Kehabisan Vaksin, Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Magelang Mandek
Sejumlah pihak penyelenggara vaksinasi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kehabisan stok vaksin. Tanpa ada kejelasan kapan akan mendapatkan pasokan, kegiatan vaksinasi selanjutnya belum bisa dijadwalkan kapan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di sejumlah titik di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mandek. Penyebab utamanya adalah ketiadaan pasokan vaksin baru.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, capaian vaksinasi dosis pertama baru mencapai 48 persen hingga 1 November 2021. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis kedua sebanyak 20,04 persen.
Kepala Kepolisian Resor Magelang Ajun Komisaris Besar Sajarod Zakun, Selasa (2/11/2021), mengatakan, pihaknya tidak menggelar vaksinasi Covid-19 sejak empat hari lalu. Alasannya, ketiadaan pasokan vaksin baru.
Sebelumnya, sejak akhir Juni-Oktober, Polres Magelang gencar melakukan vaksinasi massal di enam gerai. Setiap hari, kegiatan vaksinasi dilakukan dengan target 500-600 orang. Vaksinasi massal dilakukan di posko Jalan Raya Magelang-Yogyakarta di Kecamatan Salam.
Hasilnya, sebanyak 65.158 orang sudah divaksin. Dari jumlah itu, 45.090 orang telah mendapat vaksinasi kedua. Sementara paramedis yang sudah mendapatkan suntikan dosis ketiga tercatat 193 orang.
Penghentian vaksinasi, kata Sajarod, membuat pihaknya tidak bisa menambah jumlah warga tervaksinasi. Bahkan, suntikan dosis kedua pun tidak bisa dilakukan.
Kondisi serupa terjadi di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma). Setelah melakukan vaksinasi dosis pertama massal pada 5.000 orang pada 6-11 September lalu, Unimma belum bisa menggelar vaksinasi dosis kedua.
”Saat ini kami masih mencari-cari pasokan vaksin yang dibutuhkan untuk suntikan dosis kedua,” ujar Rektor Unimma Lilik Andriyani.
Berbagai cara, kata Lilik, sudah dilakukan. Namun, upaya itu gagal karena dua lembaga tersebut juga mengalami kesulitan yang sama. Ketersediaan vaksin milik pemda juga tidak bisa menyelesaikan masalah. Alasannya, stok yang ada difokuskan untuk penuntasan dosis pertama.
”Kami tidak enak hati. Semula, kami benar-benar berniat menyelenggarakan vaksinasi dosis pertama karena murni ingin membantu percepatan vaksinasi,” ujarnya.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, pasokan vaksin masih terbatas. Untuk itu, prioritas pertama yang dilakukan adalah menuntaskan vaksinasi dosis pertama.
Hal itu dilakukan untuk mencapai target penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ke level 1. Salah satu syaratnya ialah keharusan memenuhi 70 persen vaksinasi dosis pertama.