Joko Widodo saat meresmikan Seksi I Jalan Tol Serang-Panimbang, yakni ruas Serang-Rangkasbitung, dari Gerbang Tol Rangkasbitung, Rangkasbitung, Provinsi Banten, Selasa (16/11/2021).
Bila indeks daya saing Indonesia rendah, sulit untuk melampaui negara-negara lain. Daya saing ini bisa ditingkatkan bila jalur logistik lancar. Konektivitas ini akan membuat biaya logistik lebih murah dan barang-barang bisa didistribusikan dengan baik.
”Infrastruktur ini akan memperbaiki jaringan logistik. Infrastruktur ini juga akan menciptakan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, seperti komoditas tadi akan lebih cepat terdistribusi,” kata Presiden.
Harapannya, produk-produk pertanian dan perkebunan bisa cepat sampai pada konsumen. Demikian juga produk-produk sektor lain akan bisa didistribusikan dengan mudah dan cepat.
Lebih penting lagi, kata Presiden, pergerakan ekonomi ini diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Kesejahteraan masyarakat pun terwujud dan akhirnya infrastruktur ikut membangun peradaban.
Konektivitas adalah fondasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
”Konektivitas adalah fondasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Saya yakin ini akan menjadi pengungkit ekonomi di Banten, khususnya sekitar jalan tol ini, Kabupaten Lebak dan Pandeglang,” katanya.
Peresmian Seksi I Tol Serang-Panimbang, ruas Serang-Rangkasbitung, ditandai dengan penggunaan kartu e-toll di replika pemindai kartu di gerbang tol serta penandatanganan prasasti. Dalam peresmian ini, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Gubernur Banten Wahidin Halim.
Presiden menjanjikan peresmian ini akan dilanjutkan dengan pengerjaan Seksi II ruas Rangkasbitung-Cileles dan Seksi III ruas Cileles-Panimbang.
Dalam sambutannya, Wahidin Halim menilai tol ini akan sangat bermanfaat bagi warga Banten. ”Ini akan memberi insentif bagi warga. Banten akan menjadi daerah maju dan tidak terisolasi lagi,” katanya.
Durasi Serang-Rangkasbitung yang biasanya ditempuh 1,5 jam pun bisa dipangkas. Interaksi warga Lebak dan Jakarta akan semakin mudah. Manfaat serupa juga akan dirasakan warga Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Pandeglang yang berada di sekitar tol.
Wahidin pun meminta supaya pembangunan seksi terakhir Tol Serang-Panimbang bisa dipercepat. ”Atas permohonan Bupati, kami minta 33 kilometer lagi menuju Tanjung Lesung, Panimbang dipercepat. Ini harapan masyarakat. Mereka tanya, ’Kami kapan, Pak?’,” tuturnya.
Tiga seksi
Jalan Tol Serang-Panimbang terbagi dalam tiga seksi sepanjang 83,67 kilometer. Ruas-ruasnya melewati Kota Serang, Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Rangkasbitung.
Merujuk laman Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, nilai investasinya sebesar Rp 9,93 triliun dengan skema pendanaan kerja sama pemerintah dan badan usaha. Jalan akses ke Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung itu dikelola PT Wijaya Karya Serang Panimbang.
Seksi I Serang-Rangkasbitung sepanjang 26,5 kilometer sudah siap beroperasi. Sementara Seksi II Rangkasbitung-Cileles sepanjang 24,14 kilometer masih dalam tahap konstruksi dengan capaian 13,21 persen. Seksi III Cileles-Panimbang sepanjang 33 kilometer masih dalam tahap pembebasan lahan dengan target konstruksi mulai 2022.
”Targetnya seksi II dan III rampung akhir tahun 2023 supaya awal 2024, Jalan Tol Serang-Panimbang sudah bisa beroperasi penuh,” tutur Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.