Solo Great Sale Bukukan Transaksi Rp 1,1 Triliun dalam Satu Bulan
Pesta diskon bertajuk Solo Great Sale berhasil membukukan transaksi senilai Rp 1,1 triliun selama 1-31 Oktober 2021. Capaian itu membangun optimisme dalam mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Oleh
NINO CITRA
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pesta diskon bertajuk Solo Great Sale di Kota Surakarta, Jawa Tengah, resmi berakhir, Minggu (31/10/2021). Ajang tahunan tersebut berhasil membukukan transaksi senilai Rp 1,1 triliun sejak digelar mulai 1 Oktober 2021. Capaian itu membangun optimisme dalam mempercepat pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Solo Great Sale diadakan atas kerja sama antara Kadin Kota Surakarta dan Pemerintah Kota Surakarta. Perhelatan tersebut digelar sejak tahun 2013. Kegiatannya berupa pemberian diskon untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat belanja masyarakat. Diskon diberikan di pasar tradisional hingga toko modern. Ajang tersebut diadakan selama satu bulan penuh.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Sri Haryanto mengatakan, tahun ini, panitia menargetkan nilai transaksi sebesar Rp 800 miliar selama ajang tersebut diadakan. Namun, nilai transaksi yang diraih ternyata mampu melampaui target awal. Bahkan, selisihnya mencapai Rp 300 miliar dari target tersebut.
”Sampai sekarang hasilnya sangat signifikan. Dari target Rp 800 miliar, sekarang Rp 1,16 triliun. Begitu pula dengan jumlah tenant yang terlibat. Awalnya ditargetkan 20.000 tenant, ternyata kami bisa melibatkan 22.775 tenant,” kata Haryanto dalam acara penutupan Solo Great Sale (SGS) 2021 di Bengawan Solo Park, Kompleks Taman Satwa Taru Jurug, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Minggu siang.
Tahun 2020, pesta diskon tersebut juga berhasil melampaui target transaksi yang ditentukan. Saat itu, total transaksi selama satu bulan bisa menyentuh Rp 800 miliar dibandingkan target awal senilai Rp 700 miliar.
Capaian nilai transaksi pun sudah meningkat pesat dibandingkan gelaran pesta diskon tersebut pada 2018. Saat itu, nilai transaksi yang dapat dicapai senilai Rp 433,5 miliar. Transaksi tersebut dibukukan oleh 5.629 tempat usaha yang terlibat sebagai peserta SGS dari berbagai sektor usaha, seperti otomotif, travel dan transportasi, pasar tradisional, mal, hotel, dan restoran (Kompas, 27/2/2018).
”Harapannya, Solo Great Sale sesuai dengan temanya. Jadi, kita mendorong ekonomi digital dan membuat Surakarta melompat lebih jauh supaya membantu pemulihan ekonomi di kota ini,” kata Haryanto.
Nilai transaksi yang berhasil diraih dalam ajang tersebut menjadi hal menggembirakan di tengah pandemi Covid-19.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan, nilai transaksi yang berhasil diraih dalam ajang tersebut menjadi hal menggembirakan di tengah pandemi Covid-19. Tak dimungkiri, sektor usaha sempat lesu dan pesimistis akibat penurunan daya beli masyarakat. Namun, pesta diskon itu dinilai mampu menumbuhkan kembali optimisme pelaku usaha untuk bangkit kembali dalam kondisi yang serba sulit ini.
”Kita bisa membuktikan itu. Ini momentum yang bisa kita ciptakan untuk kita tiru berikutnya. Studi tirunya sudah ada,” kata Ganjar.
Ganjar juga meminta masyarakat senantiasa meyakini bahwa pemulihan ekonomi bakal terjadi. Untuk mewujudkan hal tersebut, lanjutnys, masyarakat perlu terus bergotong royong dan bekerja sama. Tak kalah penting juga, jangan pernah bosan melakukan inovasi dan kreasi.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi nilai transaksi yang dibukukan panitia Solo Great Sale tahun ini. Menurut dia, capaian tersebut menunjukkan daya beli masyarakat yang mulai tumbuh kembali. Terlebih, angka transaksi sebesar itu diperoleh di tengah pandemi Covid-19. Pihaknya pun menginginkan agar ajang pesta diskon tersebut digelar kembali tahun depan.
”Tahun depan kita adakan lagi. Ini benar-benar bisa memicu percepatan pemulihan ekonomi di Kota Surakarta. Sekali lagi, ini luar biasa. Soalnya masih di tengah pandemi dan antusiasme warga sangat besar. Kami optimistis sekali proses percepatan pemulihan ekonomi bisa lebih cepat,” kata Gibran.