logo Kompas.id
NusantaraBanjir Luwu, Kini dan Dulu
Iklan

Banjir Luwu, Kini dan Dulu

Sejumlah wilayah di Luwu dan Luwu Utara hingga kini rawan bencana. Namun, sebagian masih dihuni warga. Hal ini membuat warga hidup di bawah bayang-bayang bencana.

Oleh
Reny Sri Ayu
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YZ4OLtHscbizzt2u-voGavfTzYA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2FFFEE90B2-B51C-4285-B47F-EC27114A354D_1636112901.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Warga Desa Sangtandung, Kecamatan Walenrang Utara, Luwu, Sulawesi Selatan, berkumpul di sebuah sekolah dasar yang juga menjadi pengungsian di desa tersebut, Jumat (30/10/2021).

Lebih dari sebulan terakhir, Marliani (36) bolak-balik antara rumahnya dan pengungsian yang masih dalam satu wilayah di Kecamatan Walenrang Utara, Luwu, Sulawesi Selatan. Sehari-hari ia pagi di rumah dan sore ke bangunan sekolah untuk tidur di sana.

Longsor awal Oktober yang menewaskan empat anak masih membayangi Marliani dan warga desa lain. Saat itu, longsor disertai banjir menerjang desa mereka. Ketakutan belum pulih, akhir Oktober, banjir kembali melanda desa mereka.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000