Dampak Pandemi Covid-19 Masih Pengaruhi Pariwisata Bali
Sektor pariwisata, khususnya pariwisata Bali, masih merasakan dampak pandemi Covid-19. BPS Bali mencatat kunjungan wisman yang langsung ke Bali masih nihil pada September 2021.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Aktivitas wisata bergeliat di kawasan Pantai Semawang, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, yang didokumentasikan pada Minggu (24/10/2021).
DENPASAR, KOMPAS — Efek pandemi Covid-19 masih dirasakan sektor pariwisata, khususnya di Bali. Pemberlakuan kebijakan pembatasan masuknya kunjungan internasional terkait pengendalian pandemi Covid-19 berdampak terhadap minimnya kedatangan wisatawan mancanegara ke ”Pulau Dewata” itu selama kurun Januari sampai September 2021.
Sebelum pemerintah memutuskan membuka pintu gerbang kunjungan internasional ke Bali mulai 14 Oktober 2021, jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Bali selama Januari 2021 sampai September 2021 tercatat 43 kunjungan.
Dalam penyampaian berita resmi statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Bali tentang perkembangan pariwisata bulan September 2021 secara daring, Senin (1/11/2021), disebutkan, kunjungan wisman yang langsung ke Bali masih nihil sejak Juni 2021 sampai September 2021.
Dengan kondisi tersebut, kinerja pariwisata Bali dari kunjungan wisman langsung ke Bali sepanjang Januari 2021 sampai September 2021 menunjukkan penurunan hingga 99,99 persen dibanding periode sama pada tahun sebelumnya. Pada Januari 2020 sampai September 2020, berdasarkan pencatatan BPS Bali, kedatangan wisman ke Bali tercatat 1.069.207 kunjungan.
Tangkapan layar dari tayangan materi berita resmi statistik BPS Bali dalam jumpa pers secara daring, Senin (1/11/2021).
Pelaksana Tugas (Plt) Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Bali I Made Agus Adnyana mengatakan, masih adanya pemberlakuan pembatasan perjalanan dan penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) turut memberikan andil dalam penurunan kedatangan wisman yang langsung ke Bali.
Terkait wisatawan, BPS Bali juga menyatakan, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang dan TPK hotel nonbintang di Bali pada September 2021 menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan dengan periode Agustus 2021. BPS mencatat, TPK hotel bintang di Bali mencapai 9,46 persen atau mengalami kenaikan 4,69 poin dibandingkan dengan TPK hotel bintang pada Agustus 2021.
Begitu pula TPK hotel nonbintang juga mengalami kenaikan sekitar 0,72 poin pada September 2021. Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang dan hotel nonbintang di Bali menunjukkan masa tinggal tamu di hotel semakin singkat.
Situasi yang dialami Bali sedikit berbeda dengan situasi pariwisata secara nasional. BPS mengumumkan, sekitar 126.510 wisman datang ke Indonesia pada September 2021. Jumlah kunjungan wisman itu dinyatakan meningkat 1,41 persen dibandingkan dengan periode Agustus 2021.
Dengan adanya pembatasan kunjungan ke suatu negara, termasuk Indonesia, membuat kunjungan wisman masih datar sejak April 2020 (Margo Yuwono).
Akan tetapi, situasi secara umum, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia juga menurun dibanding capaian pada September 2020. Adapun TPK hotel bintang di Indonesia dinyatakan mengalami peningkatan pada September 2021 jika dibanding secara bulanan dengan situasi pada Agustus 2021.
ISTIMEWA/BPS
Tangkapan layar dari tayangan Kepala BPS Margo Yuwono ketika menyampaikan pemaparan berita resmi statistik BPS dalam konferensi pers yang diikuti secara daring, Senin (1/11/2021).
Dalam konferensi pers yang diikuti secara daring, Senin (1/11/2021), Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, kondisi pariwisata Indonesia masih dipengaruhi perkembangan pandemi Covid-19. Kunjungan wisman ke Indonesia masih menunjukkan kondisi melandai sejak April 2020.
Pembatasan
”Dengan adanya pembatasan kunjungan ke suatu negara, termasuk Indonesia, membuat kunjungan wisman masih datar sejak April 2020,” kata Margo ketika memaparkan indikator perkembangan pariwisata dalam penyampaian materi berita resmi statistik BPS periode November 2021.
Menanggapi kondisi kepariwisataan Bali, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali yang juga Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan perlunya kebijakan yang memudahkan calon pelancong internasional berkunjung ke Bali ataupun ke Indonesia, tetapi dengan tetap mengutamakan aspek kesehatan dan keamanan di masa pandemi Covid-19.
Dengan memperhatikan kebijakan yang diterapkan destinasi pesaing di kawasan Asia Tenggara, menurut Partha, pemerintah diharapkan membuat regulasi yang tidak memberatkan calon pelancong ke Indonesia. Pemerintah juga diharapkan memberikan perhatian ke sejumlah negara asal wisman yang dikenal royal, suka bepergian, dan mau berlibur dalam waktu yang panjang di Indonesia, termasuk Bali, misalnya Jerman, Inggris, Amerika Serikat, dan Rusia.